Hei, Mate !!!

926 44 15
                                    

Jane sedang melempar batu ditepi sungai. Sungai itu membentuk riak-riak kecil.

Dia bosan sekali.

Dua pengawalnya ini tidak bisa diajak bersenang-senang.

Andai saja ia bisa ikut kakak laki-lakinya ke kota. Namun ia tidak bisa membantah larangan kakaknya itu.

Mata Jane membesar saat melihat benda besar yang mengapung tidak jauh ditepi sungai.

Jane jadi penasaran ? apa itu ?

Buaya ?

Tidak ! Tidak mungkin ! instingnya tidak merasakan bahaya apapun.

"Hei !" panggil Jane pada salah satu pengawalnya. "Cepatlah !!!"

"Ada apa, Nona ?" tanya pengawal itu mendekati Jane.

"Kau bisa lihat benda yang mengapung itu ?" tunjuk Jane memastikan bahwa ia tidak salah lihat.

"Yaa, Nona," jawab pengawal itu. Ia juga mendekatkan diri ke tepi sungai karena penasaran. "Itu seorang manusia, Nona."

"Apa ??"

Jane ikut mendekati tepi sungai. Sosok itu semakin mendekat terbawa arus sungai.

"Cepat selamatkan dia !" perintah Jane. "Siapa tau saja dia masih hidup."

"Tapi bagaimana kalau dia orang yang berniat jahat, Nona ?" tanya pengawal satunya lagi.

Jane menatap sinis pengawal itu. "Kita selamatkan saja dulu."

Akhirnya pengawal itu turun ke sungai untuk menyelamatkan manusia itu.

"Astaga...." Seru Jane. "Tubuhnya sangat dingin dan hampir membiru."

Jane segera melepaskan jaket yang dipakainya dan melilitkan pada tubuh perempuan didepannya. "Cepat kita bawa dia ke rumah sakit sebelum terlambat."

++++++

"Apa yang terjadi ?"

Jack segera masuk ke salah satu bilik yang ada diruang UGD. Ia mendapat telpon dari adiknya saat berada di kota  untuk menghadiri pertemuan antar pack.

"Hei, Jack, Rain. Di sini ..." terdengar suar adiknya sambil melambaikan tangan.

"Kau membuatku khawatir saja," ucap Rain sambil memeluk Jane.

Jack menatap Jane. Napasnya terdengar lega saat melihat adiknya baik-baik saja.

Namun ia tidak dapat mengalihkan pandanganyan dari perempuan yang sedang terbaring diranjang rumah sakit.

Darahnya berdesir saat melihat perempuan asing itu. Jantungnya terus berdebar dengan kencang.

"Mate..." gumamnya sambil menatap perempuan itu.

"Mate..... Dia mate kita Jack !"

"Aku tahu, Al," balas Jack pada serigala didalam tubuhnya. "Tenanglah !"

"Wuahh..." seru serigala dalam dirinya senang. "Akhirnya kita punya mate !"

"Kau mengenal gadis ini ? kenapa ia sampai ada dirumah sakit ?" tanya Jack.

Jane menggeleng. "Aku menemukannya hanyut disungai. Menurut dokter, ia diperkirakan tenggelam kemarin malam."

Jack menatap perempuan itu. Ia ikut merasakan keadaan 'mate' yang baru ditemuinya. "Bagaimana keadaanya ? Dia baik-baik saja kan ?"

Alis Jane terangkat. Kenapa kakaknya begitu antusias ?

"Kenapa kau begitu panik padanya ?" Jane melipat kedua tangannya didepan dada. "Kau tidak pernah panik seperti ini pada orang asing. Kecuali ...." Kata-kata Jane berhenti, seolah menyadari sesuatu.

Hei, Mate !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang