Sesampainya di rumah, rumah tampak sepi sekali tanpa ada seorang satu pun.
"Loh bi semua orang pada kemana?"
Tanya gue" bibi juga ga tau non, kan dari tadi bibi sama non" jawab bi imah
"Hm, padahal aku mau ngasih piala ini buat keluarga aku" kata gue sedih sambil ngeliatin piala
" udah non nanti juga mereka bakal pulang" kata bibi
Tak lama kemudian telfon rumah berbunyi.
Kringgg
Kringgg
Kringgg"Halo dengan siapa dimana?" kata bibi
"Ini saya bi " kata papinya difa
"Oh iya ada apa tuan? " kata bi imah
"Tolong siapin pakaian buat dara ya bi anterin ke rumah sakit bunda sekarang juga" kata papanya difa
" oh oh iya baik tuan" kata bibi lalu mematikan telfon
"Ada apa bi? " tanya gue
" non dara masuk rumah sakit non" kata bi imah
"Loh emang sakit apa? " kata gue
"Gatau non tuan ga bilang apa apa sama bibi, bibi mau nyiapin pakaiannya non dara dulu ya non" kata bibi langsung ngacir ke kamar kak dara
"Yaudah bi aku juga mau ikut ke rumah sakit ya" kata gue
"Iya non"
Setelah semua siap, gue sama bibi pun berangkat ke rumah sakit naik taxi.
***skip***
Sesampainya di rumah sakit semua tampak sedih dan tegang.
"Mi, pi kak dara sakit apa? " tanya gue sambil ngehampirin mereka
"Kamu ini dari mana aja? Udah tau kakak nya sakit bukannya ngejagain malah main terus! " kata papi ngemarain gue
"Loh tapi kan difa ga ma... " omongan gue kepotong
"Halah jangan jangan kamu seneng ya kakak kamu sakit? Iya kan? Dasar anak gak tau di untung! " sahut mami
"Enggak nyonya tapi non difa dari tadi itu Tan... " omongan bibi juga kepotong
" kamu gausah ikut ikut ngebelain anak ini ya atau gak kamu saya pecat! " kata mami
"Apa apa yang gue lakuin selalu salah, kapan benernya? Gue udah ga kuat kayak gini terus, gue capek, mami sama papi ga nganggep gue sama sekali, mereka anggep gue sampah! " - batin difa sambil menahan tangis
Tak lama dokter keluar dari ruang ugd.
"Gimana dok keadaan anak saya? "
Tanya mami panik"Anak ibu terkena penyakit ginjal dan ini sudah sangat parah, sebaiknya ibu dan bapak berdoa saja semoga di rumah sakit ini masih tersedia ginjal yang cocok untuk anak ibu dan bapak" kata dokter
"Lakukan yang terbaik dok" kata papi
"Pasti pak, saya tinggal dulu ya " kata dokter
Setelah dokter meninggalkan kita papi pin memarahi ku lagi
"Puas kamu? Ha? Puas? Kakak kamu hampir mati ngerti? " kata papi
"Kok aku sih pi yang di salahin? " kata gue
"Emang kamu itu anak ga tau di untung anak pembawa sial! " kata papi
Air mata pun ngalir dari mara gue, mereka memang udah ga peduli sama gue, udah ga sayang sama gue dan udah ga ngeanggep gue jadi anknya.
Gue pun lari ngeninggalin mereka semua.
#masih kepo ga sama ceritanya? Engga ya? Yaudah gapapa kok :D jangan lupa pencet BINTANG!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ginjal untuk kakakku
Short StoryNama gue nadhifa gue adalah anak yang tak pernah di pedulikan sama orang tua gue dan kakak gue, dan gue cuma punya bi imah yang selalu ada di dekat gue dan cuma dia yang jadi moodboster banget buat gue