dua02

229 11 3
                                    

Suara langkah kaki terdengar,Syakir,Dinda,Aldo 3 kumpulan squad friend itu menghampiri ku.

Syakir,Dinda,dan Aldo sudah bersahabat sejak lama,hingga mereka membuat nama kumpulan mereka,"Squad Friend" adalah nama kumpulan nya.

Dari sikap nya,sikap mereka bertolak belakang,tapi dari sifat merekalah,
Squadnya dapat terbentuk.

Mereka terlihat berisik,tapi mereka peduli terhadap lingkungan di sekitarnya,termasuk aku,mereka tau
apa yang sedang kupikirkan sekarang.

Sepertinya dari pagi mereka sudah memperhatikan ku,dengan cepat aku menyembunyikan gulungan kertas itu di dalam kolong mejaku.

"Sepertinya,kamu sedang ada masalah dengan gulungan kertas itu." Ujar Dinda.

"Betul yang Dinda katakan,dari pagi dan saat upacara,raut wajahmu seperti sedang memikirkan sesuatu,saat 3 menit sebelum bel berbunyi,aku melihatmu sedang kebingungan dengan gulungan kertas di tanganmu."sahut Aldo.

"Ehhh,ti-tidak ada apa-apa kok," jawabku dengan terpatah-patah.

"Tidak usah bohong sel,kamu memang pendiam,tapi aku bisa mendeteksi ada kejanggalan di raut wajahmu." ujar Syakir dengan nada yang menyerupai detektif.

Saat aku ingin menjawab pertanyaan Syakir,guru Bahasa Indonesia datang.

"Selamat pagi anak-anak." Salam dari guru Bahasa Indonesia.

Syakir,Dinda,Aldo berlari menuju tempat duduk mereka masing-masing,akupun dengan segera membenarkan posisi duduk ku.

Pelajaran Bahasa Indonesia dimulai,hari ini pelajaran di isi dengan remedial ulangan minggu kemarin.

Hampir sebagian kelasku di remedial,termasuk aku yang tidak bisa belajar pada malam itu,dikarenakan malam itu terjadi lagi,malam yang menggangguku.

Semuanya berawal sejak aku berumur 11 tahun,saat pukul 8 malam, aku sedang menonton televisi,aku menikmati acara televisi itu karena berisikan film yang aku suka.Namun semua berubah.

Saat aku tengah menonton televisi,hempasan angin yang cukup kencang mengarah kepadaku hingga membuatku menutup wajahku dengan kedua tanganku.

Saat aku membuka mataku,aku terkejut,aku seperti sedang berada di suatu lorong,seperti lorong waktu yang ada di film kesukaanku.

"Aku ada dimana?"ucapku.

Hempasan angin mengarah kepadaku lagi,kali ini hempasan angin itu lebih kencang dari sebelumnya.

Dengan segera aku menutup mataku,saat aku membuka mataku,aku tak percaya apa yang aku lihat.

Gedung-gedung tinggi ,mobil tanpa ban berterbangan ,kereta yang berbentuk kapsul,itulah yang aku lihat.

Tapi itu hanya berlangsung sementara,hanya 15 detik.

Angin menghempasku kembali ,angin seperti badai yang menghempasku sehingga badanku terpontang-panting selama 2 menit,karena guncangan selama 2 menit itu,aku jatuh pingsan.

Aku membuka mataku dengan perlahan,aku berada di atas tempat tidurku.Badanku terasa sangat sakit semua,mungkin ini karena guncangan tadi.

Pintu kamarku perlahan terbuka,ayah dan ibuku datang,tapi mereka datang dengan membawa dokter.

"Ayah,tolong aku,barusan aku terguncang oleh angin yang sangat kuat."ucapku sambil menahan rasa sakit.

"Kamu bicara apa sel?tadi kamu tadi tergeletak di lantai depan televisi sel,ayah langsung membawamu ke kamar.Karena kamu sudah pingsan selama 2 jam ,ayah memanggil dokter yang akan memeriksamu." Jawab ayahku.

Aku terkejut,jadi barusan yang terjadi itu apa?terguncang oleh hempasan angin,melihat gedung-gedung tinggi,mobil tanpa ban terbang,kereta berbentuk kapsul.Apa itu semua hanya mimpi.

Ayahku tidak terlalu memikirkan kata-kata ku ,ayah langsung menyuruh dokter memeriksa keadaan ku.

"Anak anda tidak kenapa-kenapa,dia hanya perlu istirahat."ucap dokter

Aku yang masih terkejut mendengar kata-kata ayahku,segera cerita kepada Mamah.

"Mungkin itu hanya imajinasimu sel,buktinya kamu tadi tergeletak di depan televisi."ujar mamah.

Setelah mendengar ucapan mamah,aku langsung terdiam,dan berfikir.

"Tidak mungkin aku pingsan,aku masih ingat jelas sekali,badanku juga terasa sangat sakit seperti telah di guncang-guncang."ucapku dalam hati.

Setelah meminum obat,aku tertidur dengan lelap.

Itulah malam yang menggangguku,yang sampai sekarang,aku belum tau mengapa itu bisa terjadi.

Sebelum soal remedial Bahasa Indonesia di bagikan,guru Bahasa Indonesia membagi tempat duduk ,dan mempersilahkan siswa yang tidak di remedial untuk keluar kelas.

Aku mendapat tempat duduk bersama Syakir,salah satu anggota squad friend.

Syakir satu-satunya dari squad friend yang di remedial,sikap Syakir bertolak belakang dengan Aldo dan Dinda.

Syakir lemah dalam pelajaran dan juga nakal,tapi menurutku,dia mempunyai satu kelebihan,Syakir bisa membaca pikiran orang lain.






2 kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang