Look at Me !

690 110 10
                                    

"Menangislah..."

Bae Jinyoung masih terdiam dan tak menoleh sedikitpun, Hwang Minhyun melihat bayangan Jinyoung yang terpantul dari kaca jendela mobilnya, terlihat jelas liquid bening sudah terkumpul dalam pelupuk mata Jinyoung. 'Entah mengapa rasanya sakit sekali' batin Hwang Minhyun seraya memegang dadanya. Hiks... akhirnya sebuah isakan keluar dari mulut Bae Jinyoung, dia menutup bibirnya agar isakan itu tak keluar lagi. Tanpa pikir panjang Hwang Minhyun menarik tubuh Bae Jinyoung kedalam pelukannya.

"Maafkan aku telah bersikap konyol tadi." Ucap Hwang Minhyun dengan mengelus surai coklat madu Bae Jinyoung.

Bae Jinyoung melepaskan pelukan Minhyun dan menatap tajam, "Siapa dirimu sehingga berkata kau adalah kekasihku?"

"Bu bubukan begitu, aku hanya..."

"Apa? Hanya apa? Apa hakmu berbiacara seperti itu? Ah, kau hanya kasihan padaku. Dengarkan aku, aku tak butuh belas kasihanmu." Bae Jinyoung keluar dari mobil Hwang Minhyun dan berlari. Dengan segera Hwang Minhyun mengejar Jinyoung, dia takut akan terjadi sesuatu karena suasana hati Bae Jinyoung sedang tidak baik. Namun usahanya gagal, Bae Jinyoung sudah terlebih dahulu masuk kedalam taxi. Hwang Minhyun mengacak-acak rambutnya kesal, dia bahkan juga berteriak karena marah dengan dirinya sendiri.

.

.

.

Selang dua hari setelah kejadian di café Bae Jinyoung semakin menampakkan wajah dinginnya. Bahkan Daehwi juga kesulitan untuk melihat senyum Bae Jinyoung walau hanya sekilas. Lelaki bersurai hitam itu tengah kebingungan mencari buku Musiknya padahal sekarang mata kuliah Park Ssaem yang galak.

"Jinyoungie? Waeyo?" tanya Daehwi yang baru datang dan duduk di samping Bae Jinyoung.

"Sepertinya aku melupakan buku musikku."

"Astaga, kau akan dihukum nanti..."

Belum juga Daehwi selesai bicara Park Ssaem sudah masuk ruang kelas, wajah Bae Jinyoung menjadi panik. Kalau dia keluar sekarang otomatis dia tidak akan di perbolekan melakukan ujian susulan menyanyi, karena kemarin dia tidak masuk.

"Seperti biasa, yang tidak bawa buku silahkan keluar."

Hwang Minhyun berdiri dengan membawa buku musiknya, dia diam-diam meletakkan bukunya diatas meja Bae Jinyoung. "Maafkan saya Ssaem, buku musikku tertinggal." Hwang Minhyun menunduk kemudian keluar dari kelas.

"Tunggu, bukankah tadi Minhyun hyung membawa buku musiknya?" bisik Kang Daniel pada Jaehwan. Sedangkan Jaehwan hanya menggerakkan kepalanya sebagai kode bahwa buku musik milik Hwang Minhyun berada di meja Bae Jinyoung.

Bae Jinyoung meihat kearah jendela dan melihat Hwang Minhyun sedang mengikuti pelajaran dari luar kelas. Sebenarnya Bae Jinyoung merasa bersalah disini, dia menunduk dan teringat kejadian dimana Hwang Minhyun menyelamatkan harga dirinya di depan mantan kekasihnya.

"Bae Jinyoung?" panggilan Park Ssaem membuyarkan lamunannya.

"Ne."

"Kau belum melakukan penilaian untuk ujian menyanyi bukan?"

"Ne Ssaem."

"Kalau begitu lakukanlah sekarang."

Hwang Minhyun semakin memasukkan kepalanya kedalam jendela kelasnya, dia ingin mendengar suara dari lelaki dingin kesayangannya. Dengan wajah yang serius dia tak bisa mengedipkan matanya walau sedetik saja.

Keopireul neomu manhi masyeossna bwayo. simjangi mak dugeundaego jameun jal suga eopseoyo. hancham dwie byeolbicci naerimyeon nan dasi jamdeul sun eopsgessjyo.

Believe Me, I Love You [HwangDeep]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang