Vote sebelum membaca
Komen setelah membaca.
Maafkan bila absurd, ga jelas, abal abal, banyak typo.
Makasih buat yang udah mau baca 💕~ Lo tau yang paling sakit dari harapan, disaat lo dibuat seakan-akan menjadi satu satunya tapi nyatanya lo bukan siapa siapa~
Author PoV
Akhirnya Agatha digendong Kenzo ke Uks.
Setengah jam kemudian Agatha pun baru sadar."Nah lo kan udah sadar, gue mau ke kantin bentar beliin lo makanan" ucap Kenzo datar.
"Makasih ya, Btw gue bisa minta tolong gak"ucap Agatha.
"Apa?"ucap Kenzo.
"Tolong bilangin ke temen temen gue, suruh mereka ke sini, terus bawain tas gue, sekali kali makasih"ucap Agatha.
"Hmm, iya gue lupa, sabtu ada latihan lcc ekonomi"ucap Kenzo.
"Okk"jawab Agatha.
Akhirnya Kenzo pun pergi. 15 menit setelah itu para curut curut dateng. Ada Nilla, Nessa, Vita, Jason, Dava.
"Nih tha, tas lo" ucap Nilla sambil memberikan tas berwarna biru kepada Agatha.
Agatha pun membuka tas gue dan mengambil bermacam-macam obat obatan.
"Lo sakit tha?"tanya Dava.
"Gak kok, cuman Vitamin"ucap Agatha santai.
"Tapi lo baik baik aja kan?"ucap Nessa.
"Gue gapapa kok"lanjut Agatha.
"Tapi dibalik kata gapapa ada kata apa apa"ucap Jason bijak.
"Udah ya, gue sama Jason ada urusan bentar, nanti gue kesini lagi" ucap Dava.
Dava dan Jason pun pergi gak lama setelah itu Kenzo pun masuk.
"Nih roti buat lo" ucap Kenzo dingin.
"Makasih ya"ucap Agatha.
Kenzo pun hanya meninggalkan uks tanpa berkata apapun.
"Nanti pulang sekolah ke rumah gue kuyy" ucap Nilla.
"Kuyy" jawab mereka semua.
S K I P P
Agatha PoV
Kami pun langsung menuju kerumah Nilla. Setelah sampai disana kami pun ke kamar Nilla.
"Kita main yuk, bosen nihh"ucap gue.
"ToD aja gimana"usul Vita.
"Boleh, boleh" ucap Nessa.
Nilla pun mengambil pena dari tas nya dan kami pun membentuk lingkaran. Setelah diputar, ujung pena tersebut menunjuk Nilla.
"Ah kok gue sial mulu"ucap Nilla.
"Itu mah udah takdir lo nil"jawab Nessa.
Kami semua pun hanya tertawa tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy
Teen FictionKebohongan indah yang dirahasiakan ------------- Mengenal bahkan hanya melihatmu itu menyakitkan -Agatha Nana Permata Andreson