Bahagia atau Sedih?

38 0 0
                                    

Kapan sih kita harus bahagia?
Kapan sih kita harus bersedih?
.
.
Hanya Tuhan yang tau kapan kita senang atau sedih, tapi seharusnya manusia itu sendiri bisa mencari solusi agar tidak larut dalam kesedihan.
Banyak cara agar tidak larut dalam kesedihan. Entah itu mengikuti kegiatan disekolah,kampus,atau diluar. Pokoknya mencari kesibukan sendiri deh. Ya walaupun kadang teringat dengan kesedihan yang kita alami saat ini atau masa lalu.

***
(dimakam)
.
.
"Lun, gue kangen banget sama lo. Semoga lo tenang ya disana. Gue bener-bener minta maaf banget. Gue nyesel seumur hidup gue udah ngelakuin kayak gitu sama lo" jelas Kintan sambil memukul kepala.

Seakan-akan Kintan hanya bisa meratapi kesedihan dan penyesalan yang ada dihidup Kintan sekarang.

Gue gak akan bisa bertemu Luna lagi. Sungguh, gue menyesal seumur hidup gue. Batin Kintan

....
Tiba-tiba ada seorang pria datang dan menahan tangan Kintan agar tidak menyakiti diri sendiri "Lo gak boleh ngelakuin hal kayak gitu. Gak baik". "Seharusnya lo bisa pikir secara dewasa. Doain aja dia supaya bahagia di akhirat. Jangan lo ngelakuin hal bodoh kayak gini. Gue tau kok lo bukan temen gue atau siapapun. Bahkan gue aja belum mengenal lo. Tapi, gue paling gak suka sama perempuan yang nyakitin dirinya begini." lanjut pria itu. "Lo gak usah ikut campur! Ini urusan pribadi gue!". Tanpa menjawab apapun, pria itu berjongkok di sebelah Kintan dan berkata "Lo itu cantik. Gak seharusnya perempuan cantik kayak lo nangis kayak gini".
Kintan menoleh kearah pria itu "Gue bukan perempuan yang cantik nan anggun,tapi gue hanyalah perempuan yang bodoh karna pria yang bejat dan menyebabkan adik gue meninggal".
Pria itu hanya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum.
.
.
"yaudah gimana kalo sekarang lo anterin gue ke cafe favorite gue di sekitar sini? mau?" ajak pria itu.
Kintan hanya diam tanpa kata sedikit pun. Tiba-tiba pria itu berdiri, lalu menarik tangan Kintan untuk ikut ke mobil nya.
.
.
.
Di dalam mobil pun sunyi, tidak ada obrolan apapun. Hanya saja, pria itu sesekali menatap wajah Kintan.
.
.
.
.
(di cafe)
.
.
Ketika Kintan mau duduk, pria itu bergegas untuk menarik bangku dan mempersilahkan Kintan untuk duduk.
"thanks" ucap Kintan dengan nada jutek.
.
.
.
"oiya, gue belum tau nama lo"
"gue Rafa Tanubrata panggil aja Rafa" jelas Rafa. "Oh" celetus Kintan yang sudah mengetahui nama pria itu.

Kenapa ya Rafa baik banget?padahal kita berdua belum kenal sebelumnya. Ya, semoga aja dia orang baik yang gue kenal.
Aamiinn. Batin Kintan

Tiba-tiba Kintan tersenyum..
"lo kenapa sih senyum-senyum? tumben.." seru Rafa. "gapapa" jawab Kintan yang masih senyum sendirian.

Setelah itu Kintan dan Rafa ngobrol tentang pribadi nya masing-masing...
.
.
"Oiya boleh nanya gak nih?" tanya Rafa agak gugup. "Tanya aja" jawab Kintan sambil menyeruput milkshake nya. "Tadi lo ke makam siapa?"tanya Rafa. "Itu adik bungsu gue" jawabnya. "Oh, meninggal nya gara-gara apa? Sakit? Atau apa?" tanya Rafa semakin mendalam.
Tiba-tiba wajah Kintan langsung berubah menjadi sedih. "Eh, maaf gue salah ya nanya nya?" tanya Rafa agak panik. "Engga kok. Hm, Luna meninggal karena kecelakaan. Itu semua gara-gara gue. Gue yang mengakibatkan Luna meninggal." jelas Kintan yang meneteskan airmata. Rafa hanya menggelengkan kepala dan menghapus airmata Kintan di pipinya. "Waktu itu, gue nyuruh Luna buat ketemu sama kenalan gue. Karna gue takut kalo ketemuan sama orang yang belum gue kenal dekat. Gatau nya cowok itu bejat banget mau perkosa Luna. Karna Luna gak mau sampe diperkosa, Luna lari ke jalan raya. Dia gak tau kalo ternyata dari samping ada mobil berkecepatan tinggi mau lewat jalan itu. Ya, akhirnya Luna ketabrak mobil itu." jelas Kintan.

Rafa hanya menganggukkan kepalanya saja.

***

Lanjut gaa nih guys?
boleh komen yaa ...
boleh juga kok yg mau kasih saran dan kritik. terimakasihh ☺️

maaf yaa udah lama ga ngepost lagi hehehe

karna pernah aku uninstall app nya hehehe😁

𝑫𝒆𝒇𝒊𝒏𝒊𝒔𝒊 𝑩𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang