Pagi Hari yang cerah. Raga segera menuju meja makan dilantai bawah rumahnya untuk sarapan pagi.
"Eh si jomblo udah rapih banget", ledek Ratu, kakaknya pertama Raga.
Raga mendengus sebal, masih pagi kakaknya sudah meledek adiknya, Raga.
Raga hanya menghiraukan ledekan kakanya Itu, dengan tujuan agar tidak bertengkar dan membuat suasana rumah dipagi hari berantakan karena cerocosan kakaknya yang tidak mau kalah itu.
Vanya, mama Raga menyiapkan sandwich dengan topping keju mozarella kesukaan Raga dan menyiapkan bekal untuk makan siang Raga.
Btw, Raga itu anak ketiga dari tiga bersaudara. Ratu Anindya Fahlevi, Rasya Ayudia Fahlevi, dan Raga Mahendra Fahlevi. Raga anak bungsu dan laki laki sendirian, wajar saja jika orang tuanya itu sangat sayang kepada Raga. Orangtua Raga sangat sibuk bekerja, mengurusi bisnis nya dan mengelola 3 perusahaan di berbeda negara. Raga yang dewasa, sudah sangat biasa dengan kesendiriaannya dirumah, jika kedua kakanya itu belum pulang kuliah, Raga hanya berdua dengan bi Siti.
Raga menghabisi sandwich nya, kemudian berpamitan kepada mama papa, kedua kakaknya, serta bi Siti. Raga memang anak yang sopan santun, dewasa, dan sangat diandalkan
******
6.30 A.M
Raga sudah sampai disekolah. Seperti biasa ia harus mengabsen namanya di ruang guru ,
"Absen kehadiran tepat waktu pengurus OSIS"
Setelah selesai, Raga menuju kelasnya. Dan seperti biasa banyak tatapan mata kaum hawa memperhatikannya. Raga yang sangat risih diperhatikan seperti itu.
Tiba tiba
"Kak Ragaa!", panggil Bella, adik kelas Raga dan pengurus osis juga
Langkah Raga berhenti sebentar, Bella menghampiri Raga
"Kak, nanti kata bu Tiwi kakak disuruh ke ruang osis, ada album yang harus dibenahi", jelas Bella
"Oh Iya Iya nanti gua kesana, makasih infonya", jawab Raga dengan senyuman kecil yang manis
Setelah Itu Raga meninggalkan Bella dan menuju kelasnya.
*****
Kelas 12 IPA 1 yang biasanya ramai, menjadi hening seketika. Biasanya hening ketika ada ulangan di Pagi hari, tapi hari ini tidak biasanya kelas itu seperti ini.
Raga duduk di bangkunya nomor 3 dari depan bagian tengah. Raga cilangak cilinguk merhatikan kondisi teman kelasnya yang tiba tiba diam.
Tania yang biasanya cerewet menjadi pendiam mendakdak dan Itu juga membuat hati Raga sangat senang.
Dengan rasa yang tidak semangat Raga menaruh kepalanya berada diatas meja, mungkin Pagi ini kelasnya akan jam kosong, pikirnya.
"RAGA! kita putus!", teriak Tania membuat kepala Raga terbangun
"Pu.. Tu.. S?", ucap Raga mengerinyitkan dahi, "Sejak kapan kita pacaran yaa?", Ucap lagi sinis
"Pokoknya kita putus! Aku gak mau berhubungan dengan kamu lagi!", ucap Tania
Raga hanya terdiam
"Ngapain kamu add line nya Dea, Hah?! Kamu suka sama Dea? Aku kurang cantik apa sih sampai kamu berpaling ke Dea!", tegas Tania
Raga yang sedikit kaget dengan perkataan Tania, seketika berfikir.
Raga memang menambahkan contact line Dea di pertemanan line nya, bukan karena apa apa. Raga tidak sengaja, karena mereka satu gruop disalah satu gruop ekskul sekolahnya.
Tatapan Tania semakin tajam ke mata Raga, dia sangat aneh dengan Raga, tidak ada perasaan bersalah melainkan Raga sangat acuh.
*****
Bel istirahat telah tiba.
Kebiasaan triocantik, duduk duduk di koridor depan kelasnya.
Dea yang sedari tadi melamun memikirkan Raga secara tiba tiba, semenjak Raga menambahkan contact line nya.
Jasmine yang duduk disebelah Dea memperhatikan sahabatnya Itu, Dan tiba tiba Jasmine melihat sesosok Raga yang akan melewati mereka
"De, ada kak Raga tuh", bisik Jasmine
Dea masih terdiam saja
"DEA! ADA KAK RAGA MAU LEWAT!", teriak Jasmine di telinga Dea
Jelas saja Dea langsung berontak, ia kaget sekali
"Berisik!", Kesal Dea
Dea menyimak kata Jasmine barusan dan matanya melihat sesosok Raga yang akan lebih dekat lagi. Keluarlah Niat jail Dea ingin meledek Raga
"Ehh ada cowok yang tiba tiba nge add line gue masa, hahaha", sindir Dea ke emtemannya
Suara Dea yang nyaring sehingga terdengar di kuping Raga. Raga semakin mendekat
"Ngakak deh gue pas liat notification ada nama cowok yang ngeadd line gue", sindir Dea sekali lagi
Siapa De?
Siapa?
Kepo nihh akuu
Begitulah jawaban dari 2 sahabatnya itu. Chacha yang merhatikan Raga dari tadi di sana, kaki Raga tidak melangkah lagi tidak menunjukan jalannya.
Tidak berhenti lama, Raga jalan seperti biasa, tetapi telinga Raga semakin panas dengan sindiran Dea. Ia sangat merasa sekali
"Cih, Lo kayaknya seneng banget di add sama gua", cibir Raga
Mulut Dea yang tadinya menyindir terus tiba tiba terdiam kaku.
"Ge er banget lo! Yang ada tuh lo! Tiba tiba lo add line gue, Lo suka sama gue?haha", Ucapan Dea dengan senyum miris
Raga langsung meludah begitu saja, karena perkataan Dea yang seperti wanita murahan.
"Suka? Amit amit! Gue gak akan pernah suka sama lo, cewekk gak punya sopan santun!", judes Raga
Dea terdiam malu dengan perkataan Raga itu.
"Kenapa lo diem aja? Malu? Haha", ucap Raga "Buang buang masa gua ngeladenin bocah kayak lo", ucap Raga sekali lagi membuat hati Dea teriris.
"Lo itu satu satunya cowok yang gak punya hati! Dan lo gak cocok untuk ada, gua benci sama lo Ga!", Kata Dea dalam hati.
Dan airmata Dea seketika jatuh.
****
CUP CUP, DEA JANGAN BERSEDIHH, RAGA SEBENARNYA BAIK KOK BAIK BANGET MALAH, SABAR YA DEA!JANGAN LUPA BINTANGNYA NYAAA
LOVE YOU
#RAGADEA
KAMU SEDANG MEMBACA
READY?
General FictionREADY? Cinta yang membutuhkan kesiapan, tanpa ada kata "tapi" . yang siap berkorban, yang siap menjalani bersama sama. siap merasakan sakit hati dan kegembiraan, serta siap merasakan kehilangan. *** Raga yang harus memastikan kesiapan Dea untuk m...