3 - Takut kehilangan

37 5 0
                                    

-skip istirahat

Saat jam istirahat Siska selalu ke ruang bp untuk menemui guru tercintanya. Siska menceritakan perasaannya saat jalan ke ruang bp.

"Ehh Rel, kok gue khawatir yah sama keadaannya Dion?" tanya Siska.

"Ciee khawatir ciee..." jawab Aurel dengan sedikit mengejek.

"Aurel... Serius dulu" ucap Siska dengan membulatkan matanya.

"Kalo menurut gue yaa... Kalo kita itu khawatir terhadap seseorang berarti tandanya itu kita peduli terhadapnya, kita takut kehilangan dia, dan kita itu mencintai dia" ucap Aurel dengan nada bijaknya.

"Peduli? Takut kehilangan? Cinta? Apakah ini yang sedang gue rasain?" tanya Siska.

"Mungkin aja. Perasaan lo cuman lo yang bisa ngertiin, semua ya terserah lo aja, gue cuman bisa nasehatin lo disaat lo terluka karna itu" ucap Aurel.

***
Apakah takut kehilangan itu adalah rasa cinta yang berlebihan? Aku rasa tidak.
***

Saat sampai di ruang bp mereka langsung ngisi absen dan langsung keluar lagi.

"Eh surat tadi uda lu masukin di map belum?" tanya Aurel pada Siska yang membuat Siska terkejut.

"Ehh emm emm lu ngomong apa tadi?" Siska menjawab dengan bingung.

"Elu kenapa sih? Kok melamun terus. Udah la jangan mikirin itu terus. Sekarang mana suratnya Dion? Biar gue masukin ke map" pinta Aurel.

Kemudian Siska langsung mengambil surat tersebut dari dalam kantong rok nya, "nih suratnya".

Kali ini Siska tak seperti Siska yang sesungguhnya, ia hanya diam saja seakan ia kehilangan semangat hidupnya. Aurel bisa merasakan apa yang sedang dirasakan oleh Siska, sehingga ia memberi waktu untuk Siska sendiri.

-skip pulsek

"Sis, lu mau pulang bareng gue?" tanya Aurel saat keluar gerbang.

"Gak usah Rel, gue nunggu aja bentar lagi dijemput kok" Siska menolak ajakan Aurel.

"Oh yaudah deh gue pulang duluan yaa, lu hati-hati" Aurel melambaikan tangan pada Siska yang hanya dibalas dengan sebuah senyuman yang terbentuk di bibir Siska.

Tak lama kemudian Siska dijemput oleh mama nya.

"Udah lama nunggu kak?" tanya mama pada Siska.

"Belum kok ma, barusan keluar kok" Siska menjawabnya dengan sopan.

"Oh yaudah yuk pulang panas banget hari ini" kemudian Siska pulang bersama mamanya.

Saat sampai di rumah Siska langsung masuk kamar. Kemudian mengganti bajunya dan langsung mengambil hp nya.

"Chat gak ya chat gak ya? Kali dichat takut ganggu kalo gak gue khawatir sama keadaanya" tanya Siska dalan hati.

"Chat aja deh, dibales nggak nya urusan belakangan" kemudian Siska langsung menghidupkan data hp nya.

Siska.dwf_
Dion?
14.21

Kamu skt apa?
14.22

Kamu gpp kan?
14.22

Aku khawatir sama kamu (delete)

Jangan lupa minum obat yaa:)
14.23

Belum ada jawaban dari Dion sehingga membuat Siska sangat khawatir padanya. Siska masih saja menunggu balasan dari Dion, yang mungkin tak akan membalasnya. Karena menunggu balasan dari Dion Siska jadi lupa makan padahal sekarang sudah jam 4 sore.

"Siska kamu uda makan? Kok blm makan nanti sakit loh. Makan dulu dong sayang" bujuk mama.

"Iya ma bentar lagi" kemudian Siska berjalan ke dapur untuk mengambil makan.

***
Bahkan aku rela menyepelakan kesehatan aku demi kamu.

***

Keep reading😊
Vote nya jangan lupa⭐

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang