Rintik hujan mulai reda. Aku duduk menyandar dan termenung di sebuah sofa ruang tamu sambil memandangi sisa rintik hujan. Dengan tatapan kosong aku merenung. Mata ku sudah tak kuat menampung air mata, perlahan-lahan air mata tersebut mengalir di pipiku dan mendarat di dagu, dan terjun bebas. Sepertinya diriku sedang di uji mental dan kesabaran oleh Allah. Terlintas di pikiranku tentang kejadian kemarin, sangat memalukan, memancing amarah, kesal, ku tak sanggup memiliki teman sekelas mayoritas seperti mereka,
urghh..