Aku kenny, berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di desa. Aku memiliki satu adik perempuan bernama kylie
Keadaan ekonomi sangat mendesak keluargaku, maka dari itu aku memutuskan untuk mencari kerja di New York untuk membantu keluargaku. Dad bilang bahwa temannya yang bernama Retz akan membantuku mencari kerja disana, Retz salah satu orang yang cukup kaya di desaku ini, aku dan dad sedang menunggunya di depan rumah."Kau yakin ingin mencari kerja di kota itu?" Tanya dad lalu menyesap tehnya yang masih hangat itu
"Ya, aku yakin aku ingin merubah keadaan keluarga kita"
Dad tidak menjawab lagi dia kembali membaca surat kabar yang ada di tangannya. tidak lama ada mobil berhenti di depan rumahku keluarlah seorang pria hampir seumuran dengan dadku, dia menghampiri kami dan duduk di kursi yang ada di samping dad
"Mana anak mu yang ingin bekerja?"tanya retz
"Ini kenny, kenny perkenalkan dia retz temanku" dad memegang bahuku, dan aku hanya tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Jika kau yakin ingin bekerja, maka kemaslah barangmu malam ini dan besok kita bisa langsung berangkat ke New York" kata retz, menyeringai kearahku dan mengeluarkan asap cerutu
Aku terkekeh melihatnya dan meninggalkan mereka berdua, masuk ke kamarku dan langsung berkemas. Memang waktu masih sangat lama tapi aku tidak mau terburu-buru nanti saat mengemas barangku jadi ku kemas sekarang. Selesai mengemas aku hanya bermalas-malasan di dalam kamarku, tak terasa kantuk mulai menyerangku dan seketika semua berubah menjadi gelap.
######
Makan malam ini tidak boleh ku lewatkan karena ini terakhir aku makan malam bersama mereka. Kulihat ibu sedang menuangkan minuman ke masing-masing gelas yang ada di meja, ayah sedang duduk di bangku meja makan sambil menggoda ibu dan kylie tertawa bersama mereka. Yatuhan pasti aku akan merindukan kehangatan keluarga ini, tak terasa air mataku mengalir dengan segera aku menghapusnya dan ikut bergabung dengan mereka
"Haii kenny, seharian ini kau tak keluar kamar." Kata kylie
"Hem ya aku hanya merasa lelah"
Makan malampun telah selesai, tetapi tidak satupun dari kami yang membuka suara. Akhirnya momlah yang memulai perbincangan terlebih dahulu.
"Kenny". Panggil mom
"Ya?" Yang merasa di panggil menengok.
"Kau tau usah berangkat bekerja ke kota itu. Tetaplah disini bersama kami"
"Aku tetap harus berangkat mom"ucapku seraya tersenyum ke arahnya.
"Maaf aku harus istirahat untuk besok"kata kenny meninggalkan mereka di meja makan dan masuk kedalam kamar.
Kenny melihat ke arah luar melalui jendela kamarnya. Dia memikirkan pekerjaan apa yang akan didapatnya disana, seperti apa sikap rekan kerjanya nanti, akan tinggal dimana dia nanti, dan masih banyak lagi. Kenny lelah memikirkan itu semua dia memutuskan untuk tidur
#####
Pagi ini aku sudah siap untuk berangkat ke New York, aku sedang menunggu Retz untuk menjemputku. Tak lama Retz pun datang
"Sudah siap? Aku sudah membeli tiketnya, kita tidak boleh ketinggalan pesawat." Kata retz
"Sudah, kalau gitu ayo kita berangkat"aku tidak ingin berlama-lama lagi karena takut rasa sedihakan bertambah dan menggagalkanku untuk berangkat
"Kenny, hati-hati jaga dirimu baik-baik kami semua menyayangimu." ibuku memelukku
"Iyaa mom, aku juga menyayangi kalian" aku mencium mom dan semuanya.
Aku masuk kedalam mobil retz menuju ke bandara di dalam mobil kami tidak bicara sedikitpun. Sesampainya di bandara pesawat kami telah tiba, aku dan retz langsung duduk di kursi VIV. Kupejamkan mataku sebentar untuk melupakan rasa sedihku karena meninggalkan keluargaku.
Retz membangunkanku memberi tahu kalau kita sudah tiba di New York. Keluar dari bandara retz mengajakku untuk makan di restoran di seberang bandara. Aku tidak memesan banyak makanan karena tidak enak padanya dia yang membayar semuanya. Selesai makan dia memberhentikan taksi dan menyuruhku masuk retz duduk di bangku penumpang depan dia mengarahkan supir itu kejalan yang tidak kutahu namanya.
Taksi itu berhenti di depan perkarangan rumah yang sangat besar. Retz turun dan menunjukkan identitasnya lalu malangkah masuk kedalam rumah itu aku membuntutinnya dari belakang.
"Tuan retz?"tanya seorang pelayan dirumah itu kurasa umurnya sudah cukup tua, banyak sekali pelayan disini
"Ya, dimana tuan mu?"
"Dia di halaman samping mari saya antar"
Retz berbalik ke arahku "kau tunggu aku disini dan jangan kemana-mana!"
Belum sempat aku menjawab dia sudah pergi, sudah hampir sepuluh menit dia tidak kembali saat aku ingin menyusulnya retz berjalan ke arahku bersama seorang pria seumuranku atau lebih tua dua tahun mungkin.
"Kau tunggu disini, aku akan mengurus segala keperluan mu." Kata retz, menyeringai
"Kau mau kemana? Kau akan kembali dengan cepat? Boleh aku ikut?" Perasaan ku tidak enak
"Tunggu disini dan jangan banyak bicara" dia berjalan meninggalkanku dengan pria yang tidak ku kenal ini.
Dia duduk di bangku yang berhadapan dengan ku. Dia memerhatikanku dengan dalam aku hanya bisa tersenyum kikuk dipandang oleh pria setampan dia.
"Siapa namamu?" Tanyanya padaku.
"Kenny"
"Panggil aku tuan harry. Turuti semua yang ku ucapkan dan jangan membantah sedikitpun."
Dia memnggil salah satu pelayan dan menuyuruhnya untuk membawaku.
"Ini kamarmu nona?" Pelayan itu menunduk dan meninggalkanku dikamar ini
Aku hanya diam, Apa maksud semua ini? Kemana retz? Apa aku akan di pekerjakan sebagai pelayan seperti yang lainnya? Tuhan, bukan seperti ini pekerjaan yang aku inginkan. Aku menangis sejadi-jadinya sampai sesegukan lalu palaku terasa sangat pening tiba-tiba pandanganku berubah menjadi gelap.
Aku Kenny seorang MAID milik milionare termuda Harry Edward Styles.
Dari sinilah semua kehidupan baruku dimulai#####
Ngebosenin yah?
Maaf heheheh 😂
Bantu vote sama coment yah please 😁
Kritik dan saran di terima
KAMU SEDANG MEMBACA
my temperamental boss
Fanfictionwanita yang terlahir dari keluarga yang sederhana, dia mencari kerja di kota new york untuk membantu orangtuanya. dia terjebak di dalam situasi yang tidak di inginkannya. mampukah kenny keluar dari masalah itu?