"Kamu benar benar lupa?"
****
"Iya" aku mengangguk yakin
Pikiranku terasa buntu bila dihadapkan dengan masalah yang aku benar benar lupa.
"Kejadian itu saat kamu dan aku masih kecilll sekali" Reza tersenyum.
Seakan sedang bernostalgia.
"Lalu?"
"Iya....aku dan kamu dulu..." Reza menahan napas
"Anak yatim piatu. Kita besar dipanti asuhan. Mamamu yang sekarang, adalah ibu angkat kita, Andika" reza tersenyum sedih
Sungguh. Aku syok sekali
Sangat!"Apa...itu benar?"
Reza mengganguk
"Iya Dik"
"Waktu itu....kita tinggal di Sydney. Ditepian pantai Bondi. Pemandanganya indah" reza berkaca-kaca.
"Kamu sakit. Penyakitmu adalah penyakit yang berhubungan dengan pernapasan. Itulah sebabnya kenapa dulu kita tinggal di tepian pantai Bondi. Karna, udara disana bagus" reza menahan napas
Aku semakin syok
"A...ap..apa-..apa?' Aku memastikan pendengaranku berfungsi dengan baik
"Iya. Benar. Dan...." reza makin berkaca kaca
"Maaf aku tidak bisa melindungimu...maaf andika. Saat itu...kamu berenang. Namun kamu berenang terlalu jauh. Dan penyakitmu kambuh. Kamu sesak napas. Kamu tenggelam..."
"Aku langsung terjun menyelamatkanmu. Sayang..."
"Sayang semua sudah terlambat. Kamu kehilangan ingatanmu. Kamu hanya ingat, dirimu dan aku. Itu saja"
"Lalu aku membuat ingatan palsu untukmu. Aku berkata, kalau kamu tinggal di Sydney. Ibumu ada di Indonesia...dan semacam itulah. Padahal...padahal-"
Reza menintikkan air mata.
"APA-"
***Emang gajelas. Author sadar diri kok -_- 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories at Bondi Beach
Short StorySejuta Kenangan. Seribu Ingatan. Seratus pengalaman. Sepuluh Senyum. Satu Kebahagiaan.