Ini kali ketiga Seongwu memergoki pria dengan rambut merah jambu itu memperhatikannya seperti akan menerkamnya.
Risih? Tentu saja ia merasa risih, siapa yang tidak risih jika di perhatikan seperti itu oleh seseorang yang memiliki gender sama dengan dirimu.
Seongwu bersyukur karena setidaknya setelah pengelompokan ranking tadi ia tidak harus satu kelas dengannya. Memikirkan pria itu satu ruangan dengannya dan memperhatikannya terus menerus seperti itu membuat Seongwu rasanya ingin muntah.
Seandainya ia tidak sedang dalam perhatian puluhan kamera sudah pasti ia akan melabrak pria itu menanyakan maksud tatapan mengerikannya dan mungkin akan berakhir dengan memukulnya. Pesan agency nya untuk menjaga kelakuan 'please behave' membuatnya menahan diri berpura pura bersikap baik di depan ratusan orang yang sama sekali tidak dikenalnya apalagi ia hanya sendiri di sini.
Sangat jelas Seongwu ingin menggebrak meja bos agency nya yang dengan semena mena mendaftarkannya ke ajang pembuatan idol dengan 101 trainee dari berbagai agency berbeda. Entah apa isi pikiran iblis itu, padahal jelas jelas ia akan di debutkan di dalam sebuah grup calon aktor. Si tua bangka itu malah dengan tiba tiba memintanya mengikuti ajang ini.
Memang benar dibanding 5 orang teman se group nya ia yang paling mungkin bisa di ikut sertakan dalam ajang itu karena ia punya background sebagai penari tapi keputusan sepihak si tua bangka itu membuat Seongwu semakin geram dengan ulahnya.
Belum lagi hanya ia yang dikirim dari agency nya. Pria tua itu memang terlalu senang menyiksanya.
Selain merasa sendiri ditengah puluhan trainee yang rasanya siap saling menjatuhkan itu ia juga kesuliatan dalam menghapal koreo yang baru diajarkan, belum lagi hanya dalam beberapa hari akan di reevaluasi untuk penempatan kelas sesuai kemampuan menghapal koreo dan menyanyikan lagu tema acara tersebut. Jika ia sampai turun ranking saat ini entah apa yang akan di lakukan si tua bangka sialan itu. Seongwu semakin pusing dengan masalah yang dihadapinya saat ini.
Dengan berbagai macam pikiran yang menghantuinya itu ia putuskan untuk tidak memperdulikan si rambut merah jambu itu. Meskipun setiap ia bertemu dengannya di ruang makan rasanya punggungnya seperti di bolongi dengan tatapan matanya belum lagi suara tawanya yang semakin membuat Seongwu merinding saat ia berkumpul dengan teman teman satu agency nya di meja sudut yang seperti sudah menjadi meja kekuasaan mereka. Seongwu muak.
"Kelas A sudah selesai merekam untuk reevaluasi kelas, Seongwu-hyung?" suara Haknyeon mengagetkan Seongwu ditambah dengan polosnya anak lelaki itu yang langsung duduk di depan Seongwu dengan nampan makanan di tangannya.
"Oh, sudah. Kelas F juga kan?" Anak lelaki bernama Haknyeon itu hanya mengangguk sekilas.
"Aku iri padamu hyung, kau pasti akan tetap bertahan di kelas A, sampai sekarang aku tidak bisa lupa agency performance hyung yang keren itu." Seongwu hanya dapat tersenyum mendengar ucapan anak lelaki di depannya ini. Memang selama masa karantina cuma Haknyeon yang berbicara lebih dari bertegur sapa dengannya.
Semenjak duduk di sebelahnya saat agency performance rasanya anak lelaki ini jadi sedikit merasa paling mengenalnya, sejujurnya itu menganggu Seongwu, jika ia tidak sedang di rekam kamera atau menjadi wajah agency nya sudah ia tinggalkan anak lelaki di depannya ini. Ia malas basa basi.
"Proses rekaman reevaluasimu bagaimana?"
"Begitulah hyung, rasanya sulit kalau aku mau naik ke kelas diatas ku saat ini, padahal aku mau bisa naik ke, minimal B tapi rasanya D saja sulit." Seongwu sudah muak dengan kepura puraannya di depan Haknyeon dan makanan di depannya saat ini sudah membuatnya ingin muntah dalam arti sebenarnya, selama 3 hari berturut turut mereka menyediakan menu yang sama. Pagi, siang dan malam.
Hal yang paling membuatnya risih saat ini adalah tatapan pria berambut merah jambu yang saat ini duduk beberapa meja di depannya, salahnya tadi memilih tempat duduk yang menghadap meja 'kekuasaan' agency pria dengan rambut merah jambu di depannya itu. Dari sudut matanya ia dapat melihat jika pria itu menatapnya seakan sedang cemburu dengan apa yang ia lihat saat ini. Cemburu? yang benar saja.
Seongwu benar benar muak, ia ingin muntah.
"Haknyeon, aku kembali ke dorm duluan. Tadi aku diminta menelepon agency ku." Seongwu langsung berdiri dari duduknya membawa nampan makanannya dan meninggalkan Haknyeon dan bisa ia pastikan si pria berambut merah muda itu tidak melepaskan pandangannya darinya mengingat betapa terasa tidak nyaman perasaannya saat ini.
🔆🔆🔆
"Bisa kau ulangi apa yang barusan kau katakan Tn. Lim?" Seongwu hanya dapat berkata dengan suara terdatarnya, sebagai managernya Tn. Lim tau betul jika Seongwu benar benar marah dengan apa yang barusan di dengarnya.
"Pesan Tn. Na, anda diminta untuk menjalin hubungan pertemanan dengan sangat baik dengan seorang trainee kelahiran 10 Desember supaya aura Anda keluar. Begitulah pesan dari Tn.Na mengikuti nasehat Ny. Shin, peramal di agency kita."
"Seingatku tadi kau bukan menggunakan kata pertemanan." balas Seongwu masih dengan nada datarnya setelah mendengar penjelasan managernya itu.
"Anda diminta mengambil hatinya dalam makna romantic."
Seongwu tertawa sarkastis mendengar penjelasan yang disampaikan dengan takut oleh managernya itu.
"Mereka semua laki-laki bangsat! Apa mau pria tua itu?" Tidak ada jawaban dari Tn. Lim. Seongwu kemudian mengatur napasnya kembali.
"Siapa trainee kelahiran 10 Desember itu?"
"Berdasarkan data yang telah kami dapatkan ada dua orang dengan kelahiran 10 Desember, yang pertama Kang Daniel dari agency BduaM Entertaiment dan Ha Minho dari TI Entertaiment, hanya saja menurut Ny. Shin anda harus mendekati trainee dari BduaM bukan TI. Karena auranya jauh lebih cerah dibanding yang bernama Ha Minho." Jelasnya kemudian membuat kepala Seongwu seakan berputar.
Seongwu hanya dapat memegang dinding untuk menopang berat tubuhnya setelah mendengar penjelasan Tn. Lim karena jika begitu yang dimaksud oleh agency nya untuk ia 'dekati' adalah pria berambut merah jambu itu, Kang Daniel dari BduaM Entertaiment.
Tbc.
A/N :
Nothing.
Hanya mau melampirkan my 'Sumber contekan untuk referensi tanggal lahir trainees'.
KAMU SEDANG MEMBACA
OngNiel - What if
FanfictionSeongwu terlalu pandai bermain peran hingga tanpa sadar ia terlarut dalam peran yang ia mainkan. Bagaimana jika apa yang Seongwu lakukan pada Daniel selama ini hanyalah permainan peran?