"Naruto" suara bariton dan tegas. Naruto tidak mengenali siapa lelaki tampan didepan sana.
"Hapah hau?"
"Tunggu sebentar"
Sasuke melapaskan gag ball di mulut itu. Liur Naruto yang seperti benang ada disana mengkilat. Ia tidak jijik.
"Siapa kau?"
"Uchiha Sasuke"
"Kenapa aku diikat seperti ini, Tuan. Mana adikku?"
"Tidak, tidak. Kau tidak perlu memikirkannya sekarang"
Naruto kebingungan, ia tidak mengerti dengan keadaannya. Ia merasa panas dan bergairah. Kejantanan nya terasa gatal.
Semakin ia meronta seakan semakin kencang tali-tali ini memeluknya.
"Ughh ahhh haaah"
Wajah Naruto merah padam, ia tidak pernah merasakan sensasi seperti ini. Dimana dirinya tidak berdaya dan terasa diatas udara. Sesuatu didalam dirinya ingin menuntaskan sesuatu yang lain.
"Haha, memang benar. Tidak buruk juga memakai obat terangsang. Jadi aku tak perlu berbasa-basi lagi"
"Hah hah hah Tuan, dimana adikhh khuu??"
Sasuke meneguk ludahnya melihat lelaki ya, walaupun seorang anak remaja. Tapi sungguh membuatnya terangsang. Ia biasanya membawa gigolo yang seumuran dengannya. Tapi anak ini sesuai kriteria nya. Dan ia harus memanfaatkan keadaan anak tidak berdaya itu untuk kepuasan nya. Tidak, Sasuke hanya mengambil haknya.
Karena orang tua anak ini berhutang banyak padanya. Dan ini adalah bayaran mereka.
Mau tidak mau, Sasuke sudah menandai anak ini bahwa miliknya malam ini.
Naruto kepayahan menerima sentuhan intim pada tubuh nya. Ia terlalu lemah untuk meronta, semua tenaga yang ia hasilkan dari bekerja berat pun ikut lenyap.
Ini adalah pelecehan dimana lelaki itu mulai menghisap putingnya yang terjepit tali.
"Slurppppppp mmhhh"
Naruto merasakan getaran nikmat, sangat. Diputingnya yang dihisap dan digigit gemas itu bagai setruman listrik kecil yang membuat seluruh tubuhnya menggigil, ia ingin lebih.
"Thhuanhhh"
"Akhh tidak"
Kakinya yang sedari tadi sudah terbuka lebar, mengangkang.
Sekarang mengejang.
Sasuke memasukan sesuatu yang kecil seukuran jempol namun bergetar kencang kedalam anusnya yang gatal.
"Aahhhhh ahhhh sshhh"
"Kau menyukainya?"
Sasuke menyeringai mendapat respon kedutan didalam lubang kenikmatan itu. Dan melihat bagaimana anus itu meremas dan membuat vibrator didalam sana terhisap semakin dalam. Anus yang luar biasa.
"Aku yakin kau akan lebih menyukai ini"
Sasuke mengambil bilah seperti sebuah sumpit besi. Membasahinya dengan air liurnya, menatap Naruto yang menatapnya sayu. Tatapan menyeringai sambil menjilat besi itu, mencoba membangunkan hasrat Uke yang sudah lemas dan berhasrat. Tapi Naruto akui, bahwa dari sini. Itu sangat seksi.
Tatapan itu semakin menggoda saat ada didepan wajahnya. Mata mereka saling bertatapan.
"Akhhhh!!!!!! Sasuke!!"
Alangkah terkejutnya Naruto, ia juga kesakitan. Bagaimana lubang dipenisnya yang kecil dimasuki besi tadi.
Penisnya ngilu dan perih. Ini sungguh menyakitkan. Sasuke mengendus lehernya sambil tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMOVED
FanfictionCerita tidak dilanjutkan. " Aku tidak mau, Tuan" Naruto menangis keras. "Kita akan melihat, sebagus apa permainanmu" "Tidak!! Kurama!! Ayah!! Ibu!! Tolong aku" "Tidak ada yang pernah bisa menolongmu" Dan kehidupan nya yang sudah sangat menderita ber...