FIRST

89 6 1
                                    

waktu sudah menunjukan
pukul 09.00 pagi. disalah satu sekolah swasta yang berada di Jakarta yang bernama SMA Tunas Bangsa sedang berlangsungnya pembelajaran seperti biasa dihari senin.

disalah satu kelas IPS XII-1 sedang mengadakan ulangan harian Fisika yang sudah di janjikan oleh bu Erin di jauh jauh hari kepada anak anak. Bu Erin juga salah satu guru yang ditakuti oleh anak anak sekolah. karena kalo ngajar engga pernah pake hati melainkan pake otot sama urat. Apalagi kalo sudah menghadapi sikap Alfin. mungkin kategori curut & tikus pas diberikan kepada mereka tapi diganti jadi Curut & kucing.

Dan tak lama bel istirahat pun berbunyi menandakan bahwa pelajaran sudah selesai.
"kumpulkan!!. udah engga usah panik. Anna tarik semua lembar jawabannya". perintahnya kepada Anna.
"oh iya kasih tau sama anak satu itu suruh menghadap ibu di kantor kalo dia  sudah datang".
dengan nada emosi bu Erin enggan menyebut nama Alfin. dia males sekaligus kesal kepadanya.

♡♡

"Annaaa". panggil seseorang di balik pintu kelasnya. dan ternyata Dela yg memanggilnya untuk mengajaknya ke kantin. Dela kemudian masuk kedalam kelas Anna.

"sumpah hari ini gue laper banget. gara gara tadi ulangan Fisika. nguras otak sama tenaga dalem tau ga".  Vera yang satu kelas dengan Anna pun mulai merasakan kelaparan yang melanda perutnya. satu lagi yang termasuk sahabat Anna adalah Sarah. mereka berempat memang terkenal dengan sebutan Mak Lampir oleh para siswa. Alfin lah yang memberi sebutan tersebut kepada mereka.

sesuai dengan sebutannya. mereka memang suka sekali memberi teguran kepada para siswa yang tidak patuh pada aturan. maklum aja salah satu dari mereka anggota OSIS dan Anna adalah ketos OSIS di SMA tersebut. Sarah, Anna, dan Vera satu kelas. sedang kan Dela dia berbeda kelas dengan mereka XII-3 .

"kantin yu guys". ajakan Dela yang sekaligus membuat mereka beranjak dari kelasnya.
setibanya di kantin pemandangan kurang mengenakan mata pun terlihat. Ya ada Alfin dan para pengikutnya disana sedang membuat kebisingan. Alfin termasuk cowo yang paling ditakuti oleh para siswa disekolahan sekaligus cowo yang paling banyak fans cewenya.

Anna dan kawan kawan duduk di paling ujung kantin. mereka berempat mulai memesan makanan.
"kalian mau mesen apa, biar gue sekalian yg mesenin". tanya Dela yang sudah tidak sabar karena dia kelaperan. "gue mesen mi ayam aja deh". pesen Vera yang kemudian di susul oleh Sarah."gue juga. yang pedes ya". "kalo lo Na?". tak ada jawaban dari Anna, Dela yg melihat Anna sedang melamunpun langsung menepuk pundak Anna hingga tersadar dari lamunannya tersebut.
"woooy". "lu lamunin apaan sih, mau mesen apaan cepetan keburu penuh entar si Pak De nya". "samain aja deh". tandas Anna. " oh iya gue mau kekamar mandi dulu ya. pengen cuci muka". kemudian Anna beranjak dari kursinya meninggalkan mereka.

tak lama pesanan mereka pun datang. kini mereka sedang memakan makanan mereka dengan ditemani suara kebisingan yang berasal dari suara  Alfin and the geng.
"ko gue lama lama kesel ya?!".
kesal   Vera yang membuat teman temannya terhenti makannya. "kesel kenapa lo?" tanya Sarah. Vera menunjuknya dengan dagunya. dan yg Vera maksud ialah gengannya Alfin. "lo kaya yang pertama kali kekanti aja. emang udah biasa kali mereka kaya gitu". Jawab sarah sambil melihat ke arah mereka." ini lagi kemana coba tuh si Anna. mie ayamnya entar keburu dingin".

gebraaaaakkkk

aktivitas para siswa yg berada di kantin terhenti dengan suara pukulan keras di meja. mata mereka semua tertuju pada Anna yang menghampiri  geng Alfin.

"itu bukannya si Anna?"

"Hah, Anna? ngapain dia disana?".

"tuh anak ngabisin waktu sama tenaga aja deh ngurusin si Alfin".

tatapan Anna terlihat gahar melihat kearah mata Alfin dan para pengikutnya.
"berisik banget si jadi orang . selera makan gue jadi ilang tuh gara gara denger suara kalian yang lebih bagus dari kaleng rombeng ?!!!".
sama sekali tak ada tanggapan dari  perkataan Anna tersebut oleh Alfin, Gilang, Bayu, Ikbal, Adit dan Eki.
Mereka malah menambah nambah suasana semakin panas. meja meja dipukuli oleh mereka untuk   menyesuai kan irama yang dinyanyikan oleh Gilang dan Bayu.
mungkin saat ini kemarahan Anna sudah mencapai ubun ubun hingga di injak nya dengan sengaja kaki Alfin.

"wadaaaaoww"
reaksi teman teman Alfin yang melihat kelakuan Anna ini.

Tak lama Alfin berdiri mensejajarkan badannya dengan Anna.
"apaan si, ganggu gue aja".
Alfin sedikit memegangi kakinya yang barusan di injak oleh Anna.
"lo ga ngerti bahasa gue? KALIAN ITU BERISIK. ganggu orang lagi makan aja tau ga". tegas Anna dengan intonasi nada menaik dan sedikit membentak. "cari tempat lain gih, jangan disini". lanjutnya "Rese banget sih hidup lo?".
Anna kemudian berjalan meninggal kan Alfin, belum sempat Anna melangkah tangannya sudah ditarik oleh cowo jangkung itu.
"Bisa engga hidup lo itu ga usah ngurusin hidup gue mulu?". digenggamnya tangan Anna secara kasar oleh Alfin yg sudah terlihat kesal karena dibuat malu olehnya. "Bisa engga hidup lo ga buat keributan sehari aja??!!"
kini mereka saling beradu tatapan tajam. anak anak yg melihat nya pun enggan untuk memisahkannya.
"mau lo apa sih?!".
Anna yg mendengar pertanyaan tersebut langsung menghempaskan  tangannya Alfin dan kemudian menunjuk ke arah wajahnya.
"gue pengen lo pergi dari sini, jangan muncul dihadapan gue dan jangan buat kerusuhan di sekolah ini lagi". Alfin yang mendengar jawaban Anna tersebut langsung tertawa kecil.
"entar kalo gue pergi lo kangen lagi sama gue". jawab Alfin sedikit mengejek dan menggodanya.
"cieeeee ada yang mau pedekate nih diem diem". saut Bayu yang melihat kearah mereka berdua sambil menggodanya.
"idih... najis amit amit deh".
tak lama Asep datang menghampiri mereka. "Fin lo di panggil sama Bu Erin tuh diruang guru".
mendengar hal tersebut menjadi kemenangan di wajah Anna."Mampus lo!".
kemudian Alfin berjalan meninggal kan para rekannya .
" gue cabut dulu, rese emang tuh guru. udah jatuh cinta kali sama gue".
"bukan jatuh cinta lagi Fin, tapi klepek klepek". jawab Gilang disertai dengan tawaan teman temannya yang lain.

kemudian Anna menghampiri teman temannya yang sedang menunggunya di meja kantin. Yup Anna merupakan satu satunya cewe yang cukup dibilang berani sama Geng nya Alfin. cewe lain mana berani sama mereka. mungkin karena Anna adalah ketos sekaligus kelas tiga juga.

"belum aja gue siram tuh muka nya pake kuah baso". gerutu Anna. ia masih kesal kemudian duduk disebelah Dela.
" seharusnya tadi lo angkat meja mereka ampe kebalik. udah gitu lempar deh mukanya pake kursi. biar tau rasa tuh". reaksi Dela ketika Anna datang menghampirinya.
"Del, yang ada gue malah dikeluarin dari sekolah".
kemudian mereka tertawa geli melihat kejadian tersebut.

♡♡

Bel masuk pun berbunyi mereka semua kembali kekelas masing masing. kebetulan di kelas Anna hari ini pelajaran Bahasa Sunda. pelajaran yang paling kurang diminati oleh para siswa karena guru yang mengajarnya sangatlah membosankan. wajar saja seharusnya dia sudah pensiun. umurnya sudah menginjak usia 50 tahunan. namanya  Pak Una.

"hadeeeh, Pelajaran kake kake ini mah. males gue". Alfin kemudian pindah ketempat duduk paling pojok. berniat untuk tidur. kemudian Bayu menghampiri Alfin dan Gilang.
"cabut yuu. gue males belajar sama kake kake bikin boring tau ___"
belum sempat Bayu melanjutkannya, Anna sudah berada di belakang nya. "ga ada cabut cabut. mau gue laporin ke wali kelas?,  lo juga Alfin udah di pangggil sama Bu Erin aja ga ada kapok kapoknya".
kemudian Alfin terbangun dari tidur nya karena merasa dirinya di bawa bawa.
" ko jadi ke gue si". Anna tidak menjawabnya melainkan dia pergi kembali ketempat duduknya itu. "tu anak tau aja lagi niat gue mau cabut". Bayu sedikit menggerutu.

pelajaran pun berlangsung dengan kesunyian. kesunyian yang dimaksud bukan berarti mereka mendengarkannya. melainkan mengacuhkannya dan memilih untuk tidur. Tak lama bel pulang pun berbunyi waktu sudah menunjukan pukul 15.15 sore. seperti biasa Anna selalu pulang paling akhir karena dia harus ke ruang OSIS terlebih dahulu. sedang kan yang lain memilih untuk pulang.

__________





"terbiasalah dengan sikap ku ini... karna melunakan hati mu itu butuh keberanian"

#ALFIN

Hello AnnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang