Budidayakan vote dan coment
******
Karena asik menikmati mini tournya alena bertabrakan dengan seseorang yang berlawanan arah dengannya hingga membuatnya terjatuh dengan pantat yang mendarat mulus dilantai koridor.
"aduhhhh" ringis alena mengusap bokongnya.
"makanya kalau jalan pakek mata" alena melihat dan mendapati seseorang yang sedang menatapnya.
Lalu alena bangkit dan memandang kesal orang itu.
"heh dimana-mana kalau jalan pakek kaki,mana ada jalan pakek mata"ucap alena,lalu pergi mennggalkannya
"cewek aneh" ucap cowok dalam hatinya
Dengan bersungut akhirnya alena masuk ke ruang kelasnya,dengan wajah yang kesal alena langsung duduk dan membenamkan wajahnya dilipatan tangannya.
*****
Semua menatapnya dengan pandangan memuji, lain halnya dengan alena,dia hanya menatpnya tak peduli. Wajah yang ramah,memancarkan inner beuty dari cewek yang sedang memperkenalkan diri saat ini.
"perkenalkan nama saya MADILYN BAILEY. Kalian bisa panggil saya dengan sebutan Madilyn." Ucapnya
"baiklah lyn, kamu bisa duduk disebelah alena" ucap selaku wali kelasnya maria ozawa, sambil menunjukan dimana letak mejanya.
"baik bu" ucap madilyn
Pagi ini madilyn sangat menikmati palajaran disekolah barunya,dia suka dengan suasan kelas yang begitu hangat, semua membaur, tidak ada blok antar satu dengan yang lainnya. Tetapi sedari tadi madilyn menatap alena dengan heran,hanya dia yang satu-satunya tidak mengucapkan sepatah katapun dan akhirnya madilyn memutuskan untuk memulainya duluan.
"hai,ehmmm....." ucap madilyn yang sedang memikirkan sesuatu
"alena" ucap alena yang menoleh kearah madilyn dengan wajah datarnya.
"haiyaa hehehe,apakah kau sedang sibuk? Sedari tadi kau tak mengucapkan sepatah katapun" ucap madilyn
Lantas alena menoleh dan menaikan satu alisnya,lalu melanjutkan pandangannya kedepan lagi.
*teeeeeeeeeeeet teeeeet*
Bel berbunyi tandanya pelajaran sudah selesai, alena lantas langsung berdiri dan pergi untuk ke kantin, sedangkan madilyn hanya menatpnya dengan heran.
"dia alena,dia dulu tidak seperti itu,entah apa yang membuatnya berubah menjadi cuek dan tidak peduli dengan apapun" ucap seseorang teman sekelasnya
Madilyn hanya mengangguk bahwa ia mengerti
"ehmm aku lee roy kapoor" ucapnya memperkenalkan diri
"madilyn" ucapnya sambil tersenyum manis
"apakah kau tidak ke kantin? Kalau mau kita bisa pergi bersama" ucap roy, lalu hanya dibalas anggukan oleh madilyn
****
Sedari tadi madilyn hanya tertuju memadang satu titik yaitu alena. Dia masih penasaran dengan sosok alena, lantas dia langsung duduk sambil membawa pesanannya dan alena yang sedang duduk memakan pesanannya, dan diikuti oleh roy teman barunya itu.
"hai len" ucap madilyn
Alena hanya menoleh dan melanjutkan santapannya
Tak lama kemudian datanglah dua orang cewek yang menuju ke arah mereka. Alena hanya memandangnya dengan wajah yang datar.
"hai len,apakah kau sudah punya teman? Setidaknya itu lebih baik dari pada tidak sama sekali" ucap shraddha yang menatapnya dengan tajam
"hai kau anak baru! berhati-hatilah berteman dengannya,dia berbahaya" lanjutnya, madilyn hanya memandangnya dengan tatpan yang tidak ia mengerti
"aku tak menyangka seorang sahabat yang menikung sahabatnya sendiri" ucap shraddha, lantas alena tak bisa menahan emosinya lagi
"sudah berapa kali ku bilang ini bukan salahku!" ucap alena lalu pergi meninggalkan mereka, roy yang sedari tadi mendengarnya mendengus kesall sambil memutar bola matanya
"sudahla shra,kenapa kau terus memperpanjang masalah ini" ucap jeanny yang selaku sahabatnya, madilyn lalu menyusul alena dan diikuti oleh roy
****
Di sebuah taman, ia sedang menangis sejadi-jadinya, dia tak habis pikir kenapa shraddha begitu membencinya.
"alena, apakah kau baik-baik saja?" ucap madilyn yang baru saja tiba,lantas alena menyeka air matanya berusaha terlihat lebih tenang.
"jika kau ingin cerita,kau bisa cerita kepadaku, yaaa aku tau kita baru bertemu,tapi kau bisa mempercayaiku,aku hanya ingin menjadi teman yang baik untukmu" ucap madilyn yang duduk di sampingg alena
"ayolah len,kenapa kau jadi seperti ini? Kembalilah seperti dulu,kau bisa berteman dengan kami" ucap roy
"aku tidak baik-baik saja, aku tak mudah mempercayai orang semudah itu,kenapa aku seperti ini? Walaupun aku cerita kalian tidak akan bisa mengerti,menjadi teman kalian? yaaaa baiklah akan ku coba yang satu ini" cerocos alena sambil menjawab pertanyaan dari temannya itu, yaaa teman baru lebih tepatnya
Madilyn senang mendengarnya,dia memeluk alena dengan erat sampai-sampai alena tidak bisa bernapas
"kau menyakitiku" ucap alena yang sedari tadi susah untuk bernapas,lantas madilyn melepaskan pelukannya
"maaf len,aku senang sekali kau menjadi temanku" ucap madilyn
"oh,,ayolahhh, di sini ada orang,apakah kalian tidak mau memelukku juga?" ucap roy yang memutar bola matanya, dan dibalas tawa dari madilyn dan alena
"apakah kau ingin mengambil keempatan dalam kesempitan?" ucap madilyn
"tentu saja!" ucap roy dengan muka yang tak berdosa itu
"dasar otak mesum!" ucap alena yang sambil memukul kepala roy lalu tertawa bersama, madilyn dan roy saling melempar tatapan mereka senang karna mereka bisa menghibur alena
*****
Dibawah pojok kiri ada tanda bintang,jangan lupa di tekanyaa
Instagram : @jwfnythsya
@ldwtogether_

YOU ARE READING
Last Day We Together
Dla nastolatkówHAI! AKU PENGHUNI BARU DUNIA WATTPAD DAN INI CERITA PERDANA YANG AKU SHARE. SEMOGA SUKA YAA SAMA CERITA AKU...TOLONG SARANNYA YA SUPAYA AKU TAMBAH SEMANGAT NULISNYA *YEAYYY*