Part 1 ^^

37.5K 896 6
                                    

Seperti biasa aku berangkat dengan mobil sedanku menuju ke studio photo yang terletak di lantai 15. Setelah sampai,seperti biasa aku memarkirkan mobilku kemudian naik ke lantai 15 menggunakan lift. Sesampainya di atas Albert telah mempersiapkan semua perlengkapannya dan menyambutku dengan hangat.

“Hai,sayang. Bagaimana kabarmu dan Emma?”

 “ Kami berdua baik tapi ada sedikit masalah.” Desahku

“ Masalah apa?” “Well-sedikit susah mengendalikan remaja berumur 19th ”

 “Walaupun aku belum pernah menghdapinya tapi aku rasa aku paham.”

 “Sepertinya kita sudah bisa memulai.”

“ Sebelumnya,ada seseorang yang harus kau temui.”

“Ok,siapa?”

“Sebentar lagi juga datang.”

  Tidak lama ada seseorang laki-laki keluar dari lift yang terbuka,mulutku menganga melihat laki-laki itu berjalan begitu anggunnya,benar-benar ekspresi yang memalukan buru-buru aku menutup  kembali mulutku. Laki-laki itu mempunyai rambut hitam yang dibiarkan berantakan,berkulit cokelat,alis matanya tebal dan matanya yang sedikit bulat berwarna cokelat hazelnut hangat,dia mempunyai rahang persegi yang bersih dan kokoh dan senyumnya membuat jantungku berdegub terlalu keras hingga nafasku terasa sesak.

 “ Lilianne kenalkan ini Tn. Finland parter bisnis kita.”

 “Dean Finland” katanya dengan mengulurkan tangan dan tersenyum  “ Lilianne Cherrys”

 “Mr.Finland,Mrs. Cherrys ini adalah model paling berbakat yang agensi kami miliki. Kebetulan kami saat ini sedang ada pemotretan untuk suatu majalah jadi anda bisa melihat dan mempertimbangkannya.”

Dean hanya mengangguk dan matanya tidak lepas dariku. Aku pergi keruang ganti untuk mengganti pakaian dan menenangkan diri,ini bukan kali pertama aku berpose di depan orang lain selain para kru tetapi kenapa tiba-tiba aku merasa malu dan kurang percaya diri. Memandang diriku sendiri di depan cermin berusaha menyemangati diri sendiri “Ini semua untuk Emma” batinku Menghembuskan nafas panjang,keluar dengan menggunakan pakaian seragam sekolah yang mini dan ketat,memperlihatkan bentuk tubuhku. Albert menyuruhku untuk duduk dan sedikit menunduk berpura-pura mengambil buku sehingga memperlihatkan payudaraku, Albert meminta ekspresi malu-malu saat blower membuka rok miniku kemudian mengambil beberapa pose dengan pakaian yang tidak bisa disebut sebagai pakaian. Setelah selesai aku kembali ke ruang ganti untuk berganti baju yang lebih sopan,ketika aku keluar Albert memanggilku.

“ Saya akan mengambil anda sebagai model iklan saya.” Kata Dean Finland

Aku tidak percaya mendengar kata-katanya hingga ketika aku memandang Albert  dia membalas tatapanku dan tersenyum ceria.  Aku berusaha menyembunyikan perasaan senangku yang terlalu berlebih dengan hanya memberikan senyum simpul kearah Dean Finland

 “ Terima kasih atas kepercayaan Anda memilih saya. Saya mohon bimbingannya”

Kali ini aku mengulurkan tangan dan dia membalas uluran tanganku. Setelah Dean Finlnand pergi aku meloncat kegirangan seperti anak kecil,Albert semakin tertawa lebar melihat tingkahku.

“Sepertinya kita harus merayakan keberhasilanmu”

 “Baiklah,aku akan mengajak Emma”

“Bolehkah aku mengajak Ge?”

“Tentu”

“ Kita akan bertemu di The Night Club malam ini pukul 8 malam.”

 “Baiklah,lagipula besok weekand “.

 Ge adalah Georgio kekasih Albert dan Albert selalu memanggilnya dengan Ge.  Sesampainya di rumah aku menceritakan semua pada Emma dan Emma ikut senang dengan keberhasilanku,semua masalah yang kita alami seakan tertelan oleh kebahagiaan. Aku pergi mandi dan mengganti pakaianku dengan sebuah baju dengan lengan terbuka yang berwarna hijau dengan celana jins pendekku di lengkapi dengan sandal berhak pendek, Emma juga sudah siap dia memakai baju tanpa lengan berwarna kuning cerah,juga menggunakan celana jins pendek dan sepatu bertali tanpa haknya. Dalam perjalanan menuju club kami mendengarkan lagu Aeronsmith “I don’t wanna miss a thing” dan bernyanyi bersama-sama.

“ Lilianne,kau seharusnya menjadi seorang penyanyi bukannya seorang model.”

 “well-terimakasih adikku sayang”

“Sejak kecil aku dan Cherry sangat suka mendengarmu bernyanyi.” Seketika suasana bahagia berubah menjadi sendu,aku yakin jika Cherry masih ada ia pasti sudah melompat kegirangan.

 “ Aku yakin Cherry disana akan sangat senang melihat kita disini hidup gembira.” Kataku mencoba merubah suasana.

Kami telah sampai di depan pintu ada pemeriksaan identitas Emma terlihat cemas tapi aku berusaha meyakinkan. Petugas hanya memintaku memberikan kartu identitasku dan tidak memintanya kepada Emma. Emma menghembuskan nafas lega saat berada di dalam,itulah gunanya memiliki tubuh tinggi.Albert dan Ge telah menunggu kami di meja dekat dengan lantai dansa dengan dua minuman yang sudah berada di atasnya.

“Well-rupanya kalian telah memulainya tanpa kita” kataku menyapa Ge dan Albert tersenyum

 “ Senang melihatmu,sayang” sapa Ge memeluk pinggangku kemudian beralih ke Emma “Gadis kecilku kini sudah dewasa”  Emma memukul lengan Ge dan Ge pura-pura mengaduh.

 Begitulah Emma dia tidak suka dipanggil gadis kecil.

 “ Hai,Lilianne”sapa Albert memelukku “Hai,Emm” melakukan hal yang sama pada Emma.

Kami berempat sangat dekat dan saling bersahabat satu sama lain, Albert memesankanku tequila sedangkan Emma hanya memesan minuman yang beralkohol rendah. Albert dan Ge mengajak kami untuk bergoyang di lantai dansa,Ge bergoyang bersamaku sedangkan Albert bergoyang dengan Emma.

 “Lilianne,bagaimana kabarmu?”

“Kamu sudah menanyakan kabarku tadi.”

 “Well-memang benar tapi sekarang dalam konteks yang berbeda.”

 “Konteks?”

 “Kau tau betul apa yang aku maksud.”

 Yeah,aku memang tahu yang di maksud kabar oleh Ge adalah kabar tentang sebuah hubungan

“Masih sama” mengangkat bahu

 “Seandainya aku tidak tertarik dengan Albert aku pasti akan mengejarmu.”

 Katanya menggodaku dengan kerlingan matanya.

“Ah,aku seharusnya merasa tersanjung tapi sebaliknya aku justru merasa takut.”

 “takut?”

“yeah,aku takut Albert langsung memecatku dari agensinya gara-gara kamu.”

"Tidak,sayang dia memujamu. Dia juga pernah mengatakan hal yang sama”

“Serius?”

 “Apakah aku pernah bohong padamu? Dan apakah kamu tidak pernah memikirkannya?” “Aku tak tahu dan aku tidak pernah memikirkannya.”

“Kenapa?”

“Bisakah kita disini hanya merayakan kebahagiaanku bukan mengubahnya menjadi hari yang suram.”

“Baiklah”

the Cherrys- book of lilianneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang