Dua Helai Daun

28 0 0
                                    



Murid Tanpa Sihir

Sekolah sihir merupakan sekolah tempat mendidik mereka yang memiliki potensi menjadi penyihir dan membuat mereka menjadi penyihir yang hebat. Di era modern ini ilmu pengetahuan sudah merambah kepada sihir yang sebelumnya masih dianggap sebagai mitos dan hanya legenda kuno saja. Dengan ilmu pengetahuan para ilmuan dapat menguak misteri mengenai sihir yang digunakan oleh para pendahulu mereka dan bagaimana cara menggunakannya.

Setelah penelitian yang panjang akhirnya ditarik kesimpulan bahwa sihir adalah material kasat mata yang bisa diwariskan kepada keturunan mereka layaknya gen. Atau bisa dibilang sihir sudah melekat di dalam rantai gen manusia itu sendiri. Namun pengetahuan manusia pada masa lampau hanya bisa mendeteksi gen tersebut tanpa ada tahu ada rantai sihir yang tertanam di sana. Dengan ditemukannya teknologi yang diberi nama Surya yang dapat membuat seseorang melihat rantai-rantai sihir maupun aura sihir ditubuh seseorang.

Penelitian pun berlanjut hingga mendapatkan kesimpulan yang lain yaitu, sihir milik seseorang tidak bisa ditingkatkan sama sekali dikarenakan bakat sihir tersebut sudah tertanam di dalam tubuhnya. Yang bisa dilakukan hanyalah melatih tubuh dan penggunaan sihir hingga batas maksimal yang sudah diwariskan padanya. Dengan kata lain "Diperlukan keberuntungan untuk menjadi penyihir hebat. Mereka yang terlahir dari garis keturunan penyihir yang hebat dimasa lampau maka mereka juga memiliki kemampuan yang sama. Sedangkan mereka yang terlahir dari keturunan yang biasa mereka pun hanya bisa menggunakan sihir yang biasa".

"Garis keturunan adalah segala-galanya"

Dengan adanya hal tersebut dimulailah lagi pengkasta-kastaan manusia seperti yang sudah terjadi dimasa lampau. Namun pengastaan yang terjadi saat ini adalah pengastaan yang dilakukan secara halus dan secara tidak langsung, namun perlahan tapi pasti hal tersebut bisa dilihat dengan jelas.

"Kekayaan, Kejayaan , dan Kekuasaan" tiga hal tersebut dapat diperoleh oleh mereka yang memiliki kemampuan sihir tinggi. Perlahan tapi pasti hanya kalangan penyihir elite lah yang memegang kendali dinegeri tersebut dan memperlakukan mereka yang tidak hebat dalam sihir sebagai warga kelas dua.

Sekolah Sihir Deuxtris adalah sekolah sihir yang biasa-biasa saja yang mendidik para penyihir yang tidak beruntung secara genetik yang terlahir dari keturunan penyihir kelas rendah. Berbeda dengan sekolah sihir Alexion yang mendidik penyihir-penyihir berbakat dan tersohor dinegeri tersebut. Deuxtris hanyalah salah satu dari sekian banyak sekolah sihir yang tidak terlalu terkenal dengan murid nya yang biasa-biasa saja.

Rabel Alsinion adalah salah satu murid kurang beruntung yang harus menuntut ilmu di Sekolah Sihir Deuxtris. Keinginannya untuk menjadi penyihir sangatlah kuat, namun dengan garis keturunan yang dimilikinya dia tidak mendapatkan hak untuk bersekolah di sekolah-sekolah ternama.

Hari pertama sekolah yang biasanya dimulai dengan upacara penerimaan dan dilanjutkan dengan pemberian arahan dari wali kelas masing-masing. Dan setelah itu biasanya cuma ada jam kosong yang bisa dimanfaatkan siswa siswi di sana untuk berkeliling melihat lingkungan sekolah.

"Baik para siswa dan siswi Deuxtris sekalian. Mulai dai sekarang kalian semua secara resmi diterima disekolah sihir Deuxtris ini. Lakukanlah yang terbaik dan nikmatilah masa mudamu" Begitulah isi pesan terakhir dari pidato penyambutan kepala sekolah Deuxtris. Setelah selesai acara penyambutan dari kepala sekolah maka dilanjutkanlah dengan penampilan-penampilan sihir dari senior mereka. Ada yang mampu menghembuskan nafas api, melayang, membelah besi menggunakan tangannya serta atraksi-atraksi menarik lainnya.

"Hei siapa namamu?" ujar seorang siswa yang berada di sebelahnya sambil menepuk punggungnya.

"Rabel Alsinion, kalau kau?" ujar Rabel sambil melihat kerah orang yang menyapanya.

Dua Helai DaunWhere stories live. Discover now