{part 1}

198 11 3
                                    


Duarrr

"Astafiruallah, gila lo ya bikin gua jantungan" cibir Zoya sambil mengelus dada nya mengucapkan Asmaallah berakali-kali.

"Isss Zo kok lo istifar mulu sih, emang gua setan apa" kata Nita dengan kesal.

"Gua ga ngomong lo ya" ejek Zoya.

Nita menatap buku Diary Zoya dan membaca sekilas, "Alay banget lo masih nulis di Diary begitu, gau tebak pasti semua isi Diary lo itu tentang Ra.." ucapan Nita terhenti saat Zoya membekap mulut dengan tangan.

Zoya menatap kesekeliling kelas
"Lo kalau ngomong liat kondisi Napa." bisik Zoya yang di berikan cengiran khas Nita.

"Sory gua refleks Zo"

"Refleks liat sikon, dong Nit" marah Zoya.

"Isss jangan marah dong" mohon Nita
Tak lama kemudian Zoya tersenyum.

"Nit lo temenan sama gua sejak kapan sih?, gimana ada cerita nya gua marah sama lo, gua tu ga bisa marah sama sahabat gua sendiri." kata nya dengan lembut.

Nita yang terharu langsung memeluk Zoya erat, "Gua beruntung punya temen kayak lo, Lo perempuan baik Zo." kata Nita tulus.

"Ni...t sesek bego." kata Zoya mencoba melepaskan pelukan nya, sepontan Nita langsung melepaskan pelukan.

"Gua sayang sam lo Zo, gua harap lo selalu jadi sahabat gua selamanya" pinta Nita sambil megengam tangan Zoya erat.

"Amin" balas Zoya dengan senyum.

Zoya sangat senang memliki sahabat Seperti Nita, mereka berteman sejak kecil. semua hal mereka lakukan bersama-sama mulai dari berangkat dan pulang sekolah bersama.

Karna bagi Zoya di dunia ini menemukan Teman pasti mudah hanya dengan sapa dan memgobrol sebentar kita bisa bertaman, Beda dengan sahabat yang sangat sulit ditemukan karna di dunia sulit membedakan mana sahabat mana yang bangsat.

"Nit nanti temenin gua nonton futsal ya pliss" pinta Zoya.

Nita ngeangkat sebelah alis nya.
Zoya sayang lo kapan mau bilang kalau lo suka sama Raka, masa lo gini terus si, gimana dia mau peka coba kalau lo nya aja ga pernah ngode." cerocos Nita.

"Ta lo tau kan gua ga seberani lo, bahkan ketemu sama dia aja jantung gua ga karuan lagi, apalagi buat ngomong sama dia bisa mati jantungan gua." Ujar Zoya yang tidak bisa membayang kan kalau di harus bilang Suka dengan Raka di depan cowok itu?,  yang benar saja.

"Heran gua sama lo."

"Jadi gimana beb, mau ya ya ya plisss ta" mohon Zoya dengan menaik turunkan kedua alis nya.

"Ya beb" jawab Nita sambil mejitak jidat Zoya.

"Anak Arip lo ya"

"Anak imel lo ya" balas Nita lalu mereka berdua tertawa bersama.

Sampai bel pulang sekolah berbunyi Zoya dan Nita langsung menuju lapangan serba guna yang sering pakai beberapa ekskul latihan.

"Ta kita disini aja biar ga ketara ngeliatin" suruh Zoya saat mereka tiba di kursi yang ada di balkon yang lasung berhadapan dengan lapangan.

"Sumpah lo kayak maling, sejak kapan si lo kayak gini?" Tanya Nita heran dengan teman nya ini.

"Sejak hari pertama masuk SMA Husada tercinta" jawab Zoya dengan jujur.

"What Arti nya lo udah 2 tahun suka sama dia, gila parah banget, lo tau ga 2 tahun mantan gua udah 10, dan lo struk di satu cowok" cerocos Nita yang di balas semyum miris Zoya.

ZOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang