SELAMAT MEMBACA KISAH SAUDADE INI DENGAN TENANG DAN NYAMAN.
***
BAGIAN TIGA PULUH SATU
Semakin hari aku semakin paham, selama ini kamu membohongi dan memaksakan diri agar kita baik-baik saja, dan tetap bersama hingga sejauh ini.
***
PERTENGKARAN Kashi dan Keira barusan membuat suasana reuni SMP mereka tidak nyaman, terkadang ada beberapa hal yang berubah menjadi canggung. Akash duduk di sebelah Kashi, sedangkan Keira bersama dengan teman-temannya yang lain termasuk Roby. Sesekali Keira menatap ke arah Kashi dan Aksah, namun dia langsung mendapat pelototan dari Kashi.
"Ngapain lo liat-liat? Mau gue colok mata lo?" sinis Kashi
Akash menggeleng pelan, dia tidak sangka kalau Kashi akan sesadis ini. Tapi, ada rasa bangga di dalam dirinya juga, Kashi seperti ini sudah jelas dia cinta padanya. Imut sekali Kashi kalau dia lagi cemburu gini.
Satu tangan Akash merangkul Kashi, namun Kashi langsung menepisnya.
"Ngapa sih lo pegang-pegang gue?!"
"Kan kita pacaran, hehe." Akash menjawabnya tanpa dosa
"Pacaran bukan berati harus skinship!"
"Iya, iya pacar. Maaf, harus halal dulu baru boleh pegang. Maaf, maaf." Akash sungguh-sungguh meminta maaf kepada Kashi, sambil menempelkan kedua tangannya, sebagai tanda meminta maaf kepada Kashi.
"Alay," cibir Keira dengan suara pelan
Meskipun begitu Kashi masih bisa mendengarnya, pendengaran dia tajam. Kashi malas sebenarnya adu mulut seperti ini, tapi cewek seperti Keira tidak bisa dibiarkan karena semakin dibiarkan maka dia akan semakin tidak tahu diri.
Kashi berniat berdiri, namun Akash menahannya. Akash menggeleng, dia meminta Kashi untuk diam saja, tidak perlu seperti itu.
"Udah."
"Kenapa? Karena lo masih suka sama dia?!" tiba-tiba saja suara Kashi meninggi, dan itu membuat Akash pusing sendiri.
Cewek kalau udah cemburu bisa mendadak menjadi gila, Kashi termasuk salah satunya.
"Enggak, kan gue udah pacaran sama lo."
"Gue balik." Kashi berdiri, Akash menahannya, tapi Kashi menahan tangan Akash.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade
Teen Fictioncover by trooyesivan Tiba-tiba saja aku teringat akan kamu. Teringat akan semua kenangan tentang kamu. Tentang apa yang pernah kamu lakukan padaku dulu. Terima kasih karena telah memberiku kesempatan untuk dapat mengenal orang seperti apa di...