🤖: "seongwu, how does it feel like to cry your heart out?"⚠️: romance, drama? humanoid!nyel
⚠️ Words count: 2734 (with extra notes and all)
----
"Seongwu, kau sebaiknya mencari pengganti STP 571. Robot itu sudah tua. Bergerak saja tersendat-sendat."
Seongwu yang baru saja datang dari arah dapur dengan dua cangkir kopi di tangan lekas menyusul Minhyun di ruang tamu. Dengan tegas ia membalas, "Tidak mau. Dan namanya Poppy, Minhyun!"
Minhyun menghela nafas setelah melihat pergerakan robot tua berbentuk persegi itu tengah menyedot debu di karpet. Seharusnya. Seharusnya menyedot debu di karpet tetapi justru menghantuk-hantuk tembok diiringi suara berisik dari mesin yang sudah berkarat.
"Kau tahu, kan? Zaman sekarang robot dengan fitur human android lebih disukai untuk membantu memenuhi kehidupan sehari-hari. Kau saja yang kolot. Pakai menamai robot kunomu segala."
"Tidak dengar! Tidak dengar! Minhyun tidak bilang apa-apa!" Seongwu komat-kamit sembari mengatup matanya erat dan menutup kuping dengan kedua tangan. Tidak mau tahu apa yang Minhyun pikir tentang Poppy. Robot yang sudah menemaninya selama 13 tahun.
Minhyun menyesap kopinya dan memutar matanya malas. Ia mengamati lagi robot tua Seongwu yang tidak becus membersihkan debu. Minhyun mana tahan dengan yang seperti itu.
----
Dua minggu setelahnya, Poppy semakin parah. Ia baru saja menumpahkan teh panas yang Seongwu minta tolong buatkan. Membuat pecahan gelas kaca itu berserakan di lantai dapur. Ketika tangannya tergores serpihan kecil, Seongwu menghela nafas kasar dan memutuskan untuk menghubungi Minhyun.
"Maaf, Poppy. Aku janji tidak akan membuangmu, kok. Hanya seseorang yang bisa membantu pekerjaanmu jadi lebih mudah." Seongwu berujar ke arah Poppy, si robot kuno, yang tengah berputar-putar tidak jelas di dekat pecahan gelas.
Minhyun merupakan teman Seongwu (seorang freelance translator) yang bekerja di sebuah pabrik yang memiliki spesialisasi sebagai perancang robot humanoid.
Seongwu sendiri bukannya pelit atau tidak punya cukup uang tabungan untuk membeli robot yang lebih canggih untuk membantunya mengurus kebutuhan rumah. Hanya saja, Poppy sudah menemaninya dari ia masih berada di bangku kuliah hingga sekarang. Poppy lebih dari sekedar robot pembantu. Ia adalah teman Seongwu.
Maka, saat Minhyun datang menawarinya brosur dengan beberapa pilihan human android yang disesuaikan dengan kebutuhan manusia, Seongwu bilang ia tidak mau robot kaku yang tidak bisa diajak berteman.
"Mana ada yang seperti itu, Seongwu. Robot seperti itu pastinya akan berakhir di tempat sampah!"
Seongwu terhenyak. Bukannya ia tidak tahu alasan utama mengapa saat ini robot lebih dipilih untuk melayani manusia. Bahkan di beberapa perusahaan besar, robot-robot sudah dipakai menggantikan tenaga manusia. Ya karena pada dasarnya mereka dipilih lantaran mereka memang bukan manusia.
Mereka tidak akan mengeluh, tidak akan punya rasa sakit, tidak akan marah, tidak butuh makan, tidak akan demo kenaikan gaji.
Tidak butuh tertawa.
"Kalau begitu, apakah ada robot seperti itu yang pernah berakhir di boks sampah?"
----
Minhyun bilang nama robot itu DALK 1210.
Ia sudah bolak-balik ruang perbaikan di pabrik sebelum para perancang memutuskan untuk membuangnya di boks sampah. Kalau saja Minhyun tidak memohon-mohon untuk membawa robot humanoid itu khusus untuk temannya yang tersayang, Ong Seongwu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Downpour and Reverie
FanficCollection of ficlets with no more than 3000 words. Written in Indonesian. (Karena seperti rinai hujan, penantian juga akan berakhir pada suatu masa.) 1.) [Daniel & Seongwu] of daniel and his secret lover he met during summer break 2.) [Daniel & Se...