Musim semi yang baru saja datang di tempat itu nampak menyenangkan bagi beberapa orang yang sedang berlalu lalang dengan orang yang mereka kasihi. Bunga-bunga yang mulai bermekaran dan udara hangat itu mampu membuat hari setiap orang disana menjadi lebih bersemangat. Diantara semua, nampak seorang wanita muda yang terlihat murung di taman seorang diri dengan sebuah kopi hangat di tangannya meskipun beberapa hari yang lalu ia telah dinyatakan lulus dan bisa kembali pulang ke negara asal oleh sang dosen.
Krystal kembali menyeruput kopi hangat yang sedang ia pegang karena rasa dingin yang kembali ia rasakan disekujur tubuhnya.
Ponsel Krystal yang sebelumnya diam tak bersuara kini berbunyi sangat nyaring karena mendapat telfon dari seseorang. Krystal tersenyum melihat nama sang penelfon dan ia segera menggeser tombol hijau di layarnya itu.
Krystal pun bertegur sapa melalui terlfon itu bersama dengan salah satu orang yang ia rindukan. Senyum yang tak sering Krystal tunjukkan pada semua orang itu kini terpampang dengan jelas di wajah cantiknya.
"Ciye, yang lulus. Selamat ya."
"Hadiahnya mana?"
"Pengampunanku adalah hadiah dariku untukmu."
Krystal pun kembali meminta maaf pada Amber karena beberapa saat yang lalu ia telah mengabaikan telfon dari sang suami karena kesibukannya untuk mempersiapkan ujian yang tinggal menghitung hari.
"Kau masih marah? Isshh, dasar pendendam."
"Salah siapa aku dicuekin."
"Aku kan sedang sibuk Amber."
"Terus? Itu bukan alasan untuk mengacuhkan suamimu Soojung."
"Nyebelin ih. Aku kan sudah minta maaf berkali-kali.!! Masa bodoh ah!" Krystal segera mematikan telfon Amber itu secara sepihak karena rasa kesalnya. Tak berselang lama ponsel Krystal kembali berdering dan ia pun mengangkatnya.
"Apa?!!"
"Galaknya istriku.~ Tuan putri sudah makan belum??"
"Memangnya apa urusanmu kalau aku sudah makan atau belum?!"
"Kalau belum aku akan segera ke sana untuk membelikanmu makanan. Kasihan anak orang kelaparapan seorang diri di negeri orang."
"Aku belum makan! Cepat kemari dan traktir aku.!" tantang Krystal pada Amber.
Amber menggumam beberapa saat seakan memikirkan sesuatu disebrang sana.
"Ok, aku akan kesana." jawab Amber singkat dan tegas.
Krystal yang paham jika Amber sibuk itu pun mencoba menolak keinginan suaminya untuk datang menyusul. Namun sesaat kemudian Amber malah tertawa dan mengatakan pada Krystal jika ia hanya bercanda atas ucapannya tadi karena masih ada banyak pekerjaannya yang belum selesai.
"Tukang php!" gerutu Krystal.
"Maaf ya, kalau bisa mah sejak kemarin aku ke sana."
"Sudahlah. Urus saja pekerjaanmu. Lagi pula aku juga akan segera pulang." ucap Krystal kecewa meskipun sadar jika Amber sibuk.
Pasangan suami istri yang sedang terpisah jarak dan waktu itu pun mulai menghabiskan waktu mereka dengan saling bercerita melalui ponsel mereka sebagai medianya.
Pada akhirnya Krystal juga ikut tersenyum menyambut musim semi yang baru saja datang di negeri yang sudah dua tahun ini ia tinggali berkat suaminya yang sedikit tak jelas itu.
~
Seorang pria berpakaian serba hitam terlihat mengeret koper bewarna abu-abunya menuju ke sebuah taksi yang sudah ia pesan untuk pergi ke kontrakan sang istri yang sedang menempuh pendidikannya di London.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By You
FanfictionSepasang suami istri yang sudah menikah selama lima tahun namun belum mendapatkan momongan. Dalam masa kritis tersebut datanglah seorang wanita yang mencoba merangsek masuk dalam hubungan mereka. Dapatkah Amber mempertahankan hubungan pernikahannya...