Remedial pun dimulai,aku mulai menulis nama di kertas ulangan remedialku, begitupun dengan Syakir.
Waktu yang di berikan guru Bahasa Indonesia adalah sampai bel istirahat berbunyi, yaitu 45 menit lagi.
5 menit berlalu,aku sudah mengerjakan 13 soal dari 25 soal yang harus dikerjakan. Soal ini cukup mudah, aku sudah belajar malam tadi,beruntung malam itu tidak menggangguku lagi.
Aku melihat Syakir, dia belum mengerjakan satu soalpun,entah apa yang dia pikirkan sekarang.
"Apakah dia sedang memikirkan percakapan kita berempat tadi pagi?"ucapku dalam hati.
Sambil aku mengerjakan soal,aku memikirkan apa yang akan Syakir, Dinda, Aldo tanyakan lagi kepadaku,aku tidak bisa memberi mereka jawaban. Semoga mereka tidak bertanya lagi.
15 menit berlalu,akhirnya Syakir mengerjakan soalnya,setidaknya dia tidak memikirkan percakapan kita tadi pagi.
"Sel,pinjam penghapus dong!" Minta Syakir sambil memegang pundak ku.
Tanpa diperintah dua kali,aku segera mengambil penghapus di tempat pensilku,yaitu di kolong mejaku.
Braakkk... Tempat pensil ku terjatuh,dan isi yang berada di tempat pensil pun berserakan,ternyata aku lupa menutup tempat pensil ku.
Dengan segera aku mengambil isi dari tempat pensil ku yang berserakan, Syakirpun dengan segera membantuku.
"SYAKIR!SELENIA!apa yang sedang kalian lakukan?! Lanjutkan mengerjakan soal kalian!" Perintah guru Bahasa Indonesia dengan marah.
"Baik pak." Jawabku dan Syakir sambil menundukkan kepala
Setelah merapihkan tempat pensil ku, aku segera merapihkan posisi duduk ku ,begitupun dengan Syakir.Kami melanjutkan mengerjakan soal.
20 menit berlalu, waktu mengerjakan soal telah habis,aku dan Syakir selesai bersamaan,kami mengumpulkan jawaban kami ke meja guru yang berada di depan kelas.
Siswa yang berada di luar kelas dipersilahkan masuk ke kelas dan menempati posisi duduknya masing masing.
Bel istirahat berbunyi tepat setelah semua siswa duduk di tempatnya masing-masing.
Semua teman kelasku berlarian menuju kantin,aku juga hendak ke kantin setelah merapihkan buku yang ada di atas mejaku, termasuk tempat pensil yang tadi jatuh.
Mejaku sudah rapih,aku segera menuju kantin,saat aku keluar kelas, squad Friend sudah menungguku,aku takut mereka akan bertanya tentang gulungan kertas itu.
"Sel,ayo ke kantin bareng,keburu kantin ramai nih."ajak Dinda.
"Maaf tidak usah,aku lebih suka sendiri."jawabku dengan nada pelan.
Tanpa basa basi aku lanjut berjalan menuju kantin. Ditengah perjalan hampir semua mereka bermain dan pergi ke kantin bersama temannya,berbeda denganku yang lebih suka sendiri.
Setelah melewati beberapa kelas,aku sampai di kantin,keadaan di kantin cukup ramai.Aku langsung menuju ke warung yang menjual nasi dan ayam goreng,seperti biasa aku membeli nasi dan ayam,makanan kesukaanku.
Aku segera menuju ke tempat duduk untuk makan,cukup ramai di meja itu,hanya aku yang makan sendirian di meja itu.
Nasi ku sudah habis,aku mengambil air minum yang telah kubeli,aku sudah kenyang.
Biasanya setelah aku makan,aku akan kembali ke kelas untuk membaca novel atau belajar.
Tapi kali ini berbeda,saat aku ingin kembali ke kelas,kakak kelas menabrak ku hingga aku terjatuh.
"Aduh...!"ucapku kesakitan.
"Maafkan aku ,aku tidak sengaja."ucap kakak kelas yang menabrak ku sambil membantu aku berdiri
Kakak kelas yang menabrak ku memarahi temannya karena dia yang mendorongnya hingga menabrak aku.
"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya kakak kelas yang menabrak ku.
"Iya." Jawabku sambil membersihkan rok ku yang terkena tanah.
Tiba-tiba squad Friend datang menghampiri ku.
"Apa yang kamu lakukan pada temanku?!" Ucap Syakir dengan nada tinggi.
"Aku tidak sengaja menabraknya,aku minta maaf."jawab kakak kelas yang menabrak ku dengan nada bersalah.
"Apa kamu cukup meminta maaf saja?!!."ucap Syakir dengan nada yang lebih tinggi sambil memegang kerah kakak kelas yang menabrak ku.
"Sudah Syakir,lagian dia sudah meminta maaf."ujar Aldo.
"KAU TIDAK BISA DIMAAFKAN." teriak Syakir.
Aku bingung apa yang harus aku lakukan,aku baru pertama kali ada di posisi seperti ini.
Perhatian orang-orang tertuju pada keributan yang terjadi.
Tangan Syakir sudah mengepal,sudah siap memukul kakak kelas yang menabrak ku.
"DIAMMMM!!!" teriakku .
Semua orang tertuju padaku, tangan Syakir yang tadinya mengepal ingin memukul kakak kelas yang menabrak ku,sudah tidak mengepal lagi.
Aku tidak harus melakukan apa,semua orang melihat ke arahku,aku bingung.
Akhirnya aku memutuskan untuk berlari meninggalkan kantin.Aku berlari dengan cepat agar mereka tidak bisa mengejarku.
"Ayo susul Selenia!" Ajak Dinda sambil menarik tangan Aldo dan Syakir.
Aku berlari,meninggalkan kantin,perasaanku tidak enak,seperti ada yang menjanggal,bukan kelas yang aku tuju,tapi tempat yang sepi,tempat yang jarang dilewati siswa, yaitu wc belakang sekolah.
Sampailah aku di wc belakang sekolah,aku langsung bersandar di dinding wc. Aroma tidak sedap menusuk hidungku.
Nafasku terengah-engah, perasaanku tidak enak,jantungku berdetak kencang, entah apa yang terjadi pada diriku
Suasana di wc belakang sekolah cukup menyeramkan,dinding yang penuh coretan dan heningnya belakang sekolah itulah yang membuat menyeramkan.
"Dimana Selenia?" Tanya Aldo.
"Tidak tahu,selenia larinya cepat sekali." Jawab Dinda.
"Aku tahu Selenia ada di mana,ayo ikut aku!" Perintah Syakir.
Mereka sedang menuju ke belakang sekolah,dekat dengan wc keberadaan ku sekatang.
"Stop!, Tunggu dulu,apa kalian dengar suara itu?"tanya Dinda.
"Suara nafas yang terengah-engah."jawab Aldo.
Tanpa bertanya Syakir langsung berlari menuju sumber suara, Aldo dan Dinda ikut berlari.
"Sel-selenia!!!" Ucap Syakir .
Aldo,Dinda, dan Syakir terkejut dengan apa yang terjadi padaku.
"Apa yang terjadi pada Selenia?" Tanya Aldo.
Tubuh di bagian kananku berubah,sekarang perasaanku kembali enak,jantungku berdetak dengan normal lagi,tubuhku terasa sejuk, seperti ada angin kecil yang berhembus.
Tubuh bagian kananku mulai berubah,tangan kananku mengeluarkan daun-daun dan ranting,kaki kananku berubah menyerupai akar pohon, kepalaku mengeluarkan banyak daun.
Tubuh bagian kananku berubah menjadi pohon.
⭐⭐⭐
Buat para pembaca,maaf sudah lama tidak publish cerita,dikarenakan ada kesibukan pribadi sebagai pelajar,harap di maklumi ya.
Saya usahakan publish cerita secepat mungkin.
Terima kasih sudah membaca cerita ini,semoga cerita ini menarik bagi kalian ya. Terima kasih juga vomment nya😊
⭐⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
2 kehidupan
FantasyMembantu kehidupan kedua,itulah tugasku,aku Selenia yang masih berumur 15 tahun, dibantu dengan teman-temanku pergi ke kehidupan kedua. Berawal dari pertemanan biasa,kita dipersatukan. "2 kehidupan dalam 1 waktu"