bagian 2

2 1 0
                                    

KEMARIN

*kita bicarain baik-baik pa!

*apanya yang baik-baik?

*kita itu sudah berkeluarga,seharusnya papa bisa lebih bijak
Saat menghadapi masalah. Tapi,
Ap...

Belum selesai mama melanjutkan kata-katanya,papa sudah emosi. Papa menjambak rambut mama dan membenturkan kepalanya di meja. Serontak,air mata turun dari mata mama. Mama yang selama ini tak pernah terlihat lemah dihadapan anak-anaknya,hari itu mama terlihat sangat terpuruk. Dan yang membuatku menyesal,kenapa aku dan kakak hanya diam melihat mama seperti itu.

Emosi dalam diri papa waktu itu mengalahkan rasa cintanya pada mama. Detik itu juga,aku hancur seperti debu. Yang hilang hanya dengan satu tiupan angin.

Setelah itu,papa pergi meninggalkan aku,kami semua. Mama paling terpuruk di keadaan ini. Bahkan,kami tak pernah menyangka papa bisa berbuat seperti ini. Karena papa,adalah sosok papa terhebat di dunia ini.

Bahkan,aku masih ingat,ketika aku menyebut papa seorang pahlawan yang sangat aku banggakan di duniaku,dunia masa kecilku.

ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang