waktu

2. awal masuk sekolah

Aku lebih suka menyebutnya masuk kedalam organisasi yang bermarkas disekolah. Selalu menjalani misi-misi yang telah diberikan oleh seorang atasan bernama guru, dan jika misi itu tidak berhasil, maka kami harus siap mendapatkan sanksi dari atasan kami.
Dan aku adalah anggota yang termasuk malas dalam mengerjakan misi-misi tersebut. Bagiku misi-misi tersebut sangatlah membosankan, tak ada misi yang mampu menarikku untuk dapat tertarik kepadanya, meski terkadang ada beberapa misi yang harus terpaksa aku kerjakan karena sang pemberi adalah seseorang yang aku segani, dia adalah guru-guru yang terkenal killer disekolahku.
Aku malas membahas mereka, lebih baik aku ceritakan awal aku masuk sekolah.
Berawal dari Taman Kanak-kanak(TK), selain awal masuk dan acara-acara penting disekolah, aku tidak pernah merasakan ditemani oleh orang tuaku disekolah, berbeda dengan anak-anak yang lainnya, saat istirahat pasti langsung menemui orang tuanya, disuapi makan sambil main perosotan atau permainan-permainan lainnya. Sedangkan aku harus membawa bekal, dan makan sendirian, tanpa ada yang menyuapi, setelah itu baru bisa bermain bersama teman-temanku. Jika dipikir-pikir masa kanak-kanakku agak sedikit suram, tapi itulah yang mampu menjadikan diriku sebagai pribadi yang mandiri.
Sedikit cerita tentang teman TK-ku, ada temanku bernama eko, dia adalah laki-laki berparas tidak ganteng, bertubuh tidak kurus, tapi sayang, otaknya pintar. Dia menyukai teman sekalas kami, namanya Tasya. Tasya adalah wanita berparas cantik, berambut panjang, berbadan pendek(karena saat itu dia masih kecil), dan dia adalah wanita yang termasuk pintar. Suatu hari saat jam pelajaran sedang berlangsung, eko tiba-tiba dengan kesadaran penuh mencium tasya. Wow, tasya langsung menangis sejadi-jadinya, sedangkan aku hanya bisa menertawai eko yang tetap cuek tanpa rasa bersalah karena telah membuat tasya menangis dan juga telah menodainya.