I'm gonna swing
from the chandelier
like a bird though the night
from the chandelier*****
TING!
~Anda telah menerima pesan baru~"Hmm?" Ucap Sarah sembari mengambil ponsel dimeja.
Membuka kunci layar, dan mengecek notifikasi dan memasuki obrolan grup kelas.
Silvi Nadia : Eh woi woi
Zaki Dewa : Paan?
Silvi Nadia : Ada anak baru cuy, cogan!
Luna Erika : Seriusan?
Silvi Nadia : Iyaa, dikelas sebelah.
Hanna T : WHAAA DEMI APA?, GEBET AHH!!
Candra P : Masih gantengan gw
Doni Y : Sejauh ini masih saya pantau
Winda Gina : Emang cowoknya kyk gmn?
Silvi Nadia : Putih, tinggi, alis tebel gt
M. Yusuf : Iya, putih kyk banci thailand, tinggi kyk tiang listrik, alis tebel kyk shinchan
Silvi Nadia : Yeuu gw sleding pala lu
Hanna T : ^2
Luna Erika : ^3
Evita Sari : ^4
M. Yusuf : Aduh banyak yang mau nyeledingin nih, jadi terharu :')
Luna Erika : Bcd :)
Silvi Nadia : Oiya katanya, anak baru nya belum masuk sekolah.
Hanna T : Lahh, terus lu tau darimana?
Silva Nadia : Gw liat dia gt, kyknya sama nyokapnya terus lagi jalan gt sama Bu Mitha terus gw denger mereka ngomong tentang kelas sebelah, XI MIPA 6, dan setau gw kelas itu tuh muridnya kurang satu.
Luna Erika : Yahh terus cogannya kapan masuknyaa?
Silvi Nadia : Paling bskBelum sampai selesai, Sarah meletakkan ponselnya diatas meja.
"Unfaedah." Ucap Sarah singkat tanpa sekat.
Lalu Sarah meletakkan ponselnya diatas meja dan tidur diatas kasur.
*****
Paginya, Sarah terbangun ditemani sinar mentari, yang menemani hari bersama embun pagi.
Bangun tidur, mandi, pakai baju, sarapan dan berangkat sekolah menggunakan angkot kebanggaan. Sejauh ini tidak ada yang spesial.
Setelah sampai disekolah, persisnya pintu gerbang, ada pemandangan yang tidak sedap untuk dipandang. Ada sosok laki-laki dengan bayang, tinggi menjulang bagai kelebihan tulang, dan saat Sarah melihat laki-laki itu, Sarah langsung berkeinginan untuk pulang, dan mengira bahwa dia adalah orang yang sangat malang.
Ya benar, Arya.
"Mampus gue, oke gue bakal balik badan!" Ucap Sarah panik.
Ketika Sarah berbalik badan, dan melangkah diam diam dan dengan posisi kepala yang tertunduk, terdengarlah suara laki-laki yang sangat lantang namun tenang.
"Eh, neng!, ngapain balik badan?, ga mau sekolah?" Ucap laki-laki dengan sangat keras membuat semua orang menengok kearah Sarah, dan ia mencoba untuk memasang muka memelas, bagai seseorang yang sedang kelaparan meminta beras.
"Enggak beh, iseng aja gitu--" Ucap Sarah kepada Babeh sembari tetap memasang muka memelas, tiba tiba ada seseorang yang memotong bicaranya."
"Sarah!, wah kebetulan banget kita ketemu disini!, yuk masuk bareng!" Ucap Arya membara.
"Duh elah!, gimana iniii?" Ucap Sarah didalam hati.
"Hmm, bi-bisa sendiri kok Ar, duluan aja." Ucap Sarah dengan tegap dan gagap.
"Gapapa kali, sekalian!, kan kelas kita satu arah." Ucap Arya sedikit memaksa berharap Sarah mau bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET FEELINGS
Teen FictionBerawal dari seorang perempuan remaja yang belum pernah mengenal cinta, bertemu dengan seseorang yang beda yang membuat semua berubah. Akankah semua ini berakhir dengan indah?