Esoknya, tanggal 12 Maret 2017 pukul 7:30 pagi. Aku tengah duduk didalam kelas ku. Menatap kosong keluar jendela, sedangkan sisi lainku terus saja mengoceh tentang balas dendam, namun kuhiraukan saja, toh dia tidak akan bisa bertindak kalau bukan aku yang bergerak, fikirku.
"hei... kita adalah satu, kamu fikir aku selemah itu? sehingga aku bergantung pada tubuh mu" ucapnya, haah! dengan kata lain dia bisa melakukan apa yang orang lain lakukan? Ku kira dia hanyalah bayangan fantasi semata.
"Benarkah?" tanyaku tak percaya padanya. Sisi lain ku hanya tersenyum, kemudian mengambil pulpen yang sedari tadi ada dimeja. What? Dia bisa menyentuh benda? Berarti dia juga bisa menyentuh orang lain?
"Teman-teman.. lihat! Andi bisa sulap tuh" teriak Henry tiba-tiba, semua siswa menatap ku, termasuk pak Farid, Pulpen yang tadi dipegang oleh sisi lain ku telah tergeletak. Apa mereka melihatnya? Sebaiknya jangan.
"Henry, jangan ngaco kamu, masa anak cupu kaya dia bisa sulap sih?" Ian tak percaya. Fiiiuuuh... Hampir saja. Sedang Henry terus menatap heran pada ku. Hingga akhirnya bel tanda pulang berdering. Pelajaran juga selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
2 HATI DALAM 1 JIWA
FantasiSemakin lama, sisi lain diriku semakin nyata. Dan mulai menyeret ku kedalam kehampaan mutlak, oh god.. apa yang harus aku lakukan?