A.4

276 9 8
                                    

"Setelah sekian lama, akhirnya aku melihat senyummu kembali. Senyum yang dulu selalu terlihat meski mataku terpejam. Senyum yang begitu hangat hingga membuat matahari meleleh. Tapi saat tangan itu terulur dihadapanku, mengapa tanganku tertahan, menggantung diudara? Mengapa tatapan lembut itu justru memekarkan luka yang lama telah kering dan layu? Apa cukup hanya begini saja, melihatmu dari jarak beberapa langkah? Karena jika selangkah saja aku melangkah padamu, entah duniaku atau duniamu yang akan hancur tak bersisa lebih dulu."

Yang tak terucapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang