Harta, tahta, kesuksesan—Semuanya menjadi target hidup semua orang. Tujuan orang hidup selama ini, sekarang 90% begitu. Kukira, setidaknya itu menjadi 'patokan' hidup yang dituntut semua orang sekarang ini. Wajar. Siapa juga yang mau berakhir menjadi sesosok gelandangan yang kehadirannya tak diharapkan?
Era ini, semua orang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. Wajar. Sedari kecil, kita diajarkan untuk menjadi yang terbaik. Semua menginginkan dirinya menjadi yang terbaik. Sedari kita TK malah—kita dituntut untuk menjadi si juara satu dikelas. Setiap dari diri kita juga pasti ingin jadi yang terbaik kalau bisa. Siapa juga yang mau jadi yang terbelakang?
Lalu, bagaimana caranya? "Bekerja keras, raih semua impianmu dan cita-citamu, jangan buang kesempatan, kejar sekuat tenaga!" Ribuan kata-kata positif menghiasi papan tulis sewaktu kita ada di bangku SD. Setidaknya, itu yang diajarkan guru kita dulu, atau mungkin mendengar dari dukungan orang terdekat.
Persaingan adalah hal yang wajar. Kita semua bersaing. Aku dan kau. Kami dan kalian. Dia dan kita. Semua bersaing menjadi nomor satu. Namun apa yang tak wajar? Caranya. Yang manusia ciptakan, yang sesuai dengan kehendak nafsu dunia yang sebetulnya bentuk dari dosa, namun jaman sekarang tampaknya hal yang wajar. Kecurangan. Segala bentuk darinya telah menghiasi dunia sekarang ini. Bisikan setan yang diterima hangat oleh manusia. Saling menyakiti satu sama lain sudah menjadi asupan dunia. Dan sekarang, kalian rasa itu semua wajar? Apakah kalian rela dunia yang sekarang dipenuhi hal itu?
Menginginkan sesuatu adalah hal yang juga wajar. Aku, kau, semua orang punya keinginan. Aku ingin... Aku juga ingin. Ada orang yang mengekspresikan keinginannya juga, dengan cara yang tak wajar. Sehingga menghasilkan ekspetasi yang agaknya berlebihan. Dan..Ekspetasi? Haha—
Jangan.
Jangan lakukan itu.
CUKUP!!
Oke.
Energiku kurasa sudah cukup terkuras dengan tulisan ini. Jangan pikirkan tulisan ini. Selamat tidur dan mimpi indah, diary-ku.
South Korea, 22th February.
YOU ARE READING
First Love
Fiksi PenggemarYoonMin. Park Jimin yang baru lulus SMP di Busan merantau ke Seoul untuk melanjutkan SMA disana bertemu dengan Min Yoongi yang dari pertemuan pertamanya saja sudah menarik jiwa pemuda Park itu untuk tahu lebih banyak tentangnya. School-life, friends...