20. You and Me?

1.6K 100 8
                                    

"Cita-cita lo apa sih?"

Gue keheranan mendengar pertanyaan iqbaal.

"Mm..jadi psikolog"

"Psikolog? Kenapa lo mau jadi psikolog?"

"Pengen bisa jadi orang yang ngerti perasaan orang lain"

"Oh,gitu"

Gue menatap iqbaal lagi.

Masih tersenyum menatap gue.

"Lo kenapa senyum2 gaje gitu?"

"Gapapa" iqbaal masih senyum-senyum natap gue. Gue kan jadi malu.

Kemudian dia nanya ke gue.

"Lo mau tau gak apa cita-cita gue?"

"Gak," jawab gue.

Iqbaal terkekeh.

"Kenapa emang?" Tanyanya.

"Gue udah tau, lo mau jadi ustadz,membuat pabrik permen terbesar,paspampres,pebisnis,gitaris"

"Ahaha..lo lupa satu"

"Apaan?"

"Apa ya??" Iqbaal tersenyum menggoda.

"Apaan? Ngegantung banget ih"

"Bilang gak ya?" Iqbaal lagi lagi membuat gue penasaran.

"Gak usah" ucap gue kemudian berdiri.

Iqbaal menarik tangan gue hingga membuat gue kembali terduduk.

Kemudian dia ngebisikin sesuatu.

"Gue pengen jadi pacar lo"

Whattt????  Gue salah denger kan?

"Eh? Ngaco lo baal"

Iqbaal senyum simpul.

"Lo bikin mood gue tambah buruk. Candaan lo gak lucu baal"

Lagi-lagi iqbaal membisikkan sesuatu ke telinga gue.

"Gue serius"

Gue terpaku menatap iqbaal. Jantung gue berdegup sangat kencang. Dan gue yakin muka gue udah kayak udang rebus.

Gue seneng?Entahlah.

Yang pasti ada perasaan aneh yang gue rasakan saat ini.

"(Nam)?" Iqbaal menegur gue.

Gue hanya menatap iqbaal sekilas kemudian lari ninggalin dia.

Samar-samar gue mendengar iqbaal berkata "(nam), kenapa?". Tapi yang terus gue lakukan adalah berlari menjauh dari iqbaal.

~~~

Gue termangu menatap langit-langit kamar gue.

FANZONE ✖ IDR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang