I

621 14 9
                                    

"Meski kulihat dari jendela yang sama setiap harinya, selalu ada yang berubah meski tak banyak. Ada kalanya hanya putih yang menenangkan seperti sosokmu yang serapuh awan, atau mendung yang meneduhkan disuatu pagi seperti keluh kesahmu yang entah bagaimana membuatku merasa lebih hidup, atau gerimis yang mengingatkanku padamu, mungkin karena aku rindu tapi kau tak merinduku. Kadang kala hujan deras yang mengamuk seperti perasaan marah dan kesalku ketika kau sakit dan terluka entah karenaku atau karenanya, tapi aku tak bisa hadir disisimi hanya untuk meminjamkan bahu dan menghapus anak sungai yang mengalir dalam diam dipipimu. Begitulah, meski terkurung dalam penjara daging, belulang dan darah ini, aku berusaha menyatu denganmu meski hanya dalam mimpi yang kulihat dari jendela yang menghadap langit yang sama setiap harinya.

Apa kau juga melihatnya? Jika tidak, lihatlah sesekali. Kuharap kita bisa bertemu disana. Bersitatap meski dalam diam.

nb : dalam semu dan rancu aku rindu kamu

Yang tak terucapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang