Father

2.1K 214 20
                                    

Rengekan Taeyong menggema diseluruh sisi rumah. Amber terus mengeluarkan suara anehnya, membuat berbagai macam aegyo agar anaknya yang sedang menangis itu terhibur dan menghentikan tangisnya. Amber sempat menyesal membiarkan Krystal pergi malam itu bersama dengan Sulli. Meskipun baru ditinggal selama setengah jam Amber ternyata berhasil dibuat kualahan oleh Taeyong.

Merasa tak kuat lagi Amber pun memutuskan untuk membawa bayinya yang berusia enam bulan itu keluar. Berjalan-jalan disekitar rumah, mencari udara segar karena ia pikir Taeyong mungkin sumpek harus seharian berada di dalam rumah.

Tebakan Amber kali ini benar. Tangisan bayinya seketika menghilang dan berganti dengan sebuah senyuman setelah mereka berjalan menyusuri jalan yang ada disekitar rumah mereka. Melihat Taeyong tersenyum dengan manis membuat semua rasa lelah dan kesalnya tadi seketika menghilang. Amber ikut tersenyum, dengan terus berjalan menggendong Taeyong di bawah sinar rembulan di musim panas itu.

Amber terus menceritakan setiap kali memorinya berputar. Mengingat jalan yang dulu sering ia lalui dengan Krystal saat menuju halte bus untuk beranggkat ke sekolah mereka.

Mengingat kenangan yang entah sudah berapa tahun berlalu itu membuat Amber merasa takjub. Karena baginya semua itu berjalan dengan cepat dan baru saja ia alami kemarin sore. Dia bahkan tidak menyangka bisa menjadi ayah dari cucu orang yang dulu bisa dibilang menyelamatkan hidupnya. Dia juga tak menyangka bisa menjadi suami dari seorang Krystal Jung yang yang menurutnya dulu sangat bodoh, sembrono, dan urakan.

"Seandainya kau tahu kelakuan ibumu dulu. Kau pasti tidak akan menyangka jika dia adalah ibumu yang sekarang." ucap Amber pada Taeyong akan perubahan Krystal yang dulunya sangat kekanank-kanakan dan manja. Namun, semua berubah ketika dia sudah menjadi seorang ibu dan memiliki.

Amber tersenyum mendengar gumaman Taeyong sedari tadi. Seakan ingin menanggapi cerita ayahnya dia membuka mulutnya hingga suara-suara aneh seperti sebuah auman itu terdengar lucu di teling Amber.

Setelah membeli beberapa camilan di warung terdekat Amber yang berniat pulang itu segera menghentikan langkahnya saat mobil dibelakangnya membunyikan klakson. Akhirnya,ibu dari anaknya sudah pulang yang berarti adalah dia bisa istirahat.

"Kenapa mengajak Taeyong keluar malam? Kalau sakit bagaimana?"

"Dia anak kuat, tahan banting sepertiku."

"Kau? Tahan banting? Jangan mengigau."

"Cepat injak gasmu dan ayo pulang. Kalau tidak aku akan turun dengan Taeyong."

Mendengar ancaman suaminya, Krystal pun menurut dan kembali melajukan mobilnya menuju rumah.

Selama perjalanan pulang Krystal terus tertawa mendengar cerita Amber tentang rewelnya Taeyong. Dia pikir Amber bisa menangani Taeyong karena selama ini orang itu sangat dekat dengan Eunbi, sang ponakan.

Kesal dengan tawa Krystal, Amber pun memutuskan untuk segera masuk ke dalam rumah sesaat setelah mereka tiba.

~

Konsentrasi Amber di tempat kerja sore itu pecah setelah mendengar kabar jika istrinya ada di rumah sakit.

Ingin rasanya Amber kabur dari tempat itu sekarang juga. Namun, Krystal menyuruhnya untuk tidak khawatir dan datang setelah semua urusannya selesai.

Amber duduk dengan pandangan kosong di sofa rumah sakit. Rasa bersalah seketika memenuhi dirinya melihat Taeyong yang tengah tidur diatas kasur rumah sakit. Dia merasa jika Taeyong bisa demam seperti itu karena sudah mengajaknya keluar malam kemarin lusa.

"Sudah makan malam?" sapa Krystal yang baru saja kembali dari toilet pada Amber yang sudah duduk disana sejak dia pergi.

"Aku tidak lapar."

Stand By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang