Aaaaaa!!
"Lariii!!" Triakku dengan keras sambil ketakutan.
Sontak kami berempat berlari sangat kencang yang belum pernah kami berlari secepat itu sebelumnya.
"Orc itu mengejar kita~!!" Ucap risky.
"Bgaimana ini?!?! lari orc itu sanagat cepat." Ucap hafiz.
"Cepat sdikit lagi kita sampai kedesa itu!!" Ucapku untuk sekedar menyemangatkan.
"Heii! aku tak kuat lagii~"keluh wanita yang kami belum tau namanya itu.
Tiba tiba dia tersandung batu yang menonjol di permuka'an tanah.
"Aduh" suara gadis itu yang jatuh.
"Tolooongg!! triak gadis itu takberdaya.
Kami yang mendengarnyapun langsung berhenti dan melihat kebelakang.
"Owh shit!! Dia jatuh lagi" ucap rizky panik.
Kami bertiga panik karna orc tersebut sudah berjalan lambat sambil sepertinya tersenyum mendekati gadis tak berdaya itu.
"Udah kaya difilm-filim aja, pas mau dapet ada adegan gininya." ucapku dalam hati
"Biasanya kalo ada event kayagini bakal ada yang nyelametin."ucap hafiz yang seakan tau apa yang kupikirkanku.
"Jangan becanda lu fiz, ini masalah nyawa seorang gadis cantik tau, kita harus buru-buru nyelametin dia." Sahut rizky
"Ya tapi gimana!?!? Ucap hafiz panik.
"Min gua ada ide, gimana kalo kita lempar pake batu aja supaya orc besar itu ngejar kita".ucapku sambil mengambil batu.
"Bisa-bisa kita yang mati ntar!~" hafiz ketakutan.
"Iya ide bagus tuh, udah buruan lempar zal." Ucap risky
Setelah kulempar dan mengenai kepala orc itu.
" grraaaaaarrrrgghhh " teriak orc tersebut yang marah dan melihat kearah kami dengan tatapan marahnya, orc itupun berlari kearah kami.
"Mampus, gua belum mau mati~!!. Ucap rizky dengan nada ketakutan.
"Larii~!" Ucapku dengan nada ketakutan juga.Tiba tiba suara telapak kaki kuda terdengar...
dan beberapa anak panahpun melesat kearah orc tersebut.
Clep!clep!,clep! Suara anakpanah yang tertancap ke wajah dan leher orc tersebut dan seketika orc itupun tumbang.
Kami yang bersiap lari tadipun akhirnya lega karna selamat dari ancaman orc besar tersebut.
"Untung saja" ucap hafiz lega.
"Siapa yang menyelamatkan kita". tanayaku.
"Hah!! Pasukan berkuda?" Ucap risky kaget.Terlihat 3 pasukan berkuda yang nampaknya dari desa kecil yang kami tuju.
"Apa kalian baik-baik saja?" Kata salah satu penunggang kuda itu.
"Yah kami baik-baik saja, trimakasih ya paman." ucapku spontan.
"Hah!! Inikan anak kepala desa?!?!, dia pingsan". Ucap salah satu lagi dari penunggang kuda itu.
"Pingsan? Cepat kita harus membawanya kedesa."ucap penunggang kuda yang ada didekatku panik.Setelah sampai didesa kamipun di dibawa ke tempat istirahat yang bertuliskan "inn"
"Bagaimana dengan bayarannya nanti?". Bisik hafiz melihat kearahku dan rizky.
"Sudah istirahat saja dulu, aku juga sudah cape". Ucapku yang sudah taktahan berdiri lagi dan langsung menjatuhkan badan ketempat tidur putih.
"Iya betul, aku juga cape banget". Sambung rizky.
"Arghh..kalian ini". gumam hafiz yang ikut menjatuhkan badannya juga ketempat tidur.Setelah beberapa jam..
"Hey ayo bangun!!bangun!!"
Suara om-om yang tak kukenal yang berusaha membangunkan kami.
Akupun terbangun, dan melihat om om berkumis yang berusaha membangunkan kami tadi.
"Hey kamu! Bangunkan teman-temanmu itu, dan ayo aku ditugaskan memanggil kalian"
"Ayo kemana paman?" Tanyaku penasaran.
"Sudah ayo cepat, bangunkan dulu temanmu". Tegasnya.
"Iya-iya"ucapku sambil berjalan ke arah tempat tidur teman-temanku yang yang berjarak sangat dekat dengan tempat tidurku.
"Fiz,ky bangun-bangun.."ucapku sambil membuka slimut mereka.
"Ahgghh..apa'an sih zal??.keluh hafis sambil membuka seperempat matanya.
"Udah pagi ya??kok cepet banget??. Ucap rizky sambil mengucek matanya.
"Hey kalian bertiga ayo ikuti paman".
"Iya ayo, itu sebab aku ngebangunin kalian berdua".
"Mau kemana zal?". tanya hafiz.
"Ga tau, tadi juga udah gua tanya tapi ga dikasih tau, udah ikut aja yuk.
Saat kami hampir melangkah keluar inn, ada seorang wanita gendut yang sepertinya pemilik penginapan ini.
"Eits mau kemana, bayar dulu??"ucap pemilik inn itu.
"Tuhkan!~" ucap hafis bingung dan takut.
Aku dan rizkypun bingung tak punya apa-apa.
"Gimana nih?." ucap rizky
"Heii ada apa?? Kalian tak punya uang?" Tanya paman berkumis itu.
"Iya paman kami tak punya uang untuk membayar biaya inap kami." Ucapku sambil memasang muka lesu.
"Ahh jadi kalian orang miskin? Yasudah paman saja yang bayar."
Kata kata itupun membuat muka lesu kami hilang seketika.
"Trimakasih paman."ucap kami.
"Biayanya berapa bu maria?."tanya paman itu ke ibu-ibu gendut pemilik inn.
"90 keping Gil saja..mereka juga tak lama menginapnya."
Setelah membayar kamipun melanjutkan urusan tadi.
Kamipun akhirnya mengikuti om-om besar itu.
Sampai akhirnya kami memasuki rumah yang agak lebih besar dari rumah yang lainnya didesa ini.
"Heiii!! Jadi kalian??. Triak seorang orang tua didalam rumah yang kami masuki.============================
Baiklah ini bagian ketiga dari cerita karangan saya ini.
Dan mungkin critanya agak terburu-buru kayak cerpen jadi maklumi saja toh saya masih pemula:v
Dan Mungkin seiring berjalannya waktu, tulisan saya akan jadi lebih baik lagi, jadi ikuti terus ya✌Selanjutnya
>>>manusia dari dunia lain<<<
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Impian Yang Menjadi Nyata
FantasyPerjuangan dan petualangan sekelompok anak muda dalam menyelamatkan kristal tenaga di dunia impian atau fantasy.. Akankah mereka berhasil?selagi para penguasa kegelapan mengganggu para umat disana..