1 - Ditinggalin

73 5 0
                                    

Siska merasa aneh dengan perasaannya saat ini. Ia merasa sangat nyaman saat ia berada di dekat seorang cowok yang tak lain adalah teman sekelasnya. Namun ia hanya bisa bertanya pada dirinya sendiri dan waktulah yang akan menjawabnya.

Seperti biasa ia sekolah diantar oleh ayahnya naik motor. Saat ia sampai ia langsung turun dari motor dan menyalam tangan ayahnya kemudian masuk ke sekolah. Setiap pagi selalu ada guru yang berdiri di pintu masuk sekolah untuk bersalaman dengan murid. "Assalamualaikum Bu" ucap Siska dengan ramah sambil menyalam tangan gurunya. Tapi gurunya tak menjawab. "Kacang mahal bu, orang ngasih salam kagak dijawab percuma guru agama" kemudian Siska berjalan menuju kelas dengan rasa kesel di hati.

Belum sampai di kelas, ia sudah disambut oleh sahabatnya bagai seorang putri tanpa pangeran soalnya jomblo. "Siska hari ini lo cantik banget tau gak" Devi memuji Siska karena sesuatu. "Alahh gak usah muji muji gue dehh, mau minta pr aja pake basa basi" kemudian Siska langsung mengambil buku dari dalam tas nya. Dan yapp baru keluar dari dalam tas bukunya sudah hilang dari tangannya. Bukunya udah diambil sama Devi yang kemudian berlari kencang sekencang kencangnya orang berlari. "Kebiasaan gini nih bukannya gue ditunggui malah ditinggal. Ditinggal tanpa alasan sakit tau gak" Siska curhat?

Siska berjalan menuju kelas sambil bernyanyi padahal suaranya itu kagak ada enak-enaknya. Suaranya itu cempreng abis, kayak kaleng dipukulin pake sendok.

Saat sampai di depan kelasnya, ia sempat tak percaya kalau ini adalah kelasnya. Dengan pintu tertutup daun daun berserakan tanpa suara apapun, kelasnya terlihat sangat sepi seperti hatinya saat ini. "Gue salah kelas nih kayaknya. Tapi keknya enggak deh. Kok tumben sepi amat" kemudian Siska memberanikan diri untuk membuka pintu kelasnya. 1 2 3 pintu pun terbuka dan ternyata.... kelas sudah penuh dengan orang-orang tak berdosa. "Astagfirullah kirain nih bukan kelas gue, kok sepi amat ternyata kalian diem-diem di dalem yaa" ucap Siska yang membuat mereka terkejut.

"Elu ngagetin gue aee, kecoret nih jadinya" omel Rika. "Wkwk maapkeun hamba, sudah sepatutnya kita sebagai makhluk ciptaan-Nya saling memaafkan satu sama lain, Tuhan saja memaafkan kita mengapa kita tidak? Manusia adalah gudangnya kesalahan tidak ada manusia yang sempurna" Siska ceramah nih ya. "Iya Bu Ustazah. Mau minta maap aja pake ceramah" jawab Reza sang ketua kelas. "Yaudah toh sans aee mas" jawab Siska menenangkan.

Siska sebagai sekretaris yang baik harus mengabsen teman temannya. "Ini siapa nih yang gak dateng?" tanya Siska pada temannya. "Ehh ini suratnya si Dion kagak dateng dia" jawab Reza sambil memberikan surat. "Emang dia kenapa?" tanya Siska. "Eciee yang nanyakin gebetan" goda Reza. "B aja sih, Babi maksudnya" jawab Siska dengan singkat.

Kemudian Siska membuka suratnya dan membacanya. Ternyata Dion sedang sakit. "Dion sakit? Sakit apa ya?" gumam Siska dalam hati. "Kok gue khawatir ya?" lanjutnya.

Dion adalah cowok yang berhasil membuat Siska nyaman saat berada di dekatnya. Dengan kata lain Dion adalah gebetan Siska. Namun, Dion belum peka terhadap perasaan Siska. Dion hanya menganggap Siska sebagai sahabat. Tapi Siska? Siska telah menaruh perasaan lebih terhadapnya.

Keep reading❤
Jangan lupa vote buat para readers⚡

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang