01

375 27 12
                                    

08:30

Gadis itu masih setia berdiri didepan pintu kelas nya yang tertutup, ia tidak berniat untuk masuk kelas hari ini, baginya awal masuk sekolah itu bebas, bukanya belajar seperti ini

Ia tau kalau ia senior disini, yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer,ia tau kalau ujian itu harus mandiri tidak bisa bertanya sana sini, tapi ia tidak mau mendengar kalimat yang keluar dari mulut guru, ya seperti "kalian harus rajin belajar mau UNBK" ia muak mendengar kalimat itu, ck ia butuh motivasi,bukan ocehan kayak gitu

Gadis itu berbalik,menatap lapangan sekolah yang luas, ia tidak sengaja melihat cowok yang menabraknya tadi pagi, senyum tipis tercetak lagi dibibir gadis itu

Tidak lama setelah senyum itu tercetak, pintu kelas 12-IPS 2 pun terbuka, menampilkan sosok yang sangat horror, siapa lagi kalau bukan guru killer di SMA garuda, ibuk Afda guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia ini dicap oleh semua murid sebagai guru terkiller

"eh,non ngak masuk? Mau nilai nya saya kurangin? Masuk atau saya panggil orang tua kamu?  Baru hari pertama sekolah udah buat ulah kamu!"

See?  Betapa killernya guru itu, tapi dibalik killer nya itu beliau mengajarkan kedisiplinan

"ya buk saya masuk"

Gadis itu langsung menuju tempat duduknya yang paling aman, pojok deket jendela, fav sekali

Semua pasang mata tertuju pada gadis itu, bagaimana tidak? Dijam pelajaran guru killer dengan seenak jidatnya ia bisa bolos, ckck

"Dasar fans"batin gadis itu

Gadis itu mengeluarkan buku tulis, ia mencatat semua materi yang ditulis oleh guru killer tersebut
"biarpun gua bandel, yang penting gua kagak bego" batin gadis itu

"Dyah Francisha" teriak buk Afda

"iya buk, hadir" teriak gadis itu dari pojok

"kamu kalau bolos dipelajaran saya sekali lagi, saya masukin nama kamu dibuku kasus!" ancam buk Afda

"iya buk, saya ngak ngulangin lagi" ucap gadis itu

"maksud saya ngak ngulangin ngak bolos lagi" sambung gadis itu

"apa yang kamu bilang barusan?" tanya buk Afda dengan emosinya

"ngak buk, ngak ada"

"yaudah, lanjutkan mencatat materi yang saya terangkan tadi!"

"ck ngeselin!"

"DYAH FRANCISHA!!"

"iya buk saya mencatat materi yang ibuk terangin tadi"

09:55

Kring.. Kring..

"akhirnya selesai juga pelajaran si killer" ucap gadis itu semangat

Gadis itu langsung keluar dari kelasnya,ia lapar, butuh asupan dan support

"coba aja kalau bel tadi bersahabat sama gua, cacing diperut gua mungkin ngak kayak gini"batin gadis itu

Seperti pada sekolah sekolah umumnya,koridor dipenuhi oleh lautan manusia, mulai dari lantai 1,2,dan lantai 3

"kalau kayak gini mana bisa gua duduk di kantin"

"yaudah deh, jalan aja dulu, mana tau ada yang kosong"

Gadis itu mempercepat langkahnya berharap bangku kosong masih ada tersisa dikantin

Ia langsung menyapu ruangan yang luas itu, berharap masih ada bangku kosong, dan lucky ia mendapatkan bangku kosong, dan tempat favoritnya pojok deket jendela

Ia langsung memesan makanan dan berjalan ke tempat favoritnya tadi
"ini nih yang namanya rezeki anak sholehah"

Ia langsung melahap bakso kuah nya, karna cacing diperutnya sudah meronta ronta sejak tadi pagi
Baru 5 menit ia makan, tiba tiba ada cowok yang duduk didepan nya

"ekhem" ucap cowok itu

Gadis itu menoleh memandangi ciptaan tuhan,bagaimana tidak memandangi?  Cowok tadi pagi yang menabraknya sedang duduk dihadapanya sekarang sambil tersenyum tipis

"anjir buyar gua lama lama" batin gadis itu

"gua boleh duduk disini ngak?" tanya cowok itu memastikan

"boleh kok"ucap gadis itu

"emm.. Kita kan udah 2x ketemu nih, gua mau memperkenalkan diri gua, nama gua lalas dirgantara,12 IPA-1"

"sebelum lo memperkenalkan diri,gua udah tau nama lo, hobi lo, ekskul lo apa, dan kelas lo dimana"batin gadis itu

"emm.. Nama gua Dyah Francisha, 12 IPS-2"

"gua manggil lo apaan nih?"

"Dyah aja"

Gadis itu sekali sekali mencuri pandang ke arah cowok itu, bukan karna tidak suka, tapi karna sebuah rasa, mungkin orang menyebutnya dengan rasa suka dan rasa cinta

10:15

Kring.. Kring..

"eh udah bel, gua duluan ya dyah?"

"iya"

Melihat punggung lalas yang mulai menjauh, gadis itu langsung menuju kelasnya,senyum yang bermula dari kantin tidak luntur sampai dideoan pintu kelas gadis tersebut

"elah mbak senyum terus kayak orang kesambet tau ngak?" ucap sania

"lah,lo sekelas sama gua geb?" tanya gadis itu

"menurut lo?"

"iya"

"yaudah yuk masuk" ajak sania

"yang lain sekelas sama kita? "

"iya geb"

"duduk woi ibuk mau masuk noh"ucap sania

-Broken-

Gimana?
Kasi saran dong
Jangan lupa vomen ya❤

-xsalx-

BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang