Chapter 04

3.7K 169 5
                                    

.

.

.

                           ..o.O.o..

Disinilah dia saat ini, gadis Heiress Yamanaka ini tengah merenung sendirian di atas patung pahatan Sandaime Hokage sambil melihat pemandangan Desa Konoha dikala sore itu sungguh indah, menyejukkan, dan yang pasti tempat kenangan yang tak pernah dia lupakan saat 'dia' masih di sini. Meninggalkan kenangan tentang kalian dan terkubur selama dua setengah tahun semenjak dia berangkat hingga kini.

Flashback : On

Disinilah dirimu, bersama dirinya saat kalian Lulus dari Akademy Ninja langsung Pelukan dalam haru. Melihat senyumnya membuatmu merasa bahagia, dengan tingkah konyolnya kau mampu tertawa, dengan ciuman sayang yang diberikannya kau tersipu malu.

Tiba-tiba tanganmu digenggamnya, menoleh dalam bingung yang kau dapati hanya senyum bahagia yang mau tak mau membuatmu tersenyum pula.

"Selamat ya Ino-chan." suara girangnya mampu membuatmu terlena begitu dalam, sungguh kau menikmati saat-saat ini.

"Kau juga Naruto-kun, selamat ya." dan kaupun tak kalah girang karenanya, mungkin kau juga ketularan ceria dari bocah berambut pirang ini.

duduk dengan tenang diatas pahatan Sandaime bersama dengannya membuatmu merasa nyaman dan tentu saja Bahagia.

Oh.. Apakah ini suatu keberuntungan? kau lulus dari Akademy Ninja dengan nilai terbaik, dia juga lulus tapi tidak dengan nilai sebaik dirimu, dan pada akhirnya kalian bisa bersama disini. Bersama merasakan bahagia yang membuncah saat ini, dan kaupun untuk sejenak dapat melupakan ejekan si jidat lebar itu.

"Ino-chan." bahkan suaranya pun dapat mengalihkan duniamu.

"Daijobu ka?" suaramu yang masih terbilang polos itupun mengalun demi menjawab seruan dari yang terkasih.

"Semoga kita bisa seperti ini terus Dattebayo" kau hanya tersenyum. Tradermark kekasihmu itu sungguh tidak bisa hilang darinya, bahkan hampir setiap saat Tradermark itu keluar, walau tidak sesering sahabat Nanasmu itu, Merepotkan.

"Tentu saja Naruto-kun" sergahmu walau dalam hati kecilmu itu masih menyimpan galau akan pernyataan dari kekasihmu barusan.

Sebuah kehangatan mengalir melalui tanganmu seketika itu, dan kau menoleh demi melihat apa gerangan yang membuat tanganmu seperti tertumpu, dan itu adalah tangan dari kekasihmu yang berwarna Tan, tapi entah kenapa warna itu hampir menyerupai putih.

"Aku mencintaimu Ino-chan." terkejut dalam kebingungan, kau mengalihkan perhatianmu pada kekasihmu- yang mengucapkan kata-kata yang mampu membuat pipimu merona-, dia mendekatkan wajahnya, terpaan nafas hangat itu membuat pipimu terasa terbakar, dan detik kemudian sebuah kecupan lembut mendarat dibibir mungilmu, memberikan sentuhan kasih sayang disana. Ah.. Akhirnya ciuman pertamamu diambil oleh orang yang kau kasihi.

"Ngh?" kau hanya mampu bingung saat dia melepaskan ciuman itu, ada sedikit kesal dihatimu karna itu hanya berlalu beberapa saat.

Dia menoleh kearah Matahari yang akan tenggelam sebentar lagi, kau mengikuti arah pandangnya, menatap Sunset yang begitu indah dan tentunya kalian berdua tidak ingat waktu karna saat ini kalian sedang ingin bersama dan menghabiskan waktu bersama.

Lagi, tangannya menyentuh tanganmu menggengamnya erat, seolah dia tak ingin melepaskanmu walau ada badai sekalipun. Dia mengucapkan kata, kata yang mampu membuatmu merasa bahagia walau secara terang-terangan kau membantahnya.

"Kau cantik saat tersenyum dan kau jelek saat menangis, aku mencintaimu karna hati ini hanya ada padamu Ino-chan. Aishiteru."

Sungguh saat itu juga kau merasa akan terbang akan kata-katanya, tapi kau terlalu malu untuk menerimanya walau kau menyukainya tapi itu berarti kau tetap menyukai kata-kata bukan?

"Gombal."

Flashback : Off

Dulu kau dan dirinya sering bersantai disini, menatap langit sore dikala senja, bersama dirinya yang selalu menghiburmu, sungguh kau ingin sekali mengulangi itu semua. Apalagi saat tadi bersama Sakura diruangannya, kau sungguh bahagia saat mendengar saat mendengar berita akan kepulangannya dari berpetualang entah kemana. Dan sungguh saat ini hatimu sangat galau, banyak pikiran yang bergelayut dalam pikiranmu, apakah dia masih mencintaimu seperti sedia kala saat kalian masih bersama dan apakah dia masih mengingatmu? Tapi mengingat saat dimana dia akan pergi, kau memberinya sesuatu agar dirinya selalu ingat denganmu.

Flashback : On

"Berjanjilah cepat kembali Naruto-kun!" perintahmu dengan suara yang bergetar, yang bisa kau lakukan saat ini hanya menatap dirinya sebelum dia pergi entah kemana.

"Tenanglah Ino-chan!, aku pasti akan kembali."

Suara lembutnya seolah cukup untuk menghapus kesedihanmu kala itu.

"Aku ingin kau membawa ini Naruto-kun!" ucapmu sambil menyodorkan kalung berbuahkan batu Blue sky yang sewarna bola matamu.

Dia coba mendekat, tak menghiraukan tanganmu yang terulur dengan maksud memberikan kalung itu. Jarak diantara kalian sudah hilang, digantikan dengan jemarinya yang menghapus anak sungai dipipimu.

"Bagaimana mungkin aku melupakan orang yang kusayangi?" ucapnya sambil mengecup pelan bibirmu yang bergetar, bermaksud menghilangkan gundah dihatimu.

Lumatan lembut itu seakan menyihir hatimu yang tadi sedih dan luka sekarang diganti dengan keyakinan, keyakinan bahwa dia pasti kembali dan tak akan melupakan dirimu yang sudah nyata menjalin hubungan dengannya.

Flashback : Off

Hhuuff.. Disini terlalu banyak kenanganmu dengan dirinya kan Ino? Sampai kau sendiri sudah tidak peduli dengan air matamu yang meleleh dari pelupuk Blue sky itu. Sungguh, saat ini kau bisa dikatakan sedang mengalami gundah gulana Ino.

"Apa yang kau lakukan disini?"

.

.

.

T

B

C

Akhirnya selesai juga, tangan Author udah pegal dari tadi ngetik terus selama berjam-jam.

Baiklah Author tidak minta apa-apa...

Hanya tolong tekan ☆ dan commen kalau ada yang salah...

Itupun kalau kalian yang mau, Author tidak memaksa...

Baiklah sampai bertemu diChapter berikutnya...!!!!

by : Yahiko namikaze



Konoha Kiiroi senkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang