Olla every body author kembali membawa cerita dari lilianne dan Dean .. part sebelumnya banyak yang nanyain Dean keman dan thada... Dean hadir di part ini. Thanks buat reader yang telah setia mengikuti the cherrys-book of lilianne,terutama buat yang uda mau vote n comment big kiss buat kalian .Ok daripada gaje enjoy the story..
Vote comments ditunggu ...
_____________________________________________________________________________
Pagi ini kepalaku tiba-tiba pusing sama sekali tidak bisa bangun dari tempat tidur. Tok..tok.. terdengar suara ketukan dari arah pintu.
"Masuk" kataku dengan suara serak
Pintu terbuka dan emm masuk kedalam kamar.
"Lilianne,kamu sudah bangun? kukira kau masih tidur jadi aku kesini untuk membangunkanmu"
" Aku baru saja bangun"
" Apakah kau baik sist? tidak biasanya kamu akan berdiam setelah bangun." Sebelum menjawab pertanyaanku Emma mengulurkan tangannya dan menyentuh dahiku.
" Oh god,kamu demam lilianne. Aku akan menjagamu disini.."
" Emm.. aku hanya demam mungkin sebentar lagi juga demamnya turun kamu tidak perlu membatalkan semua janjimu untuk menjagaku."
" Tapi harus ada yang menjagamu.. Aku tidak akan tenang meninggalkanmu yang sedang terbaring sakit."
" But I'm fine Em"
" Ok, aku akan tetap pergi. Aku akan menelpon Ge apakah dia bisa menjagamu sementara aku tidak ada dan mungkin akan meminta ijin kepada Albert untuk meliburkanmu sementara."
" Terserah apa katamu.." dengan nada jengkel dan pasrah.
Emma keluar dan mengambil Ponsel dari tasnya. Beberapa menit kemudian dia kembali dengan wajah yang terlihat lega.
" Syukurlah Ge bisa menggantikanku untuk menjagamu. Aku usahakan untuk cepat kembali. Aku harap kamu cepat pulih." Mengecup pipi dan dahiku
"bye sist" sambungnya kemudian pergi
Aku terlelap sebentar dan terbangun oleh suara ketukan pintu.
" Masuk"
" Hi hon,aku akan menjadi perawatmu seharian ini."
" Wow.. beruntungnya aku mempunyai perawat tampan sepertimu."
" I know aku akan ke bawah dan membuatkan bubur untukmu."
" What??"
" Aku akan memasakan bubur untukmu"
" Jangan bubur please,kau bisa membuatkanku apa saja kecuali bubur."
" Bubur adalah makanan terbaik saat kau sakit.."
" Yeakh.. muntahan bayi bukan makanan Ge"
" Oke..oke aku akan membuatkan makanan lain untukmu."Aku hanya mendesah lega mendengarnya.
Aku benar-benar merasa seperti bayi yang harus diurus sepanjang waktu. Ge datang dengan membawa makanan ditangannya dan baunya sungguh menggoda. Makanan yang dibuat Ge memang terlihat lezat tapi aku tidak dapat merasakan dan perutku seperti akan kembali naik ke atas. Kuhentikan makanku,aku hanya memakan separuh nasi dan supnya. Ge tidak memaksaku untuk makan lebih banyak,dia hanya diam dan membantuku meletakan sisa makanan ke nakas.
" Minum obatnya" kata Ge dengan menyodorkan beberapa butir obat dan segelas air putih.
Aku meminumnya meski obat juga terasa sama menyiksanya dengan semangkuk bubur. Selang beberapa lama aku tertidur. Dan terbangun ketika mencium aroma manis yang lezat. Aku melihat mangkuk yang berbeda di atas nakas dan saat aku mendongak untuk menatap Ge aku kaget ketika kudapati bukan Ge yang berada disampingku melainkan Dean. Seperti seorang idiot aku menjauh darinya dan mengusap-usap mataku berulang kali namun itu memang bukan Ge melainkan Dean. Aku menjadi semakin pusing bukannya tadi Ge kenapa bisa berubah menjadi Dean?
" Mana Ge?"
" Mr. Algren tiba-tiba ada urusan jadi dia pergi"
" Kenapa kau ada disini?"
" Aku menggantikannya untuk menjadi perawatmu."
" Kau tidak perlu repot-repot,aku bisa merawat diriku sendiri."
" huh.. kau membiarkan si Algren merawatmu dan kau menolakku saat ini, tidak bisakah kau berterima kasih dan menerimanya saja." ada raut marah dan sedih di wajahnya
" Oke.. sorry. Aku akan ke toilet"
" Biar ku bantu."
Setelah keluar kamar mandi,aku hanya duduk di atas kasur diam dan memandangnya. Dia juga memandangku seperti dia tidak bisa melihat yang lain selain aku,akulah orang pertama yang mengalihkan pandangan. Jika aku boleh jujur aku merasa senang dengan hadirnya dia saat aku membuka mata. Ponsel Dean berbunyi dan dia menjauh untuk mengangkatnya. Dean sangat manis,dia memberiku sebuket bunga lilly yang sangat cantik,membuatkan semangkuk bubur jagung yang lezat,dan merawatku hingga lebih baik. Beberapa saat kemudian dia kembali.
" Apakah ada masalah?"
" Tidak ada,kau tenang saja. Kau hanya perlu memikirkan kesehatanmu."
" Terima kasih,aku sudah merasa sehat."
" Kau tidak tahu tidak ada kabar yang lebih membuatku bahagia selain mendengar kau sudah sehat kembali."
" Aww.. Thanks tapi sejujurnya jika kau sedang sibuk kau bisa pulang sebentar lagi Emma juga akan pulang."
" Kau mengusirku?"
" Tidak.. tidak itu hanya saran"
Diluar terdengar suara mobil Emma,dan aku sedikit panik saat Dean yang berada disini bukan Ge. Beberapa menit kemudian aku dengar suaranya menggema diseluruh ruangan.
" Sist.. Aku pulang" detik kemudian dia sudah berada di depan pintu.
" Ohh.. Mr. Finland" Aku tahu Emma terkejut kemudian pipinya bersemu merah akan tingkahnya yang berteriak-teriak seakan dihutan.
" Dean saja Emm" Senyum tersungging di bibirnya
Kemudian Emma mendekatiku untuk mengecek suhu tubuhku.
" Rupanya kau cepat pulih" katanya dengan mengedipkan matanya padaku.
Sial Emma menggodaku. Pipiku bersemu merah saat mendengar godaan dari Emma.
Dean menginap dirumahku dan baru pulang saat matahari sudah terbit.
" Kamu istirahat dulu,aku bisa memundurkan syuting iklannya satu atau dua hari."
" Tidak perlu aku sudah bisa melakukannya. Terima kasih"
Aku bangkit untuk mencium pipinya,dan Dean menggeserkan kepalanya hingga bibirku menempel bibirnya.
" Ucapan terima kasih diterima. Sampai jumpa"
KAMU SEDANG MEMBACA
the Cherrys- book of lilianne
RomanceWarning Only 20+ dibawah umur dilarang mengintip apalagi baca xixixi... vote dan comment selalu ditunggu untuk membangkitkan semangat Salam kenal Yenny_Hartanti