Aku masih berdiri di sini.
Menunggu sesuatu yang tidak pasti.
Menanti sesuatu yang mungkin tidak akan pernah datang.
-Reina
******
Flashback #1
"Kalau boleh tau kesalahan aku apa? Sampai kamu ngehindar dari aku."
"Kalau aku ada salah sama kamu Kai, ngomong. Jangan diemin aku kayak gini. Kalau memang aku salah sama kamu aku minta maaf Kai. Meskipun aku ngak tau letak salahku dimana."
Seandainya saja Reina bisa mengatakan hal itu langsung. Tapi, percuma saja dia tidak akan mendengarkannya . Jangankan mendengarkan ucapan Reina, melihat Reina saja dia tidak sudi.
Alasannya?. Reina pun juga tidak tau.
******
UAS, satu kalimat yang cukup membuat anak SMA PGI 01 JAKARTA pusing dibuatnya. Apalagi tentang deadline pengumpulan tugas yang belum terselesaikan jarak waktunya hanya beda satu hari sebelum pelaksanaan ujian.
Namanya juga anak SMA harus kejar tayang sekolahnya. Tugas yang harus dikumpulkan tidak main-main.Raka, selaku ketua kelas 11 IPA - 3C harus menanggung akibatnya karena kena semprot guru-guru. Dari seluruh kelas 11 IPA yang jumlahnya ada 6 kelas hanya kelasnya lah yang belum tuntas mengumpulkan tugas.
Bu.Fajar guru Ipa fisika yang terkenal killer sekaligus yang menjadi wali kelasnya untuk tahun ini. Rakha sudah pegal mendengar omelan Bu.Fajar di ruang guru apalagi dirinya menjadi tontonan gratis bagi guru-guru dan murid yang berlalu lalang mengumpulkan tugas.
"Saya tidak mau tau Rakha. Besok sebelum ujian kamu harus datang kesini mengumpulkan tugas-tugas yang belum terselesaikan"
Rakha mengangguk paham.
"Dari 30 murid di kelas hanya satu siswa yang datang ke saya mengumpulkan tugas. Saya minta sisanya besok,ingat Rakha."
Rakha melirik buku bersampul kuning di atas meja lalu mengangguk mengiyakan semua perintah Bu. Fajar.
"Baik Bu, kalau begitu saja ijin kembali ke kelas Bu." Rakha maju mendekat menyalami tangan kanan Bu.fajar sebelum pergi meninggalkan ruang guru.
Rakha kembali ke kelas begitu tangannya memutar kenop, membuka pintu keadaan kelas langsung hening seketika memperhatikan Rakha yang masih berdiri binggung di tengah pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT SMILe
Novela Juvenilgimana rasanya saat kamu berjuang sendiri? melihat dia dengan orang lain. kamu tersenyum, karena itu sudah biasa buatmu. senyum getir yang semakin menusuk dadamu tapi, kamu menahan. sakit ??.
