Gue doyan Nonton

70 4 0
                                    

Salah satu hobi gue yang tidak bisa gue ubah  sedikit pun adalah  nonton film. Apapun jenis filmnya, mau horor, komedi, action, drama atau apalah namanya pasti gue tonton. Karna menurut gue, selagi gue nyaman nontonnya why not. Dalam sehari gue bisa habiskan 4 sampai 5 film yang punya durasi sekitar 1 setengah jam man gitu. Sampai-sampai notebook gue yang tujuan pertamanya gue beli buat ngetik, eh malah  jadi nya buat nontonin film. Nah berhubung didalam bab ini gue akan cerita seputar nonton film, gue ada beberapa cerita yang menurut gue penting buat anda semua my lopely readers, here we go.

🎥🎥🎥

Berdasarkan penelitian gue yang berhubungan dengan hobi nonton film, gue mengkategorikan orang-orang yang nonton film di bioskop dengan tiga kategori. Pertama, orang yang nonton film di bioskop karna lagi nge-trend. Mereka, dalam kategori ini, cenderung hanya ikut-ikutan dalam menonton film di bioskop. Mungking ngikutin ajakan temannya yang kalo di tolak takut dibilang kampungan. Mereka dalam kategori ini bahkan tidak tau film apa yang akan mereka tonton disana. Yang penting bagi mereka adalah  supaya nggak dibilang kampungan saja.

🎥🎥🎥

Kedua, orang yang kalo nonton film ke bioskop itu karna bintang idolanya main di film yang akan  mereka tonton..  Mereka, dalam kategori ini, cenderung Cuma pengen lihat bintang film idolanya saja tanpa mementingkan jalan cerita, pesan cerita yang sudah susah-susah movie maker bikin. Jadi kalo temannya nanti di rumah nanya tentang film yang udah dia tonton, pasti mereka akan bilang, “eh, kasian deh lo nggak nonton, Vino. G. Bastian keren banget, laki banget au au au “ mati. 

🎥🎥🎥

Ketiga, orang yang nonton film ke bioskop yang bener-bener  ingin mendapatkan sesuatu dari apa yang dia udah dia tonton. Mereka ini tidak hanya rela menghabiskan uang nya buat beli tiket tapi setelah mereka nonton dan keluar dari bioskop tersebut, ada pesan ataupun pencerahan yang mereka terima atau dapatkan dari film tersebut.  Mereka tidak menyia-nyiakan pesan  moral yang diberikan film tersebut. Kita tahu bahwa seorang movie maker dalam membuat film, tidak hanya sebagai sarana hiburan saja. Tapi dibalik itu semua ada sebuah pesan yang mereka coba sampaikan dalam media yang namanya film. Nah, bagi mereka yang dalam kategori inilah yang akan mendapatkan pesan film tersebut.

🎥🎥🎥

Nah, dalam kategori  manakah  kalian  para readers ku. Gue sih berharap kalian semua ada di kategori yang terakhir. Karna gini, bahaya sekali kalo kita salah menginterpretasikan sesuatu yang udah  pernah kita lihat. Kita berlagak sok tau, padahal kita sendirilah yang salah. Bukti dari sok tau atau salah menginterpretasikan sesuatu itu adalah terjadi  pada  Novel  maupun film siti Nurbaya. Kesalahpahaman tersebut banyak saya temukan dalam beberapa sinetron. Seperti begini, jika seorang pemeran perempuan disuruh oleh orangtuanya menikah dengan sesorang yang  tidak dia cintai,pasti dia akan bilang, “ma, pa, ini bukan zaman siti nurbaya lagi, tidak zaman nya lagi kawin paksa”.  Mereka beranggapan bahwa kalo Siti Nurbaya itu cerita mengenai kawin paksa. Itu semua salah!. Kalau kita coba tenggok lagi cerita siti nurbaya. Dia menikah bukan dipaksa oleh orangtuannya, itu yang harus di garis bawahi. Siti Nurbaya menikah dengan  Datuk marinngih  karna dia merasa kasihan dengan kondisi orangtuanya yang jatuh miskin akibat ulah Datuk Maringgih dan juga sakit-sakitan. Ditambah lagi dengan  hutang  yang  menumpuk kepada datuk maringgih tersebut. Jadi untuk membayar itu semua, Siti Nurbaya TERPAKSA menikah dengan Datuk Maringgih. Jadi Ceritanya bukan Kawin PAKSA tapi TERPAKSA.

🎥🎥🎥

Itulah sebabnya, kita harus menjadi penonton yang baik. Penonton yang dapat mengambil pelajaran dari apa yang telah dia tonton. Logikanya gini, kita udah menghabiskan uang untuk tiket yang mahal, masa kita keluar dari bioskop tanpa mendapatkan apa apa dari  apa yang kita tonton.

📀📀📀

Buku Nya AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang