Dear mami , papi dan kak dara
Makasih ya kalian udah ngerawat difa dari bayi hingga sebesar ini, difa sayang banget sama kalian. Tapi kayaknya kalian ga sayang ya sama difa? Yaudah gak papa kok difa sadar. Difa hanya anak gak tau di untung, anak pembawa sial, anak yang gak pernah di harapkan kehadirannya. Tapi asal kalian tau ya difa itu udah berusaha belajar menjadi anak yang mami sama papi mau, anak yang pintar akademik bukan anak yang pintar di non akademik, tapi difa gak bisa difa hanya bakat di non akademik. Dan difa menang loh di lomba karate kemarin juara satu lagi. Semoga kalian bangga ya. Itu piala buat kalian kok, difa sayang banget sama kalian. Kalau kalian baca surat ini berarti difa udah engga ada. Jaga kesehatan ya mami, papi karena difa udah gak bisa ngejagain kalian lagi. Dan buat kak dara jangan ngecewain mami sama papi ya mereka hanya mengharapkan kak dara sebagai anak yang paling membanggakan. Bye mami, papi, dan kak dara sampe ketemu di sana ya.
Difa.
Air mata mereka pun menetes.
"Bi, difa dimana? " tanya mami
Bibi hanya diam karena bibi sendiri masih terisak karena kepergian difa
"Bi jawab saya difa dimana? " tanya mami lagi sambil menangis
"Sebenarnya orang yang mendonorkan kedua ginjalnya buat non dara itu non difa nyonya. Maaf bibi baru bilang sekarang karena non difa yang menyuruhnya." kata bibi sambil menahan tangisnya
"Bi difa dimana bi? Dimana" kata dari sambil menggoyangkan pundak bi imah
"Non difa udah tenang di surga non, non difa di kubur di tpu komplek" kata bibi
Tangis pun semakin pecah
#THE END HEHE :D VOTE NYA YAH JANGAN LUPA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ginjal untuk kakakku
Короткий рассказNama gue nadhifa gue adalah anak yang tak pernah di pedulikan sama orang tua gue dan kakak gue, dan gue cuma punya bi imah yang selalu ada di dekat gue dan cuma dia yang jadi moodboster banget buat gue