Lost in Love

845 73 10
                                    

Hoseok berdiri di balkon apartemen yang dibaginya bersama sahabatnya selama 2 tahun terakhir. Wajahnya tampak bersinar diterpa cahaya rembulan. Dia berkali-kali menghembuskan nafas berat seolah-olah beban yang menghimpitnya terlalu berat.

'Sesungguhnya memang sangat berat,' pikir Hoseok sambil mengeratkan genggamannya pada pagar besi yang membatasi ruang geraknya. Ia merasa sendirian. Ia merasa terkhianati.

"Apa yang kau lakukan selarut ini, Hoseok-ah?"

Bagaikan tersambar petir, tubuh Hoseok membeku. Sebuah tepukan di bahu dan sapaan pelan itu mampu membuat Hoseok tak dapat berkata apapun. Ia mengenal betul siapa pemilik suara tegas yang terdengar datar itu.

"Mengapa kau hanya diam, Hoseok-ah? Apa kau memiliki masalah?" tanya suara itu lagi. Hoseok memejamkan matanya sambil tetap bertahan dengan posisi membelakangi si penanya. Keheningan menyelimuti keduanya. Hoseok masih memilih untuk tidak menjawab pertanyaan si penanya dan membiarkan angin malam membelai helaian rambutnya. Sementara itu, si penanya tampak masih menunggu jawaban Hoseok.

"Hoseok..."

"Aku baik-baik saja," jawab Hoseok sambil tetap mempertahankan posisinya.

"Sebaiknya kit-"

"Aku baik-baik saja, Hyunwoo," potong Hoseok datar. Hyunwoo tampak terkejut dengan jawabannya. Lebih tepatnya, terkejut dengan nada yang Hoseok gunakan padanya. Hoseok tak pernah menggunakan nada seperti itu padanya dan dia juga tak pernah mendengar Hoseok menggunakannya untuk orang lain.

"Kau tidak baik-baik saja," ujar Hyunwoo sambil membalikkan tubuh Hoseok sehingga menghadap ke arahnya. Hoseok hanya menatap Hyunwoo datar, terlihat agak sedikit terganggu dengan fakta dia membiarkan Hyunwoo melakukan sesuatu terhadapnya.

"Harus berapa kali kukatakan padamu. Aku baik-baik saja. Dan aku ingin sendiri," tegas Hoseok sambil menepis tangan Hyunwoo yang berada di bahunya.

"Sebenarnya ada apa denganmu, Hoseok?" tanya Hyunwoo sambil menatapnya khawatir. Sejak beberapa hari, Hoseok berlaku sedikit aneh dan Hyunwoo sama sekali tidak mengerti apa yang membuat Hoseok bertingkah seperti itu. Hoseok memilih diam kemudian dia beranjak menuju ke ruang keluarga. Hyunwoo menggelengkan kepalanya tak mengerti dan akhirnya mengikuti Hoseok.

"Nu, aku sudah bilang aku baik-baik saja. Mengapa masih mengikutiku?" tanya Hoseok dengan nada sedikit ketus.

"Aku tak akan berhenti mengikutimu sampai kau memberitahu apa yang terjadi padamu," ujar Hyunwoo.

"Keras kepala sekali," decak Hoseok tak senang.

"Ya, itu aku," balas Hyunwoo. Hoseok mengerucutkan bibirnya, merasa kesal karena dia tidak dapat menghentikan Hyunwoo. Sementara Hyunwoo penuh kemenangan melihat wajah Hoseok yang menyerah pada keadaan.

"Jadi, maukah kau berbagi cerita denganku?" tanya Hyunwoo pelan.

"Aku mencintaimu," lirih Hoseok.

"Nde?" tanya Hyunwoo sambil mengerutkan kening.

"Aku mencintaimu, Son Hyunwoo. Itu masalahnya," ujar Hoseok lebih keras. Hyunwoo begitu terkejut dan tanpa sadar mundur selangkah dari hadapan Hoseok. Hoseok hanya tersenyum miris disertai sinar matanya yang meredup. Ia tahu, Hyunwoo pasti menganggapnya gila. Hyunwoo akan menjauhinya.

"Jangan bercanda, Shin Hoseok. Ini bukan lelucon yang lucu," ujar Hyunwoo dengan gugup.

"Kau pasti jijik padaku, kan?" ujar Hoseok pelan sambil menatap Hyunwoo tepat di matanya.

"Tarik kata-katamu tadi. Aku tidak senang dengan ini!" bentak Hyunwoo, tak mampu mengontrol ekspresi wajahnya yang memancarkan rasa jijik, tidak terima dan kesal.

Us - A Story Between 2 Men (Wonho X Shownu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang