Entahlah, ini kali ke berapa aku menangis hari ini. Dadaku terasa sesak, rasa sakit di relung hatiku masih menguar. Mengapa melepaskan harus sesakit ini? Mengapa mengorbankan perasaan harus semenyesakkan ini?
Dan, hari ini hujan lagi. Setidaknya bisa mengurangi sesakku, sesak yang kubuat karena keputusanku sendiri. Lagi dan lagi, saat hujan turun dengan derasnya, aku mengingatmu, mengingat kita, mengingat kisah kita yang porak-poranda bak tsunami yang mengantam Aceh dua belas tahun lalu.
Lagi dan lagi, saat hujan turun, aku mencoba mengikhlaskanmu yang membawa hatiku. Mengikhlaskanmu untuk menjauh karena keputusanku sendiri.
Dari sekian banyak lelaki, mengapa harus kamu? Yang kubiarkan pergi dan membuatku rindu setengah mati saat hujan turun membasahi?
//Lombok, 02 Maret 2018//
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan dan Rindu
ChickLit"Bagiku, hujan itu pembawa rindu terberat, karena semua hal yang berkaitan dengan mengikhlaskan berawal ketika hujan turun."