S O R R Y

1.6K 174 22
                                    

Hwang Minhyun melihat malas seorang perempuan yang tengah tersenyum kearahnya. Dia terpaksa menemui Kulkyung, dia harus meminta penjelasan. Rasa bersalahnya pada Jinyoung membuatnya tak bisa bernafas dengan lega.

"Oppa... kau tak menjawab telfonku tapi kau langsung menemuiku. Apa kau merindukanku?"

Ingin rasanya Minhyun mengibaskan tangannya agar Kulkyung menjauh darinya. Namun demi suatu kebenaran dia harus menahan rasa muaknya itu. Minhyun kemudian melepaskan tangan Kulkyung dari lengannya.

"Somi... Jeon Somi, kemarilah." Nice ! kali ini jagad raya sedang berpihak pada Minhyun. Dia benar-benar bisa membuat Kulkyung terpojok. Kulkyung masih tak menyadari dengan rencana Minhyun, dia hanya tersenyum kearah Somi yang berjalan menuju mereka.

"Seonbae –nim, annyeonghaseyo." Jeon Somi membungkuk sebagai tanda hormatnya.

"Bisakah aku bertanya sesuatu?"

"Ne? ah, tentu."

"Hariini Jinyoung tak masuk kuliah, apa kau melihatnya?"

Somi menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal, dia juga terlihat sangat bingung. Kulkyung membelalakkan matanya ketika mendengar Minhyun tiba-tiba bertanya hal yang tak terduga.

"Wae? Kenapa kau terlihat bingung, bukankah Jinyoung kekasihmu?"

"Heeeee??? Tidak tidak, ini salah paham. Kami hanya berbicara satu kali ketika Jinyoung seonbae –nim bertanya dimana ruang kemahasiswaan. Dan aku hanya iseng berkomentar di postingannya. Maafkan aku seonbae."

Hwang Minhyun menyeringai, dia melirik Kulkyung yang sudah terlihat panik. "Hahaha, kenapa kau meminta maaf? Tenanglah, ini bukan suatu kesalahan. Somi –ya, kau boleh pergi."

"Ne... kamsahamnida."

HwangMinhyun lalu berjalan pergi, dia sengaja menabrak pundak Kulkyung sehinggabadan Kulkyung terhuyung kebelakang. "Oppatunggu... maafkan aku." Kulkyung memeluk Minhyun dari belakang.

Dengan cepat Minhyun melepaskan pelukan Kulkyung, dia bahkan mendorong tubuh Kulkyung. Hwang Minhyun hanya menatap tajam Kulkyung, menurutnya percuma saja dia meluapkan amarahnya itu tak akan membuat Bae Jinyoung kembali padanya.

Hwang Minhyun berjalan dengan mengepalkan tangannya, seperti dia menahan seluruh emosinya. Hatinya terasa sangat hancur, dia sudah terlanjur membuat Jinyoung pergi dari sisinya. Memangnya siapa yang akan peduli sekarang? Bahkan para sahabatnya juga tak bisa membantu banyak, Bae Jinyoung mungkin sudah sangat terluka. Minhyun menatap nanar layar ponselnya, dia memandangi nomor Jinyoung seakan jarinya terasa berat untuk menekan tombol hijau disana.

Terduduk didalam mobilnya, Hwang Minhyun menyeka setiap tetesan air mata yang jatuh ke pipi. Entah sejak kapan dia mulai menangis, tangannya mulai gemetar ketika memencet tombol hijau di ponselnya. Dia merindukan Jinyoung... sangat...

"..."

Beberapa detik dia terdiam, Minhyun tak menyangka Jinyoung akan mengangkat telfon darinya.

"Ji..."ucapannya terhenti karena isakan Minhyun "hiks...hiks..." Hwang Minhyun menutupmulutnya, dia tak ingin Jinyoung tahu bahwa dia tengah menangis.




Believe Me, I Love You [HwangDeep]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang