Melawan Bullyiing by @compartisan

241 23 0
                                    

Assalamualaikum w.w.. Selamat pagi, semua. Salam sejahtera untuk kita semua. Mari kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini. Tak lupa salam kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhamad saw. dengan lafaz Allahumma Shalli'ala Sayyidina Muhammad Wa'ala Ali Sayyidina Muhammad.

Yang saya hormati, Bapak Kiki selaku penyelenggara acara, para panitia, kakak-kakak dan adik-adik sekalian yang saya sayangi. Terima kasih kepada bapak penyelenggara yang telah memberi saya kesempatan untuk berbicara di panggung ini.

Sesuai tema acara yang sedang kita laksanakan, maka saya akan menyampaikan pidato saya tentang bullying. Sudah bukan hal yang asing lagi, bullying memang selalu ada di beberapa daerah di muka bumi ini, atau bisa saya katakana bahwa bullying ada di setiap daerah walaupun skalanya kecil, bahkan tidak terasa. Bullying adalah tindakan amoral yang tidak dibenarkan, namun sayangnya tindakan ini seperti wabah untuk di beberapa tempat. Saya pribadi, ingin berkata bahwa bullying seharusnya tidak ada di muka bumi ini.

Namun, kenyataannya itu adalah hal yang sangat sulit sekali. Mungkin, kita tidak akan pernah bisa menghapus bullying sepenuhnya. Karena, jika kasus bullying sudah benar-benar tidak ada, maka yang ada hanya perdamaian. Bullying bukanlah suatu hal yang tiba-tiba muncul begitu saja, melainkan adanya sebab yang tersembunyi di dalamnya.

Saya ingin kalian bisa membuka pikiran dan hati kalian tentang kasus bullying ini. Maksud saya,

sebagai orang yang di-bully, atau kiranya hendak di-bully, kita harus bisa mengambil siasat

bagaimana caranya bertahan jika suatu hari nanti ada seseorang, atau bahkan sekelompok orang yang berniat mem-bully kita lagi. Kita harus pandai melihat situasi dan kondisi diri kita pada saat itu.

Saya adalah orang yang pernah di-bully oleh teman sekelas saya sewaktu SMA. Mereka selalu

menjuluki saya dengan kata yang saya tidak sukai. Setiap hari, selama hampir satu tahun mereka berlaku begitu terhadap saya. Lalu, yang saya lakukan adalah mendiamkan mereka. Saya selalu mengabaikan mereka setiap kali mereka melihat saya dan mulai memberi saya julukan yang aneh.

Saya menganggap mereka tidak ada. Hebatnya, mereka tak kunjung lelah, hingga sampai acara

perpisahan kelas mereka meminta maaf pada saya, saya pun tak menghiraukan mereka, karena saya benar-benar menganggap hal itu tidak ada.

Tapi, saya tahu. Tidak semua orang bisa bersikap seperti saya. Maka dari itu, yang perlu saya lakukan kepada kalian adalah mengubah pola pikir kalian, mindset kalian. Saya yakin, dari kalian pasti ada tipe yang langsung mudah tersinggung dan sakit hati ketika di-bully, ada juga yang beberapa kali terjadi baru merasakan hal tersebut. Saya ingin memberi arahan yang semua korban bullying bisa ikuti.

Pertama, untuk bullying dalam bentuk omongan, berpikirlah positif terhadap lawan kalian. Ketika mereka mengejek atau menjuluki kamu, sebisa mungkin kamu bertahan untuk tidak membalas balik, karena memang itulah yang mereka inginkan. Mereka akan senang kalau kamu merasa terganggu, atau bahkan sakit hati. Kalian harus bisa mengontrol diri agar tidak terpancing. Bersikaplah seolah itu tidak mengusik kalian sama sekali. Bahkan, kalian bisa merendah diri dan memuji lawan kalian. Hal seperti ini memang sulit untuk beberapa orang yang merasa hatinya tidak bisa menerima perlakuan tersebut pada awalnya, tapi percayalah. Tindakan ini cukup ampuh untuk membuat mereka berhenti dan merasa lelah karena telah mengganggu kalian.

Kedua, untuk kasus bullying dalam bentuk fisik maupun ucapan. Ini sama sekali bukan tindakan yang benar. Melukai orang lain bukanlah hal yang benar. Jika kalian ditindas secara fisik, segeralah lapor pada pihak yang berwenang, guru kalian, orangtua kalian, atau minimal orang yang kalian percayai.

Para korban bullying biasanya menahan semua bebannya sendiri. Ini adalah tindakan yang salah.

Menahan semua beban pada diri sendiri justru membuat kalian semakin hancur. Berbeda halnya kalau dalam kasus bullying itu kalian bisa menandingi orang yang mem-bully kalian, bahkan bisa mengalahkan mereka karena kalian punya ilmu bela diri. Namun, jika memang kalian tidak bisa melawan, mengadulah pada orang yang tepat. Ini bukan berarti kalian pengecut, justru orang yang nmenindas kalianlah yang pengecut karena hanya menindas orang lemah. Mereka tidak berani untuk melawan orang yang lebih kuat dari mereka. Maka dari itu, saya minta pada kalian, jika suatu hari hal ini terjadi lagi, bukakan hati kalian untuk berbicara pada seseorang.

Lalu, satu hal lagi. Jika kalian pada awalnya memutuskan untuk berbicara kepada teman kalian,

jangan berencana untuk melakukan pembalasan. Ini hanya akan semakin memperbesar masalah.

Kalian harus mencari dan membicarakan masalah kalian pada orang yang kalian anggap benar-benar bijak untuk mengatasi dan membantu masalah kalian.

Sekian pidato yang dapat saya sampaikan. Saya harap kalian benar-benar menanamkan apa yang saya katakan di dalam diri kalian. Bila ada kesalahan kata dalam berucap, saya mohon maaf.

Wassalamualaikum w.w.. Selamat pagi.

Kita BerhargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang