4. Khawatir?

3.4K 202 24
                                    

aku tak pandai bermain peran lebih lama lagi, maaf jika rasa yang kuberikan selama ini hanya semu semata 

"Kinan tunggu" Ucap Andi saat Kinan keluar dari pagar rumahnya

"Dengerin gue, please" Ia menarik tangan sang mantan kekasih

"Lepasin gue ndi, apalagi yang mau lo jelasin? Semua udah jelas, lo mau nikah sama Feli! lo pengkhianat ndi, gue benci sama lo" Ucapnya sambil berderai air mata. Ia kemudian menghempaskan tangan Andi yang menghentikannya. Andi tau ia memang pantas di benci oleh Kinan.

"3 tahun kita sama-sama, ini balesan lo sama gue ? gue jauh-jauh pulang ke Indonesia dan sambutan lo berhasil bikin gue sadar semua rasa yang lo kasih ke gue Cuma semu belaka!"

"Maafin gue"

Hanya itu yang mampu Andi katakan, ia tak mungkin mengatakan bahwa Feli sedang hamil dan ia harus menikahinya.

"Heh, bodoh banget gue bisa percaya sama janji lo yang bakalan ngelamar gue bulan depan dan kita bakalan nikah" Ucap Kinan sambil tersenyum sinis. Ia kemudian membalikkan badan dan berjalan menuju mobilnya, namun ia menghentikan langkahnya saat melihat perempuan berjalan menuju ke arahnya

"Gue gak nyangka lo sebusuk ini" Ucap Kinan saat perempuan itu berada di hadapannya

"Maafin aku Kinan" Ucapnya memohon

"Maaf lo bilang! gue gak pernah jahat sama lo Fel, tapi apa ini balesan lo sama kebaikan gue? Lo jahat benget Fel. Gue kira lo emang beneran sahabat, ternyata lo gak lebih dari sekedar perempuan penggoda" Ia kemudian membalikkan badannya dan msuk ke dalam mobil

Feli hanya terdiam mendengar cacian dari sahabatnya, benar kata Kinan dia hanya perempuan penggoda. Ia merebut lelaki yang telah mempunyai kekasih

Andi kemudian berjalan mendekati calon istrinya yang menangis, ia tahu bagaimana perasaan Feli. Ia menarik Feli ke dalam pelukannya dan membiarkan perempuan itu menangis sepuasnya di sana

"Maafin gue ndi " Ucapnya sesegukan. Andi hanya diam mendengar ucapan Feli, ia juga tak tau kenapa ia bisa berada dalam keadaan seperti ini.



Sekarang adalah hari ke 5 Feli berada di rumah Andi, itu artinya besok ia akan menikah dengan andi. Entah bagaimana perasaanya saat ini. Sedih, itu pasti tapi di samping itu ia juga bahagia bisa menikah dengan Andi, sahabat sekaligus cinta pertamanya.

"Feli kamu lagi ngapain " Tanya Riska, istri dari kakak sepupu Andi

"Eh mbak riska, gak ngapa-ngapain kok mbak"

"Pamali calon pengantin ngelamun" Godanya

"Ih mbak bisa aja"

"Yaudah kita masuk yuk, sarapan bareng-bareng" Ajaknya sambil menarik tangan Feli

Mereka kemudian bergabung bersama keluarga besar Andi di meja makan, tak ada percakapan berarti hanya ada suara rengekan dari bocah-bocah yang minta di suapin oleh ibunya

"Emm ma, Andi nanti mau ke bandung sebentar." Ucap Andi memulai pembicaraan

"Loh kamu mau ke Bandung? Ngapain?" Tanya Feli.

Ia sedikit terkejut karena Andi akan pergi ke Bandung tanpa membicarakan terlebih dahulu ke Feli. Ia sadar ia belum resmi menjadi istri seorang Andi, tapi mengingat mereka besok akan melangsungkan pernikahan harusnya Fndi memberitahu Feli.

"Kamu ngapain ke Bandung sayang" Tanya mama andi heran

"Di cabang Bandung ada sedikit masalah ma, jadi Andi harus nyelesaiin secepatnya karena mulai besok andi akan cuti selama seminggu" Jawab Andi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SURGA KEDUA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang