"Kalian berdua, lari keliling lapangan sepuluh kali!"
Eren mencibir-diam-diam, tentu saja. Padahal kan dia cuma telat sekian menit... ugh, komandannya yang satu ini memang rese, sih. Tapi toh tanpa banyak protes, Eren yang pada dasarnya penurut pun langsung ambil ancang-ancang start jongkok.
"...Idiot."
Setidaknya... sebelum ia mendengar gumaman Rivaille. Eren pun langsung balik kanan, mengurungkan niatnya semula. "Hah? Kau bilang apa tadi?"
"Aku bilang, idiot."
"Apa!? Dasar grumpy cat!" maki Eren balik. Tidak koheren, memang, karena ia meneriakkan kata pertama yang terlintas di kepalanya.
"Derp."
"Tiran!"
"IQ jongkok."
Para anggota Scouting Legion yang hadir di sana memutar mata. Duh, siapa sih yang dulu punya ide menempatkan anjing dan kucing ini dalam satu kandang?
"Titan barbar."
"Liliput!"
"DIAAAAAAAMMMM!"
Akhirnya, 'pertarungan' itu pun dihentikan oleh sang komandan sendiri-Irvin Smith. Membuat kedua bocah itu langsung terkesiap seperti anak kecil dibentak ibunya. "Rivaille, Eren, astaga... kalian ini adalah prajurit Recon Corps! Eksistensi umat manusia berada di tangan kalian, kenapa berdamai saja tidak bisa, hah!?" bentak Irvin dongkol-apa-apaan ini, kenapa dua aset paling berharga milik umat manusia bisa bersikap kekanak-kanakan begini, sih?
"Kalian berdua, lari keliling lapangan sepuluh kali-"
Eren menyahut sigap. "Yes, Sir!"
"-BERGANDENGAN TANGAN!"
"Yes, Si-HAH!?"
Dan yang pertama kali menunjukkan kekagetannya secara verbal, sudah pasti Eren Jaeger. Matanya membulat bak tersambar petir imajiner. Aduh mampus... tahu begitu ia ikuti saja saran Mikasa untuk melakban mulutnya tadi pagi!
Sementara Rivaille belum menunjukkan reaksi signifikan, di belakang Irvin para taruna yang lain sudah jawsdrop massal dengan dramatisnya-dan para anggota senior malah tampak mati-matian saling gebuk menahan tawa.
"Tapi..."
"Hei, Jaeger-"
Yang dipanggil namanya menoleh ke samping dengan muka melas level kolosal, berharap pembelaan dari sang corporal. Mungkin saja kalau dia yang minta, Sir Irvin bisa berubah pikiran... bukankah selama ini dia anak emas komandan?
Tapi tampang datar macam papan gilasan adonan itu, mau tidak mau membuat optimisme Eren anjlok sampai level minus. Ia menjambak rambutnya sendiri secara mental-ah, sudahlah. Tidak ada harapan lagi.
Dan dugaan itu pun terbukti, ketika kemudian Rivaille mengelap kedua telapak tangannya ke baju sambil berkata tanpa dosa:
"-tadi... kau sudah cuci tangan setelah keluar dari kamar kecil, kan?"
Tabahkan hatimu, nak. Hari ini akan jadi hari yang berat...
S
N
K
Ketika Eren memasuki ruangan itu saat jam makan siang tiba, hampir semua meja sudah penuh. Seharian ini latihan para prajurit memang lumayan keras, jadi makanan yang disediakan juga nyaris ludes tak bersisa-meski untungnya, ia bisa menyelamatkan potongan daging terakhir. Apalagi perutnya butuh asupan karbohidrat ekstra gara-gara hukuman ekstra tadi pagi. Dan setelah lumayan lama celingak-celinguk, akhirnya ia bisa menemukan duo Mikasa-Armin yang sudah me-reserve tempat terlebih dahulu di dekat sudut.