6. TERLUKA

20.6K 907 12
                                    

Pagi ini pagi pertama mereka dirumah baru mereka. Alisa sudah menyiapkan segala keperluan kantor Dion. Hari ini Dion sudah kembali bekerja ke kantornya lagi. Alisa masih dalam masa cutinya. Besok ia akan masuk kerja kembali seperti Dion.

Alisa menuju dapur. Ingin membuat sarapan untuk dion. Terlihat bi ira di dapur.

"Pagi bi. Aku bantuin yah buat sarapan". Ucap Alisa.

"Pagi non. Gak usah non, nanti saya di marahin tuan kalau non alisa kerja di dapur". Ucap bi ira takut.

"Gak kok bi. Saya mau buatin sarapan buat suami saya. Bibi tinggal ngajarin aja. Saya mau buat sendiri. Bolehkan bi?". Ucap Alisa dengan nada memohon.

"Ya udah non. Hari ini kita buatin tuan dion nasi goreng. Pertama panaskan minyaknya. Lalu turunin bawang merahnya biar wangi non". Jelas bi ira.

Terlihat jelas Alisa bukan perempuan yang pandai memasak. Dari caranya memegang spatula. Ketika bi ira menyuruh Alisa menaikkan nasinya. Wajannya bergoyang. Spontan Alisa memegang wajan panas itu dengan tangan kirinya. Membuat tangannya melepuh.

"Awww" ringis Alisa.

"Aduh non. Gimana ini. Tangan non melepuh. Kita obatin yah non" ucap bi ira.

Baru saja bi ira ingin berlari mengambil obat. Tangannya d tahan oleh Alisa.

"Gak usah bi. Saya masih bisa tahan kok. Kita selesain ini dulu". Ucap Alisa tersenyum menahan sakit di tangannya .

"Tapi non..."

"Beneran bi. Cepetan selesain dulu. Nanti Dion udah turun duluan". Potong Alisa.

Akhirnya nasi goreng buatan Alisa pun selesai. Alisa menyuruh bi Ira membawakannya untuk Dion.

"Alisa mana bi?" Tanya Dion sambil memakan nasi gorengnya.

Dion menanyakan keberadaan Alisa. Karena Dion merasa nasi goreng yang sedang ia makan bukan buatan bi ira. Dion sudah bisa menebak, nasi goreng itu buatan Alisa.

"Itu.. non alisaaa" jawab bi ira gugup.

"Jawab yang jelas bi". Tekan Dion.

"Itu... Non Alisa. Tadi buatin nasi goreng buat tuan Dion. Terus tangannya kena wajan panas. Jadi tangan non Alisa melepuh. Non Alisa lagi ngobatinnya di belakang. Tadi saya mau ngobatin tapi non Alisa menolak malah menyuruh saya membawakan sarapan untk tuan". Jelas bi ira panjang.

Dion menyelesaikan makannya dengan cepat. Lalu menyusul Alisa yang mengobati lukanya di dapur.

"Mengapa kau tak ikut sarapan?" Tanya Dion mengagetkan Alisa.

"Hm. Ini aku sedang..." Alisa tak melanjutkan jawabannya.

"Aku ingin kau berada sarapan denganku setiap pagi. Aku tidak ingin kita tidak terlihat bahagia di depan bi ira ataupun asisten lainnya". Jelas Dion.

Alisa terlihat kesusahan melilitkan perban di tangan kanannya. Dion langsung mengambil alih perban yang di pegang Alisa.

"Ucapkan permintaan tolong kalau kau tak bisa melakukannya sendiri". Ucap dion.

"Terima kasih". Ucap Alisa setelah Dion selesai melilitkan perbannya.

"Aku pergi" Ucap dion bangkit dari duduknya.

"Dion". Panggil Alisa

Alisa mencium punggung tangan kanan Dion. Membuat Dion sedikit kaget. Dion hanya diam melihat sikap Alisa. Lalu melanjutkan berjalan meninggalkan Alisa tanpa sepatah kata.

Bersambunggg...

19 nov 2017

PERNIKAHAN  // SAD WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang