02

476 20 5
                                    

Sudah 2 bulan aku resmi menjadi siswi  SMP NEGERI 05 JAKARTA SELATAN.  Dan ya, aku sudah nyaman bersekolah disini. Ternyata SMP ga seperti  yng aku bayangin. Aku kira masih ada bully2an gt ke adek kelas. padahal udah gaaada. syukurlah..

************

"BAIK ANAK2, ULANGAN TENGAH SEMESTER TELAH DI DEPAN MATA. JADI SAYA HARAP KALIAN SEMUA TELAH MEMPERSIAPKAN DIRI SEBAIK MUNGKIN." ucap ibu fau (biologi).

"IYAA BUU" ucap kami serempak.

Setelah ibu fau keluar kelas, temanku yang ditugaskan memanggil guru bidang studi selanjutnya mengatakan kalau ibu tika (ips) sedang sakit jadi beliau tidak masuk. Bukan ibu Tika namanya kalau gak ngasih tugas. 

"ATTENTION PLEASE GUYS! IBU TIKA LAGI SAKIT LA-" ucapan rifki terpotong karena kelas tiba tiba menjadi sangat gaduh.

"HELLO?" ucap rifki agar mereka tidak gaduh.

"HAII" jawab kami serempak.

"KALIAN JANGAN SENENG DULU, IBU TIKA UDAH NGASIH KITA TUGAS MERANGKUM DARI HALAMAN 24-50 LALU HAFALKAN!" jelas rifki kepada kami.

Sontak teman teman kelas memasang wajah malas. sedangkan aku diam saja karena aku suka ketenangan.

"yaah, gajadi free ini mah. hufftt" ucap fira sambil mengambil buku ips di tasnya.

"hm, rif?" tanya ku pada rifki.

"ya?" jawabnya.

"kumpulinnya kapan?" tanyaku. 

"EH IYA GUE LUPA KASI TAU!" teriak rifki dan serempk teman2 menoleh kearahnya.

Rifki pun kembali maju kedepan untuk memberitahukan kelanjutan informasi tersebut.

"IBU TIKA BILANG INI DI KUMPULINNYA BESOK. " JELS RIFKI.

"kalo hafalannya?" tanya fira kepada rifki

"LUSA."jawab rifki.

************

"bil, wei" bisik nadin kepadaku.

"paan??" tanya ku.

"bentar kita gak usah ke kantin yah? aku mau ngomongin sesuatu" pinta nadin.

perktaan nadin barusan membuat ku agak sedikit takut. karena sepertinya, nadin mau menanyakan sudah sampai mana usahaku untuk membasmi orang yang pacaran di sekolah ini, dan aku belum tau sama sekali gimana caranya.

"woi bil! woi!" panggil nadin sedikit berteriak.

aku pun tersadar dari lamunanku.

"lah malah bengong. bisa kan?" tanya nadin

aku hanya mengangguk. Lalu kembali mengerjakan tugas yang diberikan bu tika.

**************

"hm bila? udahan dong nulisnya aku mau ngomong nih." ucap nadin . lalu aku langsung berhenti menulis dan menghadapnya.

"hm?" sambil menaikkan sebelah alis ku.

"mungkin lo udah tau apa yang  mau gue omongin. please bil, gue gak bisa sekolah disana."ucap nadin.

"kenapa?" tanyaku.

"karna disna itu banyak banget kasus pembully-an." ucap nadin menundukkan wajahnya.

"kaka gue yang alumni di sekolah itu aja jadi pendiem krna kelakuan mereka yng selalu nuduh nuduh kaka gue melakukan kesalahan yang pasti bukan kesalahannya. dan anehnya daddy aku gak pernah percaya dan selalu nganggap sekolah itu sekolah terbaik." ucap nadin dengan mata berkaca kaca.

'yaallah, aku gak tega ngeliat kamu kaya gini nad, tapi aku gak tau caranya' ucapku dalam hati

"udah nad, jangan nangis. iya, gue pasti bakal bantuin lo kok." ucapku sambil tersenyum dan mengusap usap punggungnya agar dia tenang.

"tapi nad.. jujur, gu-gue gak tau caranya.. lo tau kan remaja jaman sekarang itu kebanyakan udh pacaran? gimana kalau mereka pacran diam diam?" tanyaku gugup.

"gue ngerti kok bil, gue juga nanti bareng lo beresin semua ini. masalah mereka pacaran diem diem an mah gak masalah yang penting gak boleh ketauan karn sampe ada kasus pacaran lagi daddy gue bakal mindahin gue kesekolah itu mau gak mau." jelas nadin.

**************

Seperti biasa, aku pulang dengan sahabatku nadin.

"Eh bil, da yang nyariin lo tuh." ucap temen aku sambil menunjukkan cowok yang berjalan ke arah ku.

'mashaa allah indahnya ciptaanMu yaallah' ucapku dalam hati""

"hm, hei?" ucapnya smbil melambaikan tngannya di depan mukaku.

"e-eh ya kenpa kak?" ucap ku pake embel embel 'kak' karna melihat logo kelasnya kelas 8.

"hm, ngomongnya di tempat duduk depan kelas lo aja deh gak enak diliatin orang disini." ucapnya langsung menarikku.

aku tersadar bahwa ada nadin sedri tadi menunggu ku pun tidak mungkin aku meninggalkan nya begitu saja jadi aku refleks menarik nya pula.

********

"temen lo?" tanya nya sambil tunjuk ke nadin.

"i-iya kak."ucapku

"gue cuma mau ngomong 4 mata doang" ucap nya.

mengerti apa yang kaka itu katakan, nadin pun pamit pulang karna aku juga gak mau dia nunggu lama.

"ada apa ya kak?" tanyaku to the point

"salah satu persyaratan untuk menjadi ketua osis yaitu wakil nya kelas 7 supaya pekerjaan kita gak terputus kalo misal aku kepilih dan  udah lulus kan tetep ada yang nerusin visi misinya." jelas kaka ini.

"trus apa hubungannya sama gue kak?" tanya ku bingung,

"gue mau lo jadi wakil nya" jawabnya membuatku sedikit terkejut.

"gak ada yang lain kak? kok kaka biisa pilih gue?" ucapku.

"karna lo..

___________________

karna apa hayoo? hehe maaaf yak ku masih pemula jadi bnyak typo nya. mohon dimaklumi xixi. see on next chapter^^


BFF? BOYFRIEND? BULLSHIT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang