Chapter - 10

1.3K 44 0
                                    

Soo jin dan Ayahnya telah sampai di Amerika.

            *keesokan harinya*

Min ah dan In ha tak bergairah saat disekolah, mereka merindukan sosok soo jin.

Min ah: hidupku terasa sepi, jika soo jin tak ada disini, dia sangat jahat, dia meninggalkan kita disaat kita sudah sangat menyayanginya, aku benci hari ini.

In ha: aku juga, Soo jin bilang padaku bahwa dia akan menunjukkan foto kekasihnya padaku, namun sebelum itu dia sudah pergi.

Min ah: apa?? Menunjukkan foto kekasihnya?
In ha: iya.
Min ah: sejak kapan dia punya kekasih?
In ha: entahlah, aku hanya ingat dia mengatakannya disaat kerja bakti.
Min ah: oh..

                             *** 

Chan Young sedang menuju ke kelas soo jin, dijalan ia bertemu dengan Jae Min.

Chan Young: permisi!! Kau Jae min bukan?
Jae min: iya,,aku jae min. Ada apa?
Chan Young: aku mau menitipkan permen ini untuk soo jin, bisakah kau memberikan ini padanya?
Jae min: ma'af, soo jin tidak masuk.
Chan young: kenapa tidak masuk, astaga anak itu benar-benar malas.
Jae min: dia tidak malas, dia bahkan sangat rajin, dia sudah pindah ke Amerika semenjak kemarin.
Chan young: apa?? Pantas saja kemarin aku mencarinya tapi tak ada.
Jae min: sudah tidak ada lagi kan yg ingin ditanyakan?? Aku akan ke kelas sekarang.
Chan young: iya..silahkan.

                  ***Dikelas***

Jae min sudah sampai di kelas, ia langsung duduk pada bangkunya dan mulai membaca buku, tanpa menyapa Pacarnya In Ha dan Temannya Min Ah.

Min ah: Jae min sangat berbeda hari ini.
In ha: iya.. aku ingin bertanya padamu?
Min ah:  apa?
In ha: sebenarnya....

Belum selesai in ha menanyakan apa yg ingin diketahuinya dari min ah tiba-tiba sebuah pengumuman suara berbunyi.

"Panggilan kepada Jung Jae min, Jung in Ha dan Song Min ah Segera ke Ruang Guru."

Jae Min yang mendengar panggilan tersebut pun langsung berjalan menuju ruang guru, disusul oleh in ha dan min ah.

              **di ruang guru**

Guru han: apa kalian bertiga sadar dengan apa yg kalian lakukan?
In ha: maksud ibu?
Guru han: kenapa kalian bertiga bolos sekolah kemarin? Hah??
Min ah: ahh...itu...kamii...kami mengantarkan Soo jin bu.
Guru han: kenapa tidak izin dulu? Apa Soo jin yang akan memberikan kalian nilai rapot nanti?
Min ah: ma'af bu, lain kali tidak akan kami ulangi lagi.
In ha: iya bu, mohon di maafkan.

Jae min tak berbicara apa pun dia hanya diam saja.

Guru han: baiklah, silahkan lari keliling lapangan sebanyak 50× .
In ha/Min ah : Apa?
Guru han:.ibu bilang lari keliling lapangan sebanyak 50× , Indra pendengaran kalian rusak apa?
Min ah: bukannya itu kebanyakan bu?
Guru han: ohh jadi kamu berani melawan saya ya, lari keliling lapangan sebanyak 100× atau tidak nilai kalian saya kurangi.
In ha: ma'af bu, jangan dong bu, iya iya kami akan berlari mengelilingi lapangan sebanyak 100×.
Guru han: ya sudah, tunggu apa lagi? Sanaa!!!

Jae min, In Ha dan Min ah pun menuju lapangan untuk melakukan hukuman yang diberikan pada mereka bertiga.

In ha tak kuat berlari pada putaran ke 5 ia sudah bercucuran keringat, Jae min pun memegangi/menggenggam  tangan in ha dan berlari bersama.

Sedangkan min ah masih kuat untuk berlari. Matahari panas yang menyinari lapangan tersebut membuat kulit mereka mulai kecoklatan.

Min ah menyerah berlari dalam putaran 14, ia pun pergi ke kantin untuk membeli air.

In ha dan jae min dalam putaran 14 juga,  in ha sudah sangat capek, ia pun mengentikan langkah kakinya. Jae min pun begitu.

In ha: aku tidak kuat lagi jae min, aku benar-benar tidak kuat.
Jae min: aku akan menolong mu.
In ha: apa maksudmu?

Tanpa banyak bicara Jae min pun menggendong In ha dibelakangnya punggungnya .

Jae min pun mulai melanjutkan lari dengan sekuat tenaga.

In ha : Jae min turunkan aku, aku tau kau juga sangat capek, aku mohon jae min.

Jae min hanya dia dan terus berlari tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Pada putaran ke 21, In ha pun memukuli belakang Jae min, hingga jae min menurunkannya.

In ha: berhenti menyiksa diri mu.
Jae min: aku tidak merasa tersiksa sama sekali.
In ha: sebenarnya ada apa denganmu hari ini jae min? Kenapa sikapmu berubah? Apa karena Soo jin? Soo jin hanya pindah sekolah, dia tidak mati kan? Dia akan kembali pada kita suatu saat nanti.
Jae min: Cukup!!!! *jae min berteriak*

Jae Min berteriak hingga membuat in ha takut pada-nya.

In ha: aku bertanya, dengar kan baik-baik. Seberapa besar kau menyayangi ku? Seberapa besar juga kau menyayangi Soo jin?
Jae min: Apa kau benar-benar ingin mengetahuinya sekarang?
In ha: iyaa !!
Jae min: Aku menyayangi mu sebesar Bumi ini, Sedangkan aku menyayangi Soo jin Dengan sebesar-besarnya.
In ha: Seberapa besar?
Jae min: Terlalu besar, hingga aku tidak tau besarnya seperti apa? Bahkan lebih besar dari matahari.
In ha: apa kau mencintaiku Jae min? Lihat mataku, aku punya Cinta untukmu.
Jae min: Aku tidak mencintaimu sama sekali !!
In ha: apa?? Tidak mungkin!! Lalu kenapa kau menjadikan aku pacarmu?
Jae min: aku tidak bisa memberi tahu mu alasannya..!! Aku minta Maaf in ha, tapi aku hanya menyayangi mu sebagai teman.

In ha mulai menangis ketika mendengar pengakuan dari Jae min, lelaki yg dia Cintai.

Sementara itu Jae min mulai melanjutkan larinya.

In ha pov :
Dia tidak mencintaiku, tapi dia bilang dia menyayangi ku dan itupun hanya sebagai teman, Jae min kini kau mematahkan harapan ku untuk bersama mu, hatiku retak dan hancur berkeping-keping, bahkan sang matahari mengetahui bahwa aku sedang patah hati.

In ha pov end.

















Hy..hy..hy...😄😊👋👋
Masih Setia kah kalian membaca Cerita ini?
Aku minta maaf ya karena mungkin sebelumnya Cerita ku banyak Typo ataupun kata-kata yang gak nyambung.

Pleasee Vote guys 😘

By: ika2169
 

High School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang