Chapter 01

7.6K 232 18
                                    

DISCLAIMER : Mashashi kishimoto

  Genre : Adventure And Romance

              Rated : T (semi M)

     Pair : Naruino, Sasuhina dan Sakura x (?)

           by : Yahiko namikaze

Warning : Gaje, OOC, OC, CANON, Abal, Typo/mistypo

         DON'T LIKE, DON'T READ.

                                 .

                   Just enjoy this
  
                                 .

Summary : Dirinya amat sangat mirip dengan sosok 'dirinya' yang telah mengorbankan dirinya sendiri demi Desa dan orang yang dicintainya.

.

.

.

Pagi yang sangat cerah yang melanda disuatu pegunungan yang amat jauh dari kehidupan Manusia, gemiricik air disekitarnya menambah suasana pegunungan itu sangat tenang dan mungkin cocok untuk menyendiri.

Burung-burung saling berkicau diranting pohon tua, angin pagi berderu pelan seolah memanjakan siapapun yang ada disana. Matahari pun masih malu-malu memancarkan sinarnya padahal hari semakin menanjak, biru langit diatas sana sangat indah di pandang membuat kita merasakan sebuah harmoni kesejukan teramat sangat, ditambah dengan gesekan antara satu daun dan daun lainnya menambah suatu simfoni yang tidak pernah bisa ditiru oleh siapapun.

Jjrekk..

Tiba-tiba sebuah Kunai yang di lilit kertas kuning tertancap dimana-mana, pelakunya tidak lain tidak bukan adalah seorang Ninja yang memiliki perawakan rambut kuning sampai sebahu, memiliki warna mata sebiru lautan dan memiliki tiga goresan dimasing-masing pipinya dan sepertinya tengah kelelahan menghadapi serangan sosok berambut putih panjang di hadapannya, sosok berambut kuning ini mengenggam erat sebilah Kunai yang sama dengan yang tertancap dimana-mana, ada yang tertancap dipohon dan ditanah.

Didepan sosok tadi berdiri sosok manusia yang memiliki perawakan berambut putih dengan tato garis merah melintang Vertikal di kedua pipinya. Sosok itu juga tidak kalah kelelahan dengan sosok yang diketahui adalah muridnya.

"Bagus, Naruto" ucap sang Guru sambil ngos-ngosan "Akhirnya, kau sudah mencapai titik akhir dari latihan ini" lanjutnya pada sosok di hadapannya yang sudah ambruk dengan Kunai yang sudah entah kemana melayangnya.

"Hosh.. Hosh.. Hosh.. Sudah dua setengah tahun Ero Sannin." ucap Naruto sambil mengatur nafasnya. "Mana mungkin selama itu aku tidak bisa selesai latihan" bantahnya sambil mengatur kembali nafasnya yang tersengal-sengal.

Diam, Jiraiya yang dipanggil dengan Ero Sannin itu hanya melempar senyum maklum pada muridnya yang mungkin tidak tau Tata Krama bicara pada orang yang lebih tua dari dirinya. Tapi toh Jiraiya sudah terbiasa dipanggil seperti itu, dia memaklumi itu dan tidak mengindahkan nama panggilan yang diberikan langsung oleh muridnya.

"Kapan kita kembali?" tanya Naruto sambil melihat langit biru yang sepertinya lebih bagus dipandang ketimbang Gurunya yang kelelahan setengah mati.

"Besok, dan persiapkan dirimu untuk mengikuti ujian Jounin!" balas Jiraiya sambil merebahkan dirinya disebelah Naruto yang tengah memejamkan matanya.

Naruto hanya bisa mendengus. Untuk beberapa saat mereka hanya diselingi keheningan, mencoba untuk mengistirahatkan tubuh yang sudah berontak untuk meminta istirahat sejak tadi.

Dipikiran Naruto saat ini hanya ada sosok gadis berambut pirang pucat yang diikat ekor kuda dengan pony tail yang menutupi mata kanannya, mengingat senyum manis gadis itu membuat sudut-sudut bibir Naruto melengkung keatas. Senyum itu tidak pernah dia lupakan meski sudah dua setengah tahun dia meninggalkan err... Kekasihnya di Konoha. Mengingat Konoha dan gadisnya membuat pemuda berumur tujuh belas tahun ini ingin cepat pulang ke Desa. Tempat dia dilahirkan dan tempat dimana dia bertemu pertama kali dengan Gadisnya yang bermata Blue sky itu.

                           ..o.O.o..

Pagi cerah pun juga melanda Konoha, Shinobi-Shinobi melompat sana-sini sehingga meninggalkan bunyi 'trap' saat mereka mendarat di atap rumah warga. Penjual a.k.a pedagang sudah mulai aktif dengan dagangan mereka yang menurut mereka berkualitas untuk dijual pada masyarakat baik Shinobi maupun non Shinobi. Dan disinilah Dia, gadis bermata Blue sky ini tengah sibuk dengan kerjaannya yaitu, menyiram bunya di teras rumahnya.

Melihat Heiress dari Clan Yamanaka yang lagi menyiram bunga, membuat para Shinobi atau non Shinobi mengalihkan perhatian mereka dan terpokus pada gadis cantik itu. Yah, siapa yang tidak kenal dengan Ino Yamanaka ? Hellooo, Seluruh Konohapun sudah tahu kalau Gadis ini begitu cantik, gadis cantik yang selalu ceria ini jadi incaran bagi para laki-laki setelah Sakura sang Madic-nin terbaik di Konoha.

Tapi tidak ada satupun diantara mereka yang tau kalau dibalik keceriaannya dia merindu, merindukan sosok Kekasihnya yang telah lama pergi meninggalkan Konoha, yah.. Gadis ini tengah merindukan seseorang- terkecuali untuk Sakura, sosok bermata Blue sapphire itu selalu menghantui tidurnya, selalu masuk dalam bayang lamunannya, Uzumaki Naruto. Yah... Narutolah orang yang pertama kali mengajarkan akan sebuah kasih sayang, sebuah rasa yang mungkin tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Sebuah rasa hanya didapatnya hanya pada Kekasihnya dan kasih sayang hanya tertuju padanya dari Kekasihnya yang entah kemana perginya demi melatih diri dan menambah ilmu dengan sang Gama Sannin no Jiraiya.

"Ino-chan!" bahkan seruan sang ibu dari rumahpun serasa angin lalu ditelinganya yang sedang melamunkan kekasihnya sambil senyam-senyum.

Dengan garang ibunya menghampiri Ino, mencoba menunduk sedikit menghilangkan jarak antara kepala sang ibu dengan telinga kanan putrinya. Dengan sekali tarikan nafas dalam.

"INO-CHAN!" ibunya berteriak kencang tepat disebelah telinga kanan Putrinya yang tengah terlonjak kaget, dan tanpa sadar alat penyiram bunga itu telempar mengenai Shinobi yang kala itu tidak sengaja melintas di Zona berbahaya tersebut dan jatuh dengan tidak elitnya gara-gara lemparan akurat Ino.

"Astaga Kami-sama" Ino hanya manpu terlonjak kaget akan teriakan sang ibu, mencoba untuk mengatur nafas yang memburu dan membekap dadanya yang sudah berdebar amat sangat, sampai jantungnya terasa hampir keluar dari dalam tubuhnya. Setelah kembali tenang. Gantian Ino pula yang garang.

"KAA-SAN" teriakan Ino membahana disekitar complex perumahan tersebut. Inoichi yang melihat itu hanya bisa menghela nafas mencoba untuk memaklumi Istri dan Putrinya yang memang sama-sama cerewet tingkat Dewa. Sementara Putri dan Istrinya bertengkar, Inoichi melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda memeriksa Dokumen mengenai Ujian kenaikan Shinobi ketahap Jounin.

Lama memeriksa Dokumen itu, setelah itu yang Inoichi lakukan hanya menaikkan sebelah alisnya melihat Daftar nama-nama peserta Jounin tersebut.

Yang membuatnya aneh hanya satu nama yaitu Uzumaki Naruto.

INOICHI POV.

Bukankan Naruto masih berlatih dibawah bimbingan Jiraiya? Dan lagi bukankah Bocah itu masih tahap Gennin? Aku tidak habis pikir dengan jalan pikiran Godaime-sama. Apa tidak apa-apa memasukkan Naruto kedalam lomba Kenaikan tahap ke Jounin, menurut informasi yang kudapat dari Kakashi, Bocah ini bodoh dalam hal pengendalian Chakra? Hhhuuff... Memikirkan ini membuat Kepalaku jadi pusing, mungkin harus aku tanyakan nanti pada Godaime-sama apakah Naruto masih bisa mengikuti lomba kenaikan ke tahap Jounin ini. Yahh... Biar kutanyakan Nanti.

Normal POV

.

.

.

To Be Continued

Minna Aku kembali dengan cerita baru....

Tapi mungkin akan banyak adegan Romance nya...

Jika kalian tidak suka sama pairing nya silahkan keluar, karena ini sudah tetap NaruIno.

Baiklah sampai bertemu lagi minna...

Konoha Kiiroi senkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang