Chap 2

3.4K 350 15
                                    

Disclaimer : Harry Poter milik J. K. Rowlings, tapi cerita ini milik saya

Pair: DMHP, BZNL, RWPP, TNHG, FWDG, GWAG, SBSS, FGRL 

Rate: M

Genre: Romance

Warning: Bash Light, SLASH/YAOI, MPreg, Dark Harry, OOC, typos bertebaran

Summary: mateku adalah HARRY POTTER, Harry Potter yang sangat di benci oleh grandfather/jauh lebih baik kalau Potter bergabung dengan kita, kesempatan kita menang semakin besar/Kau harus membuat Sirius Black setuju  Cissa, karena aku tidak mau sesuatu terjadi pada cucu dan pewaris yang sangat aku sayangi

Chap 2

Tepat pada pergantian hari rabu 5 juni 1996 di ulang tahun ke 16-nya, Draco merasakan persaan tidak enak, sakit dan panas di seluruh tubuhnya, ingin rasanya dia berteriak tapi berusaha ditahannya karena itu sangat un-Malfoy, meskipun tidak akan ada yang mendengarnya karena di asrama Slytherin setiap murid memiliki kamar mereka sendiri, setelah beberapa saat, dia dapat merasakan hangat diseluruh tubuhnya seolah - olah dia telah bebas dari penjara yang mengurungnya selama berabad - abad, dan kini Draco memilih untuk bangun dari kasurnya dan mencari tahu apa yang terjadi pada tubuhnya, saat Draco melewati cermin _yang tingginya melebihi tinggi tubuhnya sendiri_ dia hanya dapat terdiam melihat bayangannya kemudian menyeringai membayangkan reaksi keluarganya nanti.

Saat ini Draco telah beruba menjadi setengah drakon, di punggungnya terdapat sayap berwana putih yang lebar dan lembut meski terdapat beberapa duri di ujungnya, beberapa sisik naga yang juga berwarnah putih di beberapa bagian tubuhnya, bahkan sisik putih terdpat diseluruh lehernya dan naik di samping kepalanya dan menutupi telinganya, sisik di lehernya terlihat seperti kerah dan saat dia berteriak marah akan terbuka lebar.

"Jadi aku adalah drakon kolkhis," gumam Draco sambil terus melihat tubuhnya, "aku harus segera mengitim surat untuk memberitahu pada Dad," lanjutnya dan menuju meja belajarnya untuk menulis surat.

"Sebaiknya aku kirim besok setelah sarapan, mungkin mateku  ada di Hogwarts jadi aku bisa sekalian memberitahu pada Dad" kata Draco sambil memasukkan surat yang sudah di tulisnya ke dalam laci dan segera pergi ke kasur untuk melanjutkan tidurnya yang tertunda.

Sj15f,jsm,a4 

Great hall

Disaat Draco tengah menyantap sarapan paginya tiba - tiba saja sihrnya bergerak ke arah dimana ia dapat mencium aroma cokelat dan mawar yang membuatnya tenang, saat itu juga Draco mengetahui bahwa pemilik aroma itu adalah matenya, tapi saat Draco melihat pemilik aroma itu, Draco hanya bisa tertegun, karena Draco tidak pernah membayangkan orang itu akan jadi matenya, nafsu makannya kini menghilan dan Draco memilih keluar dari great hall untuk mengirim surat pada keluarganya diiringi dengan tatapan penasarang dari sahabatnya.

"Ada apa dengan Draco ?" Tanya Daphne.

"Benar, bukankah tadi dia baik - baik saja, bahkan terkesan sangat senang ?" Tanya Pansy

"Jangan - jangan Draco marah karena kita tidak memberinya ucapan selamat" kata Astoriya

"Itu tidak mungkin Draco bukan tipe orang yang akan senang jika diberi selamat karena ulang tahun, mungkin  Draco seperti itu ada hubungannya dengan Potter, karena saat aku melihat Draco tiba - tiba berhenti makan dan melihat ke pintu aula, saat itu Potter dan teman - temannya masuk" kata Blaise

"Nanti juga Draco akan memberitahu kita, sebaiknya kita bergegas sebentar lagi pelajaran ramuan dimulai" kata Theo menyelesaikan makannya dan segera bergegas ke luar

Kolkhis and HarpyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang